Rodgers adalah Wenger

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Rodgers adalah Wenger

Pemain belakang Liverpool, Kolo Touré, melihat sosok seorang manajer yang dahulu pernah menanganinya dalam diri manajer yang kini memimpin tim yang ia bela. Dalam diri Brendan Rodgers, Touré melihat Arsène Wenger. Touré memiliki beberapa alasan yang bisa diterima, yang sedikit banyak dibantu oleh Rodgers sendiri – yang memang terdengar seperti Wenger.

Keras kepala adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh Wenger, pria asal Perancis yang sudah menangani Arsenal sejak tahun 1996. Jika Anda pendukung Liverpool, tak perlu merasa khawatir. Karena bukan sifat Wenger yang itu yang dilihat oleh Touré dalam diri Rodgers.

“Saya melihat Wenger dalam dirinya karena ia sangat cerdas,” ujar Touré sebagaimana diwartakan oleh The Guardian. Rodgers juga dinilai memiliki cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan pemain dan memaksimalkan potensi mereka. Kemampuan itu pula, bukan kepemilikan segudang taktik, yang membuat Wenger bertahan di Arsenal sebagai salah satu manajer terbaik di dunia.

“Lihatlah apa yang telah ia lakukan dalam jangka waktu yang singkat. Ketika ia tiba, kondisi Liverpool buruk. Ia datang dan membawa klub naik secara pesat,” tambah Touré membuat Rodgers semakin terdengar seperti Wenger saja. Wenger sendiri berhasil mengubah Arsenal, klub tradisional dengan gaya bermain yang membosankan, menjadi klub modern yang menarik. Saat masih membela Liverpool, Xabi Alonso tidak malu mengakui bahwa Arsenal adalah klub dengan permainan paling menarik di Premier League.

Kesamaan antara Rodgers dan Wenger tak berhenti di situ. “Seperti Arsène, ia selalu ada saat latihan dan berusaha untuk meningkatkan segala hal,” ujar Touré. Tak semua manajer Premier League mau repot-repot datang memimpin latihan secara langsung, memang. Namun José Mourinho juga termasuk salah satu di antara sedikit manajer yang mau memimpin latihan. Lantas mengapa Touré tidak menyamakan Rodgers dengan Mou?

Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa jadi adalah mengenai gaya main yang diterapkan oleh Rodgers dan Wenger, yang jelas tidak dianut oleh Mourinho yang mengedepankan hasil. “Gaya bermain keduanya juga mirip. Ia selalu ingin agar kami mengumpan bola dan terus bermain. Itu sangat penting,” lanjut Touré.

Jika Anda merasa bahwa Touré hanya bernostalgia, tahan dulu komentar Anda. Bukan salah Touré jika ia melihat Rodgers sama seperti Wenger. Rodgers sendiri memang pernah membuat dirinya terdengar seperti Wenger dalam sebuah kesempatan.

“Tak peduli bagaimana kondisinya, kami masih berada cukup dekat dengan tujuan awal, yaitu posisi keempat dan maju terus dari sana. Jika kami hanya berada lima poin dari tujuan tersebut, maka hal itu memberi saya kepercayaan bahwa kami memiliki semua peluang untuk mencapainya. Saya tidak mengatakan bahwa ini akan mudah. Kami jelas harus bermain baik namun apa yang saya lihat dari tim dalam pertandingan melawan Ludogorets memberi saya dorongan bahwa kami akan maju,” ujar Rodgers sebagaimana diwartakan oleh The Guardian.

Jika Anda tidak melihat Wenger dalam kalimat tersebut, tanyakan saja dimana letaknya kepada para pendukung Arsenal yang Anda kenal.

Komentar