Perubahan Posisi yang Menguntungkan Yannick Carrasco

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Perubahan Posisi yang Menguntungkan Yannick Carrasco

Karier Yannick Carrasco sempat dipertanyakan ketika ia pindah dari Atletico Madrid ke tim Liga Super Cina, Dalian Profesional pada tahun 2018 lalu. Ia baru berusia 24 tahun saat memutuskan pindah ke Cina. Padahal performa Carrasco bersama Atletico terbilang cukup baik. Ia turut serta dalam membawa Atletico lolos ke final Liga Champions musim 2015/16, termasuk mencetak gol penyeimbang pada menit 79, meski akhirnya kalah adu penalti dari Real Madrid.

Pemain berkebangsaan Belgia ini hanya bertahan dua musim ini Cina. Januari 2020, ia kembali ke Wanda Metropolitano Stadium dengan status pinjaman. Pada bursa transfer musim panas kemarin, Atletico mempermanenkan Carrasco. Ia menyepakati kontrak empat tahun di Atletico.

Diego Simeone kerap memasang Carrasco sebagai sayap kiri pada formasi 4-4-2. Namun, akhir-akhir ini Cholo kerap mengusung formasi 3-4-2-1. Carrasco tidak bermain di belakang striker, melainkan di bek sayap kiri seperti kala ia membela Belgia di Piala Dunia 2018.

Pada pertandingan La Liga terakhir menghadapi Real Sociedad, Carrasco juga bermain di posisi bek sayap kiri. Ia tampil impresif dengan torehan dua asis. Tendangan bebas lateral Carrasco pada menit 49 berhasil diselesaikan oleh Mario Hermoso. Asis kedua bisa dibilang tidak sengaja. Umpan Luis Suarez memantul kaki Carrasco, lalu Marcos Llorente sukses menyambar bola liar dari ujung kotak penalti. Meski begitu, Carrasco menampilkan performa yang baik secara keseluruhan.

Bertahan

Setiap pemain Atletico di bawah asuhan Simeone harus memiliki kedisiplinan tinggi dalam bertahan. Carrasco mampu mengemban tuntutan ini dengan baik. Pengalamannya bermain sebagai bek sayap kiri di Belgia membuat ia tidak asing dengan posisi ini.

Ketika bertahan, dua gelandang serang turun dan melebar. Sementara bek sayap baru akan turun ketika sayap lawan naik dan melebar. Atletico kerap membentuk 5-4-1 ketika bertahan di area sendiri. Awareness sangat diperlukan pada situasi ini. Positioning yang baik juga wajib dimiliki agar lawan tidak mudah mengubah arah serangan.

Carrasco rajin cek bahu untuk mengetahui posisi lawan. Pada momen di bawah ini, Carrasco tidak sejajar dengan lini terakhir karena Andoni Gorosabel sebagai bek kanan Sociedad belum melakukan overlap. Ketika Gorosabel overlap, Carrasco melakukan cek bahu untuk menyesuaikan posisi sehingga pemegang bola tidak dapat mengubah arah serangan ke sisi kanan Sociedad.

Positioning Carrasco juga cukup baik dalam menutup opsi umpan Sociedad. Terlihat pada gambar berikut, Carrasco berhadapan dengan Gorosabel dan Portu meski berada pada situasi kalah jumlah. Namun posisi yang tepat membuat kedua pemain di sisi kanan serangan Sociedad itu tidak dapat diakses. Meski terlihat sederhana, hal-hal detil seperti ini memiliki andil yang penting dalam meredam serangan lawan.

Menyerang

Posisi yang lebih rendah membuat pemain 27 tahun ini memiliki ruang yang lebih besar untuk mengolah si kulit bundar. Mengutip visualisasi data dari https://twitter.com/AndrewMillerNBA/status/1341484544118153217">Twitter AndrewMillerNBA, terlihat dribel sukses (successful dribbles) dan progresi dalam yard (yard progressed) Carrasco naik dibanding musim lalu. Carrasco memiliki daya ledak dan dribel yang baik. Kelebihan itu mampu dimaksimalkan dengan posisi baru Carrasco.

Posisi yang lebih rendah tidak membuat kontribusi saat menyerang Carrasco menurun, tetapi justru meningkat. Statistik non-penalty expected goals (non-penalty xG) dan expected assists (xA) naik cukup signifikan dibanding musim lalu. Ruang dan waktu lebih yang ia miliki mampu dimaksimalkan dalam memilih opsi umpan terbaik.

Salah satu peran bek sayap yang terpenting adalah memperluas area permainan. Posisi yang sangat melebar akan membuat lawan tidak bisa bermain terlalu rapat. Peran ini fasih dijalankan Carrasco. Hal ini membuat Thomas Lemar sebagai gelandang serang bisa membuat situasi menang jumlah di tengah.

Transisi

Atletico bermain defensif bukan lagi hal yang asing. Mereka bisa memenangkan pertandingan karena memaksimalkan transisi positif (transisi dari bertahan ke menyerang) atau situasi bola mati. Pada fase ini, Carrasco bisa menjadi kunci bagi Atletico.

Posisi yang lebih rendah sekali lagi menguntungkan Carrasco. Ketika fullback lawan overlap, otomatis terdapat ruang yang ditinggalkan. Carrasco bisa dengan cepat berlari ke ruang tersebut ketika Atletico berhasil merebut bola. Skema ini terjadi berulang kali sepanjang pertandingan melawan Sociedad.

Pada menit ke-53, Carrasco berlari dari tengah lapangan sebelum melepaskan tembakan. Gagal menjadi gol, namun kecepatan dan insting Carrasco terbukti mampu memanfaatkan lubang yang ditinggalkan oleh pemain lawan. Hal ini bisa menjadi senjata mematikan di kemudian hari bagi Atletico.

*

Kemampuan Carrasco yang cocok bermain di posisi bek sayap kiri membuat Simeone bisa meracik formasi baru. Tidak lagi terpatok dengan 4-4-2 yang ia terapkan bertahun-tahun. Carrasco juga diuntungkan dengan perubahan posisi ini. Jika bisa menampilkan performa yang konsisten, Carrasco bisa menjadi pemain penting bagi Atletico musim ini.

Komentar