Manfaat Penggunaan Balsam di Dada Para Pesepakbola

Sains

by Redaksi 31 117359 Pilihan

Redaksi 31

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Manfaat Penggunaan Balsam di Dada Para Pesepakbola

Bagi pecinta sepakbola, nama Patrick Vieira tidaklah asing. Salah satu legenda timnas Prancis ini bermain di sejumlah kesebelasan top Italia dan Inggris seperti AC Milan, Internazionale Milan, Juventus, Arsenal dan Manchester City.

Namun jika Anda memerhatikan penampilannya kala berseragam Arsenal, dan beberapa kali di Manchester City, ada yang aneh dengan seragam Vieira. Di bagian dada Vieira sering dibasahi cairan bening. Cairan bening yang bukan berasal dari keringat.



`Noda` tersebut sebenarnya adalah balsam yang sengaja ia pakai di dada. Vieira menggunakan balsam keluaran Vicks yang dikenal dengan nama dagang Vicks VapoRub. Pertanyaannya, untuk apa menggunakan balsam di dada?

Sejarahnya, balsam ini dibuat oleh seorang ahli farmasi Amerika Serikat, Lunsfold Richardson, untuk menjaga anaknya tetap hangat. Kemudian, Lunsfold yang juga pendiri perusahaan Vicks, memasarkannya secara komersil.

Balsam ini mengandung komposisi menthol, minyak eukaliptus, dan kamper. Biasanya digunakan untuk mengatasi kedinginan, influenza, juga mengatasi gigitan serangga.

Penjelasan ilmiahnya, zat menthol efektif untuk membuka saluran udara, yang meningkatkan jumlah oksigen yang dapat diserap ke dalam aliran darah. Hal ini pada gilirannya membantu sel tubuh mengubah gula menjadi energi. Menthol juga membantu pernafasan, yang kemudian dalam sepakbola bisa diaplikasikan untuk `memudahkan` para pemain untuk bernafas ketika berlari. Saat berlari, pengaturan pernafasan memang menjadi penting. Dan balsam ini dianggap membantu Vieira.

Inovasi Vieira kala itu membuat rekannya seperti Freddie Ljungberg dan Sol Campbell mengikutinya. Padahal, Vieira sebelumnya sudah menggunakannya selama 4 musim. Setelah itu, banyak yang mengikuti langkah serupa. Seingat penulis, metode ini juga dipakai Ashley Young ketika masih berseragam Aston Villa dan Dimitar Berbatov saat berseragam Manchester United. Mereka juga pernah terlihat dengan noda balsam di jerseynya.



Tapi manfaat baik yang dirasakan Vieira terkadang membuat orang lain terkena imbas buruknya. Rekannya kala itu, Ashley Cole, pernah terkena nasib apes akibat balsam Vieira karena terkena mata.

“Vicks [VapoRub] dari leher Vieira terkena mata saya, dan itu menyengat luat biasa,” ujarnya kala itu seperti dikutip Guardian.

Selain ada manfaatnya, namun penggunaan balsam ini ada juga risikonya, yaitu keracunan. Keracunan balsam ini biasanya ditandai awalnya oleh gastrointestinal (GI) gejala, seperti mual, muntah, dan kesusahan perut. Eksposur yang lebih signifikan dapat menunjukkan efek pada sistem saraf pusat (SSP) seperti delirium (mengigau), kegembiraan tiba-tiba, dan kejang-kejang. Timbulnya gejala biasanya terjadi dalam 5-20 menit dan puncak dalam waktu 90 menit. Tapi Anda tak perlu takut bila hendak menggunakan balsam ini, selama tidak berlebihan (dan termakan, pastinya).

Eks penjaga gawang timnas Amerika Serikat, Jon Busch, menjadi salah satu pemain yang setia menggunakan VapoRub kala bertanding. Menurutnya, manfaat lain dari balsam ini membuatnya bisa lebih waspada.

“Saya menggunakan Vicks [Vaporub] di baju saya untuk tetap fokus,” ujarnya kepada Chicago Tribune. “Itu membuat saya waspada. Beberapa pemain lain juga menggunakannya."

Bagaimana, apakah Anda tertarik mencobanya saat bermain futsal atau sepakbola?







Diolah dari berbagai sumber










Foto: themarysue.com












[trs]

Komentar