Overlapping Center Back, Senjata Berbahaya Arsenal di Bawah Mikel Arteta

Taktik

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Overlapping Center Back, Senjata Berbahaya Arsenal di Bawah Mikel Arteta

Mikel Arteta resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Arsenal pada 20 Desember 2019 lalu menggantikan Unai Emery. Hingga musim 2019/20 berakhir, Arsenal di bawah Arteta perlahan membaik. Posisi Arsenal di Premier League memang tidak berubah jauh, peringkat 10 sebelum Arteta masuk, peringkat delapan pada akhir musim. Namun The Gunners sukses meraih gelar FA Cup pada akhir musim.

Musim 2020/21 juga diawali dengan baik pada kompetisi FA Community Shield. Meski baru menjalani tiga sesi latihan bersama, Arsenal mampu mengalahkan Liverpool lewat adu penalti. Tak hanya hasil, Arsenal juga berkembang secara permainan di lapangan. Arteta mampu menerapkan ilmu berharga yang ia dapat sewaktu menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City, yaitu bagaimana cara membangun serangan dari bawah dengan baik.

Tak hanya meningkatkan kualitas serangan Arsenal, Arteta juga melakukan sebuah gebrakan taktik. Arteta memberikan peran overlapping center back kepada Kieran Tierney ketika mereka turun dengan formasi 3-4-3. Tierney yang diplot sebagai bek tengah bagian kiri, diberi kebebasan untuk naik dan membantu serangan.

Live streaming Liga Primer Inggris 2020/21

Overlapping center back sebenarnya bukan hal baru. Mengutip Jonathan Wilson di artikel Guardian pada 2019 lalu, gagasan bek tengah yang naik bukanlah hal baru dan berulang kali terjadi. Mulai dari Danubian centre-halves pada tahun 1930-an hingga pemikiran Louis van gaal pada tahun 1990-an mengenai bek tengah merupakan satu-satunya posisi yang memiliki banyak waktu ketika memegang bola sehingga mereka bisa menjadi playmaker.

Musim 2016/17, Cesar Azpilicueta yang semula main di posisi bek kanan diubah oleh Antonio Conte menjadi bek tengah bagian kanan pada formasi tiga bek. Bek asal Spanyol itu kerap maju terutama semusim setelahnya ketika Alvaro Morata didatangkan. Umpan silang Azpilicueta di area yang rendah ke Morata di kotak penalti bukan pemandangan asing.

https://twitter.com/ChelseaFC/status/1303604051846725634">

Chris Wilder juga melakukan hal serupa di Sheffield United. Jack O’Connell dan Chris Basham sebagai bek tengah bagian tepi kerap maju membantu bek sayap. Mereka akan menciptakan situasi menang jumlah dan memperbanyak opsi di sayap.

Formasi tiga bek secara natural membuat hanya satu pemain berada di sisi tertentu. Contohnya pada formasi 3-4-3 di mana penyerang sayap umumnya lebih sering masuk ke area sentral. Hal ini membuat sektor sayap hanya diisi oleh bek sayap. Overlapping center back menyelesaikan masalah ini.

Bek tengah yang naik tentu meninggalkan ruang di belakang. Hal ini harus diantisipasi oleh gelandang di sisi yang sama untuk memberikan cover. Ruang yang ditinggalkan harus bisa diisi untuk mengantisipasi serangan balik memanfaatkan ruang tersebut. Jika cover berhasil dilakukan dengan baik, maka risiko yang ditimbulkan bisa diminimalisir.

Kembali ke Arsenal, penempatan Tierney sebagai overlapping center back efektif memberikan hasil positif meski tidak terlalu sering dilakukan. Lima kali dicoba, lima kali Arsenal sukses mendulang kemenangan. Mulai dari pertandingan Premier League melawan Southampton pada akhir Juli, kemenangan atas sang juara Liverpool di penghujung musim, laga semifinal dan final FA Cup yang mengantarkan Arsenal keluar sebagai kampiun, hingga yang terbaru ialah FA Community Shield.

Overlapping center back tidak semudah berlari naik membantu serangan. Rotasi posisi dan timing naik perlu diatur sedemikian rupa sehingga hasilnya efektif. Kesuksesan taktik ini tidak hanya bergantung pada bek tengah yang baik semata. Melainkan kerja sama tim untuk membuka ruang dan memberikan cover terhadap ruang yang ditinggalkan.

Arsenal mampu mengeksekusi beberapa faktor tersebut dengan baik. Contoh terbaik adalah kemenangan melawan Liverpool. Neco Williams sebagai bek kanan dibuat ketar-ketir menghadapi situasi kalah jumlah yang dihasilkan oleh Arsenal. Tidak ada jaminan jika Trent Alexander-Arnold yang bermain maka Liverpool mampu mengatasi hal tersebut dengan baik karena situasi kalah jumlah merupakan mimpi buruk bagi setiap pemain bertahan.

Arteta memasang Ainsley Maitland-Niles sebagai bek sayap kiri dan Pierre-Emerick Aubameyang sebagai penyerang sayap kiri. Pergerakan Tierney umumnya terlihat ketika Arsenal akan memindahkan arah serangan. Maitland-Niles kerap masuk ke area tengah, Aubameyang melebar. Tierney akan naik tepat saat bola diumpan ke Aubameyang.

Live streaming Liga Primer Inggris 2020/21

Contohnya pada momen di atas ketika Bukayo Saka tidak memiliki opsi untuk menyerang dari kanan. Ia mengembalikan bola ke Mohamed Elneny untuk memindahkan arah serangan. Maitland-Niles merangsek ke area tengah sementara Aubameyang tetap melebar. Maitland-Niles memberikan ruang bagi Tierney untuk naik sekaligus memberi opsi progresi lewat tengah.

Tierney terlihat berlari ketika Granit Xhaka akan mengirim bola ke Aubameyang. Maitland-Niles tetap berada di area tengah untuk mengganggu gelandang Liverpool. Aubameyang memiliki opsi untuk progresi memutari shape Liverpool karena Tierney melakukan overlap di tepi lapangan.

Terdapat contoh lain pada gambar di bawah ini. Kali ini Maitland-Niles mendapatkan bola di area tengah untuk kemudian dilanjutkan ke Aubameyang. Tierney kembali melakukan overlap. Hal ini menunjukkan bahwa peran bek sayap kiri juga penting dalam efektivitas taktik overlapping center back.

Tidak hanya berguna dalam melakukan progresi, taktik ini juga efektif dalam menyulitkan lawan di daerah krusial. Gol Aubameyang contohnya. Meski tidak menyentuh bola, Tierney berperan lewat overlap yang mempersulit hidup Williams. Pergerakan Williams mengantisipasi Tierney di sayap justru memberikan ruang bagi Aubameyang melepaskan tembakan. Situasi menang jumlah yang dihasilkan dari overlapping center back terbukti berbuah hasil.

https://twitter.com/FA/status/1299736100710350848">

Pemahaman taktikal dan kecepatan tinggi Tierney membuat ia cocok diberikan peran unik ini. Kaki kiri sebagai kaki terkuat memudahkan Tierney untuk melepaskan umpan silang ketika mendapatkan bola. Determinasi tinggi dan kerja keras di lapangan membuat ia secara konstan bisa melakukan overlap.

Sebuah gebrakan taktik yang menarik dari Arteta. Memadukan fleksibilitas posisi Maitland-Niles dan kemampuan Tierney untuk overlap. Plus kualitas tinggi Aubameyang membuat sisi kiri Arsenal semakin berbahaya. Overlapping center back Arsenal tidak dapat dipandang sebelah mata.

Arsenal akan bertanding melawan Fulham pada pekan pertama Liga Primer Inggris musim 2020/21. Pertandingan ini akan dapat Anda saksikan melalui Mola TV pada hari Sabtu, 12 September 2020, pukul 18.30. Kunjungi Mola TV untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan Liga Primer Inggris.

Komentar