Mahasiswa Geospasial yang Memohon kepada Arsène Wenger untuk Direkrut

Cerita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mahasiswa Geospasial yang Memohon kepada Arsène Wenger untuk Direkrut

“Hai Arsene Wenger, saya Michael Olunga striker Gor Mahia FC yang berada di Kenya. Saya sekarang adalah pemain terbaik di Kenya. Saya mencetak 38 gol di semua kompetisi musim ini dan mimpi saya adalah bermain untuk Arsenal. Saya harap Anda dapat mermpertimbangkan penawaran saya untuk bergabung dengan tim, baik di feeder club maupun tim senior. Terima kasih sudah melihat video saya,” ujar Michael Olunga pada video yang diunggah di Youtube oleh user bernama Mwaura wa Kabakuri.

Tak banyak yang tahu sosok Michael Olunga di daratan Eropa, tapi mungkin jika video permintaan transfer dirinya ke Arsenal menjadi viral, ceritanya pasti akan berbeda. Pasalnya, Olunga bukan pemain sembarangan di negara asalnya, Kenya. Sebab, Olunga bukan hanya pesepakbola yang bermain di Liga Primer Kenya, tapi ia juga merupakan sosok terpelajar yang kini tengah menjalani studinya sebagai mahasiswa jurusan Geospasial.

Karier sepakbola Olunga dimulai kala ia masuk ke Liberty Sports Academy, sekolah khusus sepakbola (semacam Sekolah Menengah Olahraga  atau Sekolah Diklat di Indonesia) di Kenya, yang mana merupakan sekolah olahraga terbaik di Kenya.

Nama Olunga langsung melesat bak meteor saat ia memutuskan hijrah ke klub Liga Primer Kenya, Gor Mahia.. Tak hanya catatan baik untuk Gor Mahia, Olunga juga telah mencetak lima gol dari penampilannya bersama tim nasional Kenya. Pencapaiannya saat ini bahkan disebut-sebut melebihi apa yang dilakukan oleh legenda Kenya, Denis Oliech.

https://youtu.be/auOoOVa8LTY

Pujian pun diberikan atas apa yang dilakukan oleh Olunga. Tak hanya dari Frank Nuttall, eks pelatih kebugaran Glasgow Rangers yang kini menjabat sebagai pelatih kepala Gor Mahia. Tapi juga dari beberapa sosok penting Harambee Stars, sebutan Timnas Kenya.

“Olunga selalu menampilkan penampilan yang istimewa. Sangat berbahaya apabila ia mendapatkan ruang kosong untuk mencetak gol. Intelejensi dan teknik dasar bermain sepakbolanya sangat baik. Sangat pantas melihat ia bermain bersama (Victor) Wanyama dan (McDonald) Mariga di Kenya. Ia merupakan permata di tim nasional,” ujar Direktur Teknik Timnas Kenya, Jacob ”Ghost” Mulee.

Tak hanya Mulee yang memuji penampilan Olunga. Pelatih Timnas Kenya, Bobby Williamson juga mengemukakan pendapat yang sama. Bahkan legenda klub Liga Primer Skotlandia, Kilmarnock, ini mengaku bahwa ada yang kurang saat Olunga tak bermain untuk tim nasional.

“Dimensi bermain tim nasional sangat berbeda saat tak ada Olunga. Kami ancaman yang kami lakukan tak begitu menakutkan saat Olunga tak bermain,” ujar Williamson usai Kenya menang atas  Botswana tahun lalu seperti dilansir Goal.

Di Kenya, sosok Olunga tak hanya dikenal berbahaya saat di lapangan saja. Di luar lapangan, pemain yang tahun ini genap berusia 22 tahun ini juga dikenal sebagai sosok yang juga mementingkan aspek akademik. Terbukti, ia kini tercatat sebagai mahasiswa tahun kedua jurusan Teknik Geospasial di The Technical University of Kenya. Tidak hanya itu, publik Kenya juga memanggilnya "Insinyur Sepakbola" akibat aktifitas di dunia pendidikannya.

Baca juga: Duncan Watmore, Pesepakbola Inggris yang Lulus Kuliah.

Meski kini mampu menyeimbangkan prestasi sepakbola dan akademik, Olunga mengaku bahwa awalnya kedua orang tuanya tak setuju saat ia memilih bergabung di klub sepakbola.

“Orang tua saya tak setuju saat saya memilih bergabung dengan klub profesional sepakbola, karena mereka meminta saya untuk lebih mengutamakan pendidikan. Namun, saya merasa dapat melakukan keduanya dengan fokus dan mereka setuju. Keduanya merupakan kebahagiaan saya, dan sekarang saya berusaha mewujudkan keinginan mereka dengan memperoleh gelar di bidang pendidikan,” ujarnya kepada website resmi The Technical University of Kenya.

“Saya merasa sangat tertantang untuk dapat bermain sepakbola dan belajar karena keduanya sama-sama menghabiskan waktu. Jadi saya selalu berlatih tiap pagi dan mengikuti perkuliahan setelahnya. Saya ingin sesegara mungkin menyelesaikan studi ini, sebab saya ingin segera menjadi insinyur dan bermain di kompetisi Liga Primer Inggris dan La Liga Spanyol,” imbuhnya.

Prestasi apik Olunga di kedua bidang tersebut membuatnya diapresiasi oleh Presiden Football Kenya Federation, Sam Nyamweya. Sosok yang pernah diperiksa atas kasus penipuan uang saat Timnas Kenya berkunjung ke Cape Verde, ini rela mengeluarkan uangnya untuk membiayai biaya pendidikan Olunga hingga akhir masa studinya.

Jadi, bagaimana menurut Profesor Wenger? Ingin mengangkat seorang Olunga yang akan bergelar Insinyur?

Komentar