Berkenalan Lebih Dekat dengan La Bombonera

Cerita

by Redaksi 33 34183 Pilihan

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Berkenalan Lebih Dekat dengan La Bombonera

Argentina adalah negara sepakbola yang terkenal di dunia. Negara peraih trofi Piala Dunia 1978 dan 1986 ini tidak pernah absen melahirkan bakat-bakat istimewa dunia sepakbola, seperti Mario Kempes, Diego Armando Maradona, dan tentunya pemain kenamaan yang membela Barcelona, Lionel Messi.

Bukan hanya berstatus sebagai negara penghasil bakat sepakbola terkenal, negara ini pun terkenal dengan atmosfer sepakbolanya yang begitu kental. Selain karena adanya format Apertura dan Clausura yang membuat liga menjadi lebih kompetitif (sudah tidak digunakan lagi dan berubah menjadi Torneo Inicial dan Final), atmosfer sepakbola Argentina tetap terjaga dengan adanya salah satu derby terpanas di dunia; Superclassico.

Superclassico yang mempertemukan antara Boca Juniors dan River Plate ini menjadi salah satu pertandingan yang cukup dinantikan jika melihat latar belakang dari kedua klub yang cukup jomplang ini. Pertandingan inilah yang tetap membuat atmosfer sepakbola Argentina hidup, karena notabene kebanyakan penduduk Argentina mendukung Boca dan River Plate

Baca Juga: Keabadian Superclassico
Baca Juga: Mengenal Kompetisi Berformat Apertura dan Clausura

Selain karena adanya format Apertura dan Clausura, serta pertandingan Superclassico, atmosfer sepakbola Argentina tetap hidup karena banyaknya stadion yang mampu menjadi sebuah tempat dimana emosi berkumpul. Salah satu dari sekian banyak stadion yang ada di Argentina adalah La Bombonera, atau yang memiliki nama lain Stadion Alberto J. Armando.

Agar mampu mengenal atmosfer sepakbola Argentina lebih dekat, mari kita berkenalan dengan Stadion La Bombonera.

Tentang Stadion La Bombonera Secara Umum

La Bombonera dibangun kisaran 1938-1940. Stadion ini sendiri diberi nama La Bombonera karena adanya kemiripan antara bangunan ini dengan sebuah coklat bonbon yang dimakan oleh salah seorang arsitek stadion tersebut. Ada juga versi yang mengatakan La Bombonera adalah nama yang didapat dari bentuk stadion yang memiliki tiga tingkat tribun.

Sebelum dibangun menjadi kompleks Stadion La Bombonera, Boca sudah bermain di tempat tersebut sejak 1924. Pada 1931, Boca membeli lahan tersebut untuk kemudian membangunnya menjadi sebuah stadion besar yang dapat menampung banyak suporter yang menonton.

La Bombonera resmi dibuka pada 25 Mei 1940 dengan melangsungkan pertandingan persahabatan antara Boca Juniors dan San Lorenzo. Pertandingan sendiri dimenangkan oleh Boca dengan skor 2-0. Kala itu, stadion masih memiliki satu tingkat tribun. Baru pada 1951 dan 1953, tribun tingkat dua dan tiga dibangun.

Sampai sekarang, kapasitas dari La Bombonera berjumlah 49.000 orang. Menariknya, hanya ada tiga sisi tribun di stadion ini, sedangkan satu sisi lainnya hanya berisikan palang dan tempat duduk VIP, dikarenakan sisi tersebut langsung berdekatan dengan jalanan Buenos Aires.

Pada 1986, stadion ini mendapatkan nama baru, yaitu Alberto J. Armando, untuk menghormati presiden kenamaan Boca Juniors saat itu yang juga memiliki nama yang sama. Namun, suporter-suporter Boca masih menyebut stadion ini sebagai La Bombonera.

Transportasi Menuju ke La Bombonera dan Akomodasi di Sekitarnya

Untuk menuju stadion yang berlokasi di selatan Buenos Aires ini, tidak disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi. Menggunakan transportasi publik adalah pilihan yang bijak, apalagi ketika di stadion ini sedang diadakan pertandingan Boca, termasuk Superclassico. Kemacetan dan tumpah ruahnya manusia tak akan terhindarkan.

Tidak ada stasiun kereta ataupun halte bus yang langsung menuju ke stadion. Jika Anda menaiki bus, Anda harus turun di wilayah San Telmo yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari stadion, ataupun menggunakan bus lain yang memang memiliki trayek yang dekat ke arah stadion.

Cukup banyak bus (colectivos untuk sebutan Argentinanya) yang melewat dekat ke stadion. Bus-bus tersebut biasanya mengarah ke wilayah selatan Buenos Aires, seperti bus no. 10, 20, 22, 24, 25, 29, 33, 39, 46, 53, 54, 64, 70, 74, 86, 93, 102, 129, 130, 152, 159, 168, atau 186.

Namun, jika Anda berniat mengunjungi wilayah ini, Anda harus waspada. Karena berada di wilayah para pekerja La Boca yang memiliki reputasi keamanan yang buruk, Anda harus jaga-jaga kalau Anda berjalan di malam hari. Wilayah yang mungkin akan sedikit ramai baik itu siang maupun malam hari adalah wilayah San Telmo. Di San Telmo pun, banyak hotel yang bisa digunakan untuk menginap.

Ingin mendapatkan tiket untuk menonton pertandingan? Anda harus bersabar, karena manajemen Boca jarang menjual tiket secara publik dan lebih mengutamakan penjualan tiket kepada para suporter yang sekaligus anggota klub. Jika ingin mendapatkan tiket Anda harus ikut sebuah agen perjalanan, dengan harga yang tentunya lebih mahal.

Ciri Khas La Bombonera

La Bombonera memiliki sebuah atmosfer yang menarik. Bahkan, pemain kenamaan asal Portugal, Deco, pernah mengatakan ingin bermain di kandang Boca Juniors ini. Atmosfer apakah itu? Simak video di bawah ini.



Ketika pemain Boca mencetak gol, dapatkah anda melihat sesuatu yang dilakukan suporter yang berada di tribun paling bawah? Ya, mereka bergerak maju seperti halnya banjir bandang, untuk kemudian merayakan gol secara bersama-sama. Inilah kebiasaan yang kerap terjadi di La Bombonera, juga di stadion-stadion lain di Argentina.

Lalu, seperti halnya suporter-suporter klub Argentina lain yang kreatif dan vokal, suporter Boca pun begitu lantang ketika menyuarakan dukungannya. Anda bisa melihatnya di video di bawah.



Bagaimana, tertarik mengunjungi La Bombonera?

Komentar