Lima Hal yang Masih Dibutuhkan Persib Bandung

Taktik

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Lima Hal yang Masih Dibutuhkan Persib Bandung

Halaman sebelumnya

Komposisi Pemain Bertahan

Persib saat ini hanya memiliki tiga pemain yang memiliki posisi natural sebagai bek tengah: Vujovic, Jufriyanto, dan Abdulrahman. Persib terbilang beruntung karena ketiganya tidak pernah absen secara bersamaan baik karena akumulai kartu maupun karena cedera. Bek tengah utama Persib, Jufriyanto dan Vujovic, bermain pada 27 dari 28 pertandingan.

Musim ini, Persib bermain di tiga kompetisi. Konsentrasi dan stamina mutlak diperlukan. Salah-salah, Persib malah tidak berprestasi dari tiga kompetisi tersebut. Maka dari itu, rasanya satu pemain bek tengah anyar patut dipertimbangkan untuk direkrut.

Musim ini, Persib baru mendatangkan Dias Angga, Dedi, dan Yandi Sofyan. Waktu kompetisi yang semakin dekat, membuat Persib semestinya sudah menggaet pemain anyar agar ia bisa langsung beradaptasi dengan permainan.

Saat ini, Persib hanya diperkuat oleh 22 pemain, jumlah yang sebenarnya dipandang masih kurang untuk mengurangi tiga kompetisi. Ambil contoh Persipura yang telah mengikat 31 pemain guna menghadapi kompetisi musim depan.

Perekrutan Dias, Dedi, dan Yandi, bisa dibilang mutlak. Pasalnya, ketiganya penting untuk melapis pemain lain yang pada musim lalu tidak ada gantinya. Supardi misalnya. Berdasarkan data Soccerway, ia bermain selama 2580 menit dari 28 pertandingan, dan selama itu pula ia bermain dari menit pertama hingga menit terakhir, tak pernah digantikan.

Beruntung bagi Persib, karena Supardi tidak mengalami cedera atau akumulasi kartu sepanjang musim lalu. Kebiasaan Djadjang yang jarang melakukan rotasi sebenarnya bisa berdampak negatif karena pemain yang tidak mendapat menit bermain bisa kehilangan sentuhan karena lama tak merasakan pertandingan kompetitif.

Persib Butuh Penyerang

Hal paling jelas dari pertandingan semalam adalah para pemain Persib seperti menemui jalan buntu saat mencapai area pertahanan lawan. Dengan mengandalkan serangan dari sayap, bola sebenarnya dapat dialirkan lewat dua opsi: mengirim umpan silang, atau pemain lawan menusuk langsung ke area kotak penalti.

Persib kesulitan memaksimalkan opsi pertama yakni mengirim umpan silang. Ini karena tidak adanya penyerang yang memiliki postur dan pergerakan yang menunjang untuk menyambut umpan silang.

Tantan yang diplot sebagai penyerang tunggal, nyatanya lebih banyak bergerak ke kedua sisi. Saat M. Ridwan mengirim bola dari sisi kanan, Tantan yang diplot sebagai penyerang tunggal, malah berada di sisi yang sama dengan Ridwan atau Atep di kiri. Praktis Persib hanya memaksimalkan Makan Konate sebagai gelandang serang untuk memaksimalkan peluang.

Ini juga berlaku saat Persib membangun serangan. Tantan tidak bergerak di depan kotak penalti menunggu bola. Ia membuka ruang ke kedua sisi untuk menyisir area tersebut. Hal ini juga membuat bek lawan lebih mudah berkoordinasi karena target pengawalannya tidak bergerak ke area tengah.

Dengan hadirnya penyerang yang mampu menahan dan membagi bola, maka skuat Persib akan jauh lebih komplet lagi. Penyerang yang kami maksud adalah penyerang yang bukan cuma bisa membuka ruang, tapi mampu menyelesaikan segala peluang menjadi gol. Penyerang macam ini biasanya bisa ditugaskan sebagai pengecoh (decoy) bek lawan, untuk memberi ruang bagi gelandang melakukan penetrasi.

Praktis para penyerang Persib saat ini sebenarnya bertipikal pelari yang mampu menyisir sayap. Barangkali hanya Yandi Sofyan yang terbiasa beroperasi di dalam kotak penalti. Penambahan penyerang baru juga akan lebih memperkaya opsi serangan Persib.

**

Dari lima poin tersebut, hal paling menonjol terlihat dari komposisi pemain. Persib kemungkinan menambah beberapa pemain baru untuk beberapa waktu mendatang. Penambahan pemain berkualitas akan menjadi krusial bagi Persib yang akan menjalani tiga kompetisi sekaligus pada musim depan.

Persib memang memiliki beberapa pemain yang bisa bermain di berbagai posisi seperti Tony Sucipto dan Ahmad Jufriyanto sebagai gelandang bertahan, serta M. Agung yang bisa bermain sebagai bek sayap maupun bek tengah. Namun, kebutuhan akan bek tengah seharusnya menjadi perhatian utama dan sama pentingnya dengan kebutuhan Persib akan penyerang. Bukan tidak mungkin Persib mendapat musibah saat Jufriyanto dan Vujovic tidak bisa bermain. Kalau sudah memasuki awal musim, akan sulit bagi Persib untuk mencari penggantinya.

22 Pemain Persib seperti dirilis situs resmi Persib.
22 Pemain Persib seperti dirilis situs resmi Persib.

Pun dengan di lini serang. Mengandalkan Yandi semata tidak akan membuat lini serang Persib tajam. Tanpa mengecilkan performa Yandi, tapi adik kandung Zaenal Arif tersebut bisa dibilang masih minim pengalaman berkompetisi di Liga Indonesia. Sebaik-baiknya Tantan membombardir gawang lawan pun akan lebih baik jika memiliki penyerang lain yang bisa diandalkan.

Melihat penampilannya menghadapi Felda United, Yandi tampil apik. Ia mencetak satu gol lewat skema yang baik. Ia bergerak mencari ruang di tengah kotak penalti untuk menyambut umpan mendatar Konate. Pertanyaannya adalah mungkinkah ia bisa melakukan hal serupa saat dikawal bek lawan yang bertubuh tinggi besar seperti Bio Paulin atau Victor Igbonefo misalnya?

Terlalu dini memang menilai penampilan Persib hanya dari satu pertandingan. Namun, jelang kompetisi bergulir, Persib diharapkan mampu menutupi celah yang ada, untuk kembali bisa menjadi juara.

Kami merangkumkan lima poin, ada tambahan?

Komentar