Pulang ke Atlético Memang Menjadi Opsi Terbaik bagi Filipe Luís

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pulang ke Atlético Memang Menjadi Opsi Terbaik bagi Filipe Luís

Atletico Madrid hampir melengkapi skuat barunya kendati Juli masih belum berakhir. Hampir semua pesepakbola incaran berhasil didatangkan, dari Stefan Savic (Fiorentina), Filipe Luis (Chelsea), Yannick Ferreira Carrasco (AS Monaco), Jackson Martinez (FC Porto), hingga Luciano Vietto (Villareal). Sekarang dikabarkan tinggal menunggu bergabungnya Thiago Motta dari Paris Saint-Germain (PSG) untuk menyempurnakan aktivitas transfer Los Rojiblancos, julukan Atletico, pada musim panas ini.

Kesebelasan besutan Diego Simeone tersebut telah mendapatkan suntikan dalam semua posisi, terutama sektor depan. Vietto dan Martinez merupakan wajah baru yang bisa memberikan tambahan kekuatan lini depan Atletico. Diyakini jika dua penyerang baru tersebut, serta keberadaan Antonie Griezmann dan Fernando Torres. membuat Simeone tidak perlu lagi dipusingkan dengan kehilangan Mario Mandzukic ke Juventus. Tanpa melupakan dan mengabaikan Angel Correa, agaknya Simeone harus memutuskan siapa yang layak menjadi pilihan utama di lini depan.

Menanggapi agresifitas Atletico di bursa transfer, Enrique Cerezo, sang presiden Atletico, pun tak ayal boleh merasa lebih optimis. "Kami memiliki skuat yang lebih baik daripada tahun lalu," ujarnya.

Baca juga bagi yang menganggap jika Atletico merupakan kesebelasan miskin di sini

Dari semua nama-nama yang didatangkan Atletico, mungkin yang menjadi sorotan utama adalah pembelian Filipe Luis. Pemain berposisi full-back kiri tersebut mendandatangani kontrak dengan Atletico selama empat musim sampai 2019. Dirinya pindah ke Atletico karena tidak menjadi pilihan utama Jose Mourinho, manajer Chelsea, yang lebih memilih Cesar Azpillicueta. Selama berseragam Si Biru (The Blues), julukan Chelsea, ia cuma bermain 15 kali. Itu pun hanya sembilan kali diturunkan sebagai starter.

Kendati Chelsea saat itu menjadi juara Liga Primer Inggris 2014/2015,  namun kesuksesan itu rasanya tidak pernah dianggap sebagai kesuksesan bagi Filipe Luis. Defisit menit bermain membuat pemain berambut gondrong tersebut merasa kontribusinya tidaklah maksimal.

Padahal jebolan akademi Figueirense ini punya kemampuan bertahan maupun menyerang yang bisa dibilang sama baiknya. Musim lalu di Chelsea, misalnya, ia melakukan rataan tekel 3,1 per laga, sedikit unggul dari Azpillicueta dengan 3 tekel perlaga. Ketika membantu serangan pun ia berhasil melepaskan 62 umpan per laga dengan kesuksesan umpannya mencapai rataan 89 persen . Sementara Azipillicueta hanya melepaskan 44,8 umpan per laga dengan rataan 83,5 persen umpan sukses.

Maka bagi Filipe, pulang ke Atletico dirasanya lebih baik walau AS Roma juga meminatinya. Ditambah full-back kiri Atletico sebelumnya ,Guilherme Siqueira, dikabarkan semakin pasti menyusul Mandzukic ke Juventus.

"Akhirnya saya bisa kembali berkat pendukung Atletico yang telah menunjukan cinta kepada saya selama bertahun lalu dan khususnya beberapa hari terakhir ini. Sekarang saya hanya berpikir tentang secepatnya bergabung dengan tim dan melakukan latihan sekeras yang saya bisa untuk membantu Atletico Madrid terus membuat sejarah," papar Filipe Luis.

Pesepakbola asal Brasil tersebut pun akan kembali ke posisi lamanya sebagai full-back kiri. Apalagi Simeone merupakan pelatih yang senang dengan pemain belakang yang memiliki postur tinggi.

Selain Filipe Luis, Simoene juga memiliki Juanfran, full-back kanan, dengan tinggi 1,80 meter. Maka dua full-back Atletico akan diisi dua pemain dengan postur tegap pada diri Filipe Luis dan Juanfran. Keduanya akan mengapit Diego Godin dan Jose Gimenez, duet bek tengah, dengan tinggi rata-rata keduanya 1,85 meter. Maka akan semakin sulit bagi penyerang lawan untuk mengalahkan Atletico dalam duel udara.

1438113085_extras_noticia_foton_7_0


Dan bertambah pula stok pemain Atletico yang bisa diandalkan menegeksekusi bola-bola mati yang memang sangat diandalkan oleh Simeone untuk menjebol gawang lawan. Atletico merupakan kesebelasan spesialis bola-bola dari tendangan sudut. Bahkan mereka menjadi pencatak gol terbanyak melalui tendangan sudut dan tendangan bebas selama dua musim La Liga Spanyol terakhir.

Pada musim lalu para anak asuh Simeone berhasil memenangkan 825 dari 1538 kali duel udara. Setidaknya hal tersebut menjadi keunggulan Atletico dibanding dua pesaing utamanya yakni Real Madrid dan Barcelona untuk merebut kembali gelar Liga Spanyol.

Lagipula salah satu alasan Filipe Luis kembali ke pelukan Simeone bukan tak lain karena ingin meneruskan sejarah bersama Atletico bukan?

Komentar