On This Day 2010, Pelajaran Untuk Seluruh Kiper di Dunia

Backpass

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

On This Day 2010, Pelajaran Untuk Seluruh Kiper di Dunia

Tanggal 10 September 2010, Khalid Askri kiper dari klub FAR Rabat melakukan sebuah blunder yang membuatnya terkenal di jagat internet.

Kejadian tersebut terjadi saat FAR Rabat bertemu dengan klub Maroko lainnya Fez Maghreb dalam Copupe du Trone. Pertandingan berlangsung ketat, namun tak ada gol dalam laga tersebut. Membuat kedua tim harus melakukan adu penalti untuk menentukan pemenang.

Khalid Askri berhasil membaca arah tendangan pemain Fez Maghreb, bola kemudian berhasil ditepis. Setelah berhasil melakukan aksi heroik, tak lupa ia juga melakukan perayaan sambil menepuk dada dan memandang ke arah penonton. Perasaan bangga terpancar dari geraknya, seakan sedang berkata "Lihatlah, saya berhasil menggagalkan tendangan penalti".

Tetapi Askri tidak sadar bahwa bola masih berputar dan meluncur ke arah gawang, sang penendang melihat kejadian dan meyakinkan wasit bahwa tendangannya masuk. Wasit akhirnya mengesahkan tendangan tersebut, membuat Maghreb berhasil memenangi adu penalti dengan skor 0-0 (penalti: 7-6).

Tak butuh waktu lama, rekaman blunder Askri tersebar di Youtube menjadi tontonan jutaan orang hanya dalam waktu seminggu. Beberapa hari kemudian sang kiper kembali membuat sensasi baru, ia kembali melakukan blunder. Menerima backpass, Askri gagal menguasai bola sehingga jatuh ke penyerang lawan. Dengan tenang dan mudah sang penyerang tadi berhasil menceploskan bola ke gawang.

Entah dia menyesal atau mungkin juga malu, Askri kemudian keluar lapangan sambil melepas bajunya berlari ke ruang ganti. Padahal pertandingan belum usai, ketenarannya semakin meluas. Banyak yang menyebutnya sebagai kiper paling sial di dunia, karena melakukan dua blunder dalam beberapa hari saja. Jika melihat proses blunder kedua, kesalahan memang tak sepenuhnya ada di pundaknya tetapi nasi sudah terlanjur menjadi bubur.

Entah bagaimana perasaan Askri pada saat itu, belum hilang ingatan atas blunder pertama hingga melakukan kembali dalam waktu berdekatan. Performanya semakin menurun dan sempat dipinjamkan ke dua klub berbeda pada musim berikutnya, sebelum akhirnya pindah permanen ke klub Maroko lainnya Raja Casablanca.

Komentar