Catatan Pekan Kedua Liga 1 Musim 2023/2024

Nasional

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Catatan Pekan Kedua Liga 1 Musim 2023/2024

RANS “Kedinginan” dan Bali yang Terlalu Santai

Musim lalu, RANS Nusantara finis di dasar klasemen. Musim ini, mereka justru menjadi penghuni puncak klasemen pada pekan kedua setelah mengemas dua kemenangan beruntun. Pada pekan pertama The Prestige Phoenix mengamankan tiga angka pertama ketika menjamu Persikabo 1973. Pekan kedua, tim besutan Eduardo Almeida tersebut mencuri tiga poin penuh dari Bhayangkara Presisi.

Dari dua pertandingan tersebut, RANS Nusantara telah melesatkan empat gol yang tiga diantaranya berasal dari kaki Mitsuru Maruoka. Mantan pemain Gimpo FC tersebut menjadi aktor penting atas keberhasilan RANS Nusantara bertengger di puncak klasemen sementara. Fakta tersebut seharusnya bisa menjadi acuan bagi calon lawan RANS Nusantara untuk meningkatkan pengawasan kepada pemain asal Jepang tersebut.

Situasi positif ini tentu sangat menguntungkan bagi RANS Nusantara. Mereka harus menjaga momentum ini agar meriah hasil positif di akhir musim. Di sisi lain, The Magenta Force perlu lebih waspada terhadap tim lain sebab kemungkinan besar mereka sedang mengawasi RANS Nusantara.

Sementara itu, racikan Jan Olde Riekerink beserta masuknya pemain asing baru membuat Dewa United terlihat perkasa. Tim yang pada musim lalu menempati posisi 17 klasemen akhir, kini berada di peringkat kedua dengan raihan enam poin. Alex Martin dan Dimitris Kolovos tampil apik. Sejauh ini, tim berjuluk Tangsel Warriors itu sudah mencetak tiga gol, dan ketiganya berasal dari umpan silang yang diselesaikan dengan sundulan.

Di sisi lain, dua kali peraih gelar juara yakni Bali United berada di dasar klasemen setelah menelan dua kali kekalahan atas PSS Sleman dan Borneo FC.

Keributan Suporter di Stadion Gelora B. J. Habibie

Laga antara PSM Makassar melawan Dewa United (8/7) diwarnai bentrokan suporter. Rangkuman dari laporan detik.com, kericuhan terjadi ketika babak pertama berakhir di tribun selatan yang diawal dengan suporter PSM Makassar saling melempar gelas air mineral. Selanjutnya, salah satu suporter dikeroyok oleh beberapa orang sementara lainnya menyelamatkan diri dengan memanjat pagar pembatas tribun selatan.

Laporan dari CNN menyebutkan bahwa pelaku pelemparan telah berhasil diamankan yang selanjutnya akan diproses di Polres Parepare.

"Ada dua kelompok suporter saling lempar di tribun selatan, tiga orang menjadi korban, empat orang yang diduga sebagai pelaku pelemparan diamankan“ ujar Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono dilansir dari CNN Indonesia.

“Kita tidak mentoleransi kekerasan yang terjadi dalam pertandingan sepak bola Liga 1. Sudah jelas terancam pidana karena ada korban luka. Bahkan salah satu korban mengalami luka robek di bagian kepalanya” pungkasnya.

Dalam keterangan resminya, PSM menyatakan bahwa menyerahkan dan meminta proses hukum insiden tersebut kepada aparat keamanan terhadap para pelaku.

Insiden kericuhan ini menjadi yang kedua selama Liga 1 2023/2024 digelar. Sebelumnya, selepas pertandingan antara Persis Solo melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/7/2023), terjadi keributan yang melibatkan dua kelompok suporter Persis. Buntut kericuhan ini, Polresta Surakarta menetapkan tujuh tersangka karena melakukan perampasan dan penganiayaan terhadap sesama suporter.

Wasit Berulah Lagi

Liga 1 baru berjalan dua pekan namun keputusan wasit yang kontroversial tidak pernah absen. Pekan lalu, pada pertandingan PSIS Semarang melawan Bhayangkara Presisi, asisten wasit kurang jeli mengamati posisi Gali Freitas yang sudah berada dalam posisi offside ketika menerima umpan dari Taisei Marukawa. Situasi yang sangat mirip terjadi lagi pada pekan kedua.

Korbannya lagi-lagi Bhayangkara. Pada laga Bhayangkara Presisi melawan RANS Nusantara, gol Dendy Sulistyawan dianulir karena asisten wasit menganggap posisi Dendy offside. Padahal, ketika Matias Mier melepas umpan Dendy masih berada di depan pemain terakhir RANS Nusantara.

Laga antara Persebaya Surabaya vs Barito Putera pun tak lepas dari kontroversi kepemimpinan wasit.Thoriq Alkatiri sebagai pengadil lapangan dianggap tidak tepat dalam memberikan keputusan. Saat baju gelandang Persebaya Song Ui-young ditarik oleh Bagas Kaffa di kotak penalti Barito yang membuat pemain asal Singapura itu terjatuh, wasit berusia 34 tahun tersebut tidak menghadiahi bajul ijo dengan tendangan penalti.

Away Day Suporter Persik

Momen menarik terjadi ketika Madura United menjamu Persik Kediri di Stadion Ratu Pamelingan Madura (9/7). Di tengah aturan larangan kehadiran suporter tim tandang, suporter Persik tetap nekat datang ke Madura. Pada tangkapan kamera yang diunggah akun instagram @pengamatsepakbola terlihat suporter tandang yang hadir tanpa memakai atribut. Mayoritas dari mereka mengenakan setelah serba hitam. Menariknya, foto tersebut menunjukan pemain Persik Kediri yang menghampiri mereka setelah laga berakhir.

Komentar