[On This Day 2014] Menolak Lupa: Masa Rehabilitasi David Moyes

Backpass

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

[On This Day 2014] Menolak Lupa: Masa Rehabilitasi David Moyes

Ketika Real Sociedad berjumpa Villareal di Stadion Anoeta, San Sebastián, Gipuzkoa, Spanyol, Sabtu malam akhir pekan nanti (25/04), tidak akan ada hal mendebarkan yang dinantikan oleh manajer mereka, David Moyes.

Zona degradasi maupun lolos ke kualifikasi kompetisi Eropa sama-sama sudah berada di luar jangkauan Sociedad dengan hanya enam pertandingan tersisa di La Liga Spanyol.

Jika dibandingkan dengan musim lalu yang penuh ketidaktenangan di Manchester United, akhirnya Moyes dapat memperoleh “skenario terbaik”-nya kembali, yaitu menyelesaikan kompetisi di papan tengah. Sebuah prestasi yang bersahaja yang sudah ia capai dalam satu dekade terakhir bersama kesebelasannya sebelumnya, Everton.

Namun, poin ini adalah yang lebih penting: tidak akan ada yang menertawainya, mengejeknya, apalagi memecatnya.

Tepat sekali! Tepat tanggal ini, 22 April, satu tahun yang lalu atau 2014, Moyes dipecat dari jabatan manajer Manchester United. Sudah tepat satu tahun kita memperingati puncak siksaan, hinaan, dan trauma karir manajerial pria asal Skotlandia tersebut.

Kami akan mencoba mengenang Moyes tentang kinerjanya di Manchester United musim lalu dibandingkan dengan kinerjanya di Sociedad musim ini, sambil juga membandingkan United musim ini bersama Louis van Gaal dan Sociedad musim lalu bersama Jagoba Arrasate.

Kita mungkin sedikit lupa tentang keterpurukan United musim lalu akibat dari kekuatan magis nan ajaib dari Van Gaal di musim ini yang sudah menyulap Old Trafford menjadi benteng yang menakutkan lagi.

Jika Van Gaal bisa membuat kita lupa dengan terseok-seoknya United musim lalu, maka seharusnya kita tidak akan pernah lupa bahwa ada seseorang yang pergi lebih dari 1.600 km jauhnya ke selatan untuk melakukan rehabilitasi. San Sebastián adalah tempat rehabilitasi untuk Moyes.

Mengambil alih La Real adalah pilihan ganjil yang banyak membuat kita mengangkat alis. Setelah reputasinya diagungkan dengan menjadi pengganti yang ditunjuk langsung oleh Sir Alex Ferguson, tapi dengan cepat dibuat deg-degan, dirusak, dikritik, diejek, dan akhirnya dipecat dengan cara yang paling kejam, Moyes harus melarikan diri, lebih dari sekadar berlibur.

Dia tahu dia harus mengubah reputasinya kembali. Cara termudah untuk memulainya adalah perubahan lingkungan pekerjaan.

Moyes membuat Sociedad lebih baik (?)

Kesebelasan barunya di Spanyol itu memiliki kebutuhan yang tidak mudah. Kurang dari 18 bulan setelah kualifikasi Liga Champions yang mendebarkan, hanya dua kemenangan dari 11 pertandingan pertama yang berhasil mereka cetak di bawah Arrasate.

Jagoan-jagoan mereka juga sudah dijual. Antoine Griezmann, Asier Illarramendi, dan Claudio Bravo sudah tidak ada lagi. La Real tidak memiliki organisasi skuat yang baik. Tepatnya, mereka tidak memiliki Moyes.

Dia telah melakukan yang terbaik. Benarkah? Setelah kehilangan tujuh dari 15 pertandingan sebelum kedatangannya, La Real hanya telah kalah enam kali saja dalam 23 pertandingan berikutnya, termasuk kalah 1-0 melawan Elche kemarin (21/04).

Moyes memulai pertandingan pertamanya di La Liga dengan usil, kemudian berhasil mencatatkan kemenangan atas FC Barcelona pada awal Januari. Ini adalah sebuah kemajuan yang telah mengubah nasib kesebelasan pada pertempuran zona degradasi menjadi ke posisi papan tengah klasemen yang penuh dengan ketenangan.

Tapi kembali kami bertanya, benarkah?

“Tujuan jangka pendek kami telah tercapai,” kata direktur olahraga Sociedad, Loren Marca, setelah Sociedad menang 3-1 melawan Cordoba, yang sekaligus menjadi kemenangan ketiga berturut-turut Moyes bersama La Real hingga akhir Maret.

“Saya pikir hal pertama yang David [Moyes] lakukan ketika dia tiba adalah untuk mencoba memberikan tim agar lebih solid dan konsisten, dan Anda dapat melihat bahwa ia telah mencapai hal itu. Tim ini membaik.”

Sejujurnya, mantan manajer Preston North End ini telah membuat La Real menjadi kesebelasan penuh disiplin yang bertahan dengan terencana dan menyerang dengan cepat. Empat dari tujuh kemenangan mereka sejak pertengahan November telah dicapai dengan skor 1-0, sementara mereka juga mencatatkan sembilan clean sheet.

Namun, berpendapat bahwa Sociedad sudah mengalami perbaikan, itu adalah hal lain. Sebelum melanjutkan, ada baiknya kita sama-sama melihat tabel perbandingan di bawah ini.

Perbandingan Real Sociedad pada 22 April 2014 dengan 22 April 2015 (P: jumlah pertandingan, M: menang, S; seri, K: kalah, G: mencetak gol, B: kebobolan)
Perbandingan Real Sociedad pada 22 April 2014 dengan 22 April 2015 (P: jumlah pertandingan, M: menang, S; seri, K: kalah, G: mencetak gol, B: kebobolan)

Membandingkan Arrasate dengan Moyes sampai 22 April tahun lalu dan tahun ini akan membuat kita menyadari bahwa Sociedad mengalami penurunan yang drastis.

Pada 22 April 2014, Sociedad sudah memainkan 34 pertandingan dan sedang berada pada posisi ke-6. Sementara 22 April 2015, Sociedad sudah memainkan 32 pertandingan tapi berada di peringkat ke-12. Persentase kemenangan mereka juga otomatis turun.

Namun, mengingat mereka baru mempekerjakan Moyes pada pekan ke-12, hal ini baru bisa dibilang Moyes telah membuat peningkatan yang baik di La Real.

Tapi Moyes tidak selamanya menikmati San Sebastián, beberapa klip pada konferensi pers akan membuat kita geleng-geleng kepala. Bahasa Spanyolnya berantakan, tapi katanya ia menghadiri kelas les bahasa sebanyak dua kali seminggu. Mungkin musim depan ia bisa berbahasa Spanyol dengan baik.

Kemampuan bahasa yang terbatas ini juga menghambatnya untuk akrab dengan para suporter, atau bahkan ketika bentrok dengan petugas.

Misalnya saja pada pertengahan Januari, dalam pertandingan Copa del Rey melawan Villarreal, Moyes dikirim ke tribun setelah membuat gestur ‘(Anda membutuhkan) kacamata' kepada wasit Carlos Velasco Carballo. Kemudian dengan santainya ia duduk di antara para suporter tuan rumah sambil memakan keripik.

Sejak saat itu Moyes mulai populer dan sepertinya mendapatkan kebahagiaan yang lebih hakiki daripada saat di Manchester dulu.

Kontraknya dengan La Real memang hanya tinggal satu musim lagi, itulah kenapa ia dan istrinya masih tinggal di sebuah hotel lokal, tapi dia berkata bahwa dia mencintai San Sebastián.

Ada tanda-tanda perpanjangan kontrak, dan jika itu muncul, rasanya ia akan dengan senang hati menandatanganinya.

Tapi, ia pastinya berjaga-jaga juga seandainya ada kesebelasan yang menawarkannya kembali ke Liga Primer. Bisa jadi.

Bagaimana United tanpa Moyes?

Di tempat lain di utara, dua belas bulan berlalu dan lebih dari 150 juta poundsterling uang sudah dibelanjakan United pada musim panas di bawah Van Gaal. Identitas yang hilang, kini sudah naik kembali secara perlahan.

Tak selamanya semua yang berhubungan dengan Moyes adalah sesuatu yang buruk dan membuat suporter Setan Merah trauma. Pada musim lalu, Moyes memang akrab memecahkan rekor Manchester United.

Nyatanya, warisan Moyes semakin mengkilap dan menyilaukan. Ada satu pemain berambut kribo dan satu pemain lagi yang membuat kita semua berdecak kagum dengan gol saltonya, mereka adalah Marouane Fellaini dan Juan Manuel Mata yang semakin bersinar saja di bawah Van Gaal.

Perbandingan Manchester United pada 22 April 2014 dengan 22 April 2015 (P: jumlah pertandingan, M: menang, S; seri, K: kalah, G: mencetak gol, B: kebobolan)
Perbandingan Manchester United pada 22 April 2014 dengan 22 April 2015 (P: jumlah pertandingan, M: menang, S; seri, K: kalah, G: mencetak gol, B: kebobolan)

Dari statistik saja, sejak ditinggalkan Moyes, performa United semakin membaik. Membandingkan tanggal yang sama pada tahun ini dengan tahun lalu, mereka kalah lebih sedikit, kebobolan juga lebih sedikit, menang lebih banyak, dan pastinya, posisinya pun berbeda jauh.

Saat Moyes pergi, United berada pada posisi ke-7 dengan persentase kemenangan 50 persen. Sedangkan saat ini di bawah Van Gaal, meskipun baru kalah dari Chelsea, United berada pada peringkat ke-3 dengan persentase kemenangan 57 persen.

Namun, sebenarnya United sempat lebih baik di bawah Moyes jika kita membandingkan awal musim saja.

Satu hal yang paling menggembirakan suporter Setan Merah adalah, United kini bermain dengan pola yang jelas dan lebih enak dilihat. Pada kekalahan terakhir saja, skuat Meneer berhasil mendominasi pasukan Jose Mourinho.

Jadi, jika membandingkan angka statistik, hasil, maupun permainan, United sudah jauh lebih baik pada musim ini.

Tapi, dari semua hal di atas, ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan, satu hal yang membuat Moyes (mungkin) unggul dari Van Gaal saat ini: Moyes sudah memenangkan satu buah piala resmi, FA Community Shield.

Van Gaal juga, kan, pernah memenangkan piala pra-musim di Amerika Serikat? Aaaaah, beda itu...

Rehabilitasi Moyes: sukses atau gagal?

Dipuji setinggi langit dengan sebutan “The Chosen One” tapi kemudian mengalami ketidakseimbangan untuk kemudian dicacimaki dan dipecat, sampai-sampai ia berlibur lama dan akhirnya memberanikan diri bekerja lagi di lingkungan yang baru, ini adalah langkah besar bagi setiap orang.

David Moyes bisa dibilang telah melakukannya dengan baik di Real Sociedad. Ia membangun kembali rasa percaya diri dan reputasinya.

Kita tentunya tidak boleh lupa. Mari mengingat-ingat, sedang apa kita tahun lalu ketika kita mendengar kabar bahwa Moyes dipecat United? Bagaimana reaksi kita atas pemecatan itu?

Kemudian, ketika Moyes liburan dan “hilang peredaran” dari bursa manajerial, apakah ada dari kita yang merindukannya? Pendukung Everton, bagaimana? Atau pada saat itu kalian lebih menikmati Roberto Martinez dan tidak berlelah-lelah merindukan Moyes?

Saat Moyes memutuskan mengambil alih posisi manajer Real Sociedad, seperti apa reaksi kita? Apakah kita menyangsikannya, atau justru mendoakan yang terbaik untuknya?

22 April 2014 menuju 22 April 2015 adalah satu tahun yang penuh naik-turun bagi David Moyes. Sementara kita hanya duduk dan kebanyakan tidak peduli, hanya ada Barcelona, Real Madrid, dan paling-paling juga ada Atletico Madrid bagi kita di La Liga. Sociedad? Moyes masih di sana, ya?

Pikiran seperti ini tidak akan lagi menyerang pria asal Skotlandia itu saat ini. Pikirannya hanya berisi tentang kebangkitan dan kesempatan penebusan dosa dari segala penghinaan yang sudah ia rasakan sejak lama.

Jadi, rehabilitasi Moyes berhasil atau gagal? Jika kita percaya angka-angka di bawah ini, mungkin hanya akan membuat kita kembali lupa. Dan kami akan dengan senang hati mengingatkan kembali pada 22 April 2016 nanti.

Perbandingan David Moyes pada 22 April 2014 dengan 22 April 2015 (P: jumlah pertandingan, M: menang, S; seri, K: kalah)
Perbandingan David Moyes pada 22 April 2014 dengan 22 April 2015 (P: jumlah pertandingan, M: menang, S; seri, K: kalah)

Komentar