Kunci Kemenangan Madura United: Cairnya Pergerakan Lini Depan

Analisis

by redaksi Pilihan

Kunci Kemenangan Madura United: Cairnya Pergerakan Lini Depan

Madura United meraup poin penuh di tiga laga awal Liga 1 2022/23 - mengalahkan Barito Putera 8-0, menumbangkan Persib Bandung 1-3, dan mengalahkan Persik Kediri 1-0. Sisi kanan penyerangan Madura sangat menonjol sejauh ini, di mana enam dari dua belas proses gol Laskar Sape Kerap selalu lewat sisi kanan, dan semuanya tercipta saat melawan Barito.

Madura menggunakan formasi dasar 4-3-3. Malik Risaldi menjadi sorotan. Ia ditempatkan sebagai penyerang kanan, dan mencetak dua asis lewat umpan silang dari sisi kanan. Satu umpan silangnya dihalau dengan tidak sempurna oleh gelandang bertahan Barito, Luthfi Kamal, sehingga bola masuk ke gawang sendiri. Di pertandingan yang sama, Malik Risaldi juga mencetak satu gol dari hasil bola muntah.

Malik Risaldi berhasil menginisiasi serangan dari arah kanan dengan kecepatan atau memanfaatkan serangan balik, kendati ia bukan penentu arah serangan. Di laga melawan Barito, karena full back kiri Barito, Frank Rikhard Sokoy terlambat turun, sektor kiri Barito bisa ia eksploitasi dengan mudah. Ia juga ditopang oleh Dodi Alekvan Djin yang kerap naik untuk menciptakan overload.

Di babak kedua, setelah unggul 6-0, Fabio Lefundes menarik keluar Jaja dan digantikan Zulfiandi. Di menit 70, Slamet Nurcahyo dan Beto keluar, digantikan Vizcarra dan Pedro Henrique. Novan Setya Sasongko dan Rivaldi Bawuo masuk pada menit 76, menggantikan Dodi Alekvan Djin dan Malik Risaldi.

Pergantian ini tak mengurangi agresivitas sisi kanan Madura. Sektor itu menjadi kunci terciptanya gol ketujuh Madura, yang diawali dari umpan silang Novan Setya Sasongko yang gagal diantisipasi dengan baik oleh bek Barito.

Proses gol pertama.

Proses gol kedua dan ketiga.

Proses gol keempat dan kelima.

Proses gol keenam dan ketujuh.

Proses gol ketujuh dan kedelapan.

Percobaan tembakan.

Ada alasan mengapa Madura United lebih banyak menyerang dari area kanan. Hal itu disebabkan karena penyerang kiri mereka, Lulinha, sering masuk ke kotak penalti lawan untuk menyambut umpan. Tiga gol yang ia torehkan di laga melawan Barito adalah ketika ia memanfaatkan situasi untuk masuk ke kotak penalti.

Hal ini didukung oleh pergerakan striker Madura yang kerap melebar ke sayap untuk membuka ruang bagi pemain lain untuk masuk ke kotak penalti. Gol kedua Madura tercipta karena Beto melebar ke sayap kanan sebelum melepaskan umpan pada Lulinha.

Namun demikian, Barito Putera bukannya tanpa serangan berbahaya. Mereka mengandalkan sisi sayap yang diisi oleh pemain yang memiliki kecepatan, yakni Rizki Pora dan Ambrizal Umanailo. Barito Putera total melepaskan 13 tembakan ke arah gawang Madura United, sementara ada 16 tembakan yang diarahkan ke gawang mereka.

Penyelesaian akhir yang buruk dan rapatnya pertahanan Madura membuat Barito gagal menciptakan gol. Umpan silang yang mereka lepaskan kerap mentah oleh dua bek Madura, Cleberson dan Fachrudin, yang mempunyai postur tinggi. Transisi menyerang ke bertahan Barito yang tak baik benar-benar dimanfaatkan oleh Madura. Saat Frank Rikhard Sokoy tak menutup ruang, Bayu Pradana atau Luthfi Kamal sebagai gelandang bertahan juga kerap terlambat untuk meng-cover posisi Sokoy.

Pada laga melawan Persib di babak pertama, Madura masih mengandalkan sisi kanan sebagai pusat serangan. Mereka kesulitan membangun serangan karena pertahanan Persib pun tampil solid dengan menutup pergerakan pemain Madura ketika mereka menguasai bola.

Percobaan tembakan.

Dari grafik di atas, terlihat bahwa Madura lebih banyak menyerang dari sayap kanan. Namun, mereka kerap melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Jaja menjadi pemain yang paling sering melepaskan tendangan dari luar kotak penalti dengan jumlah empat tendangan.

Madura bukannya tak punya celah yang bisa dieksploitasi. Frets Butuan, yang menyisir sayap kanan Madura, dengan jeli mengirim umpan kepada David da Silva sehingga pemain asal Brazil itu bisa menceploskan bola ke gawang Rendi Oskario. Esteban Vizcarra kurang jeli untuk menutup ruang umpan Frets kepada da Silva, sementara Cleberson terlambat menutup ruang tembak.

Keberuntungan bagi Madura adalah, Persib gagal memanfaatkan celah di lini pertahanan Madura, sehingga di babak kedua, Madura lebih unggul dalam menerapkan taktik yang brilian, yakni dengan skema serangan balik.

Di babak kedua, pemain Madura bertukar posisi. Lulinha berada di kanan dan Malik Risaldi dipindah ke sisi kiri. Pertukaran ini membuahkan hasil. Berawal dari serangan Persib yang berhasil dimentahkan, Rendi Oskario mengirim umpan kepada Vizcarra.

Vizcarra segera melepas umpan kepada Jaja yang sudah bergerak ke depan. Malik Risaldi bergerak dari sayap kiri dan melakukan cut back sebelum melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi dengan baik oleh Fitrul Dwi Rustapa. Bola muntah disambar Lulinha dan Madura menyamakan kedudukan. Bek Persib pun hanya terfokus pada bola, tidak menutup ruang gerak Lulinha yang berdiri tepat di depan gawang. Lagi-lagi pemain asal Brazil itu berhasil mencetak gol dari kotak penalti, sekaligus menambah pundi golnya menjadi empat gol.

Proses gol kedua dan ketiga.

Dengan serangan balik cepat pula gol kedua ke gawang Persib tercipta. Esteban Vizcarra, yang mendapat umpan panjang dari Malik Risaldi setelah serangan Persib diredam, membawa bola dan bek Persib Rachmat Irianto terpancing untuk menutupnya yang menyebabkan pertahanan Persib terbuka. Vizcarra kemudian melepaskan umpan kepada Pedro Henrique yang berhasil mengelabui Bayu Fikri sebelum melepaskan tembakan. Madura unggul 1-2.

Di babak kedua, Madura berhasil melepaskan empat attempts, yang semuanya tepat sasaran, sedangkan Persib hanya melepaskan satu tembakan. Madura berhasil bermain dengan efektif walau di babak kedua mereka kalah jumlah penguasaan bola, 53% dibanding 47%

Gol ketiga Madura lagi-lagi tercipta berkat Lulinha yang masuk ke kotak penalti. Jaja melepaskan satu umpan kunci dari luar kotak penalti yang disambut Lulinha yang berlari menuju ruang di belakang bek Persib. Lulinha dilanggar Fitrul Dwi Rustapa yang menghasilkan penalti bagi Madura, dan Jaja berhasil menunaikan tugasnya menjadi eksekutor, yang membuat Madura menutup laga dengan skor 1-3.

Di laga melawan Persik, Madura cukup kesulitan membongkar pertahanan Persik yang bermain rapat. Lini tengah Persik yang diisi Taufiq, Arthur Irawan, dan Renan Silva, mampu mengimbangi fleksibilitas pergerakan gelandang Madura.

Dengan mengandalkan striker Joanderson untuk menjadi pemantul dan membuka ruang, Persik membahayakan gawang Madura. Penetrasi-penetrasi Pahabol atau Renan Silva membuat lini pertahanan terbuka. Renan diplot sebagai pemain tengah untuk menembus pertahanan Madura lewat lini tengah dengan melakukan kombinasi dengan Joanderson.

Dengan skema itu, Persik melepaskan enam tembakan, tiga di antaranya tepat sasaran, sedangkan Madura melepaskan delapan tembakan dan empat tepat sasaran.

Di awal babak kedua, Persik melakukan kesalahan. Full back kanan Persik, Agil Munawar - yang mencoba membangun serangan dari tengah - salah melepaskan umpan yang membuat bola berada di kaki Beto. Vizcarra merangsek ke depan karena Persik meninggalkan lubang yang cukup lebar. Tanpa kesulitan, Vizcarra menceploskan bola ke gawang Persik. Keunggulan Madura bertahan hingga laga berakhir.

Kesalahan Agil Munawar tercipta berkat pressing tinggi sejak lawan membangun serangan. Hal inilah yang selalu diterapkan di dua laga sebelumnya. Lini depan bergerak sebagai sebuah unit untuk memotong atau menutup jalur umpan.

Ketika lawan sudah mencapai sepertiga akhir dan bola berhasil direbut, pergerakan lini depan yang dinamis membuat progresi serangan balik lebih mengalir, terlebih para pemain tengah Madura mempunyai kemampuan penguasaan bola yang baik.

Komentar