Pergantian Pemain Pertama di Liga Sepakbola

Backpass

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pergantian Pemain Pertama di Liga Sepakbola

Pergantian pemain hampir menjadi bagian yang selalu ada dalam pertandingan sepakbola masa kini. Hal tersebut dapat dilakukan karena terdapat pemain di lapangan yang cedera maupun alasan taktis. Namun memasukkan pemain pengganti tidak begitu saja hadir dalam sepakbola seperti yang kita lihat saat ini, terdapat faktor yang membuat peraturan ini diciptakan dan kian berkembang.

Sepakbola Inggris memberlakukan peraturan pergantian pemain pertama kali pada musim 1965-1966, hanya saja diperbolehkan satu kali jika ada pemain yang cedera. Pada 21 Agustus 1965, pergantian pemain pertama kali dilakukan dalam sejarah liga sepakbola dalam laga pembuka divisi dua antara Bolton vs Charlton Athletic. Laga baru berjalan 11 menit kiper Charlton, Mike Rose, mengalami cedera sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Keith Peacock yang berposisi sebagai gelandang masuk menggantikannya sekaligus menjadi pemain pengganti pertama yang melakukan peraturan tersebut. Charlton memasukkan Peacock bukan sebagai kiper melainkan memindahkan bek kiri mereka, John Hewie, menjadi penjaga gawang. Sayangnya pergantian pemain tersebut tidak menghindarkan kekalahan Charlton Athletic dari Bolton dengan skor 4-2.

Hal yang tidak terpikirkan oleh Peacock untuk mendapatkan kesempatan bermain di tengah laga kala itu, “saya ingat dengan jelas saya kecewa karena tidak bermain.” kenangnya. “Saya masih tidak menyangka akan terlibat hal ini, tetapi hanya dalam beberapa menit Mick Rose, penjaga gawang kami, harus keluar. Saya baru sadar ketika di kereta kembali dari Manchester, dari salah satu koran sore, saya menemukan bahwa saya adalah yang pertama (menjadi pemain pengganti).”

Di hari yang sama, Bobby Knox juga mengukir sejarah dengan menjadi pemain pengganti pertama yang mencetak gol. Dia melakukannya untuk Barrow dalam pertandingan melawan Wrexham. Uniknya, Knox juga pernah menjadi penjaga gawang pengganti dan melakukan penyelamatan penalti sekaligus menjadi pemain pengganti pertama yang melakukannya.

Melihat kemungkinan seperti yang diciptakan Knox, peraturan tersebut menghasilkan ide ‘kotor’ yang dilakukan tim untuk memasukkan pemain baru ke lapangan, yaitu dengan menyuruh pemain di lapangan untuk pura-pura cedera. Bos Leeds United, Don Revie, dicurigai sebagai pelopor untuk mendorong para pemainnya melakukan hal tersebut sehingga dia bisa membuat pergantian ketika timnya butuh perubahan.

Kemungkinan karena hal itu, setelah dua musim berjalan dengan aturan tersebut, penyelenggara liga mulai memperbolehkan pergantian pemain tidak hanya karena pemain cedera namun juga alasan teknis pelatih.

Perkembangan Aturan Pergantian Pemain

Dalam kancah internasional, pergantian pemain sebenarnya sudah diperbolehkan dengan ketentuan satu penjaga gawang yang cedera dan satu pemain lainnya jika cedera juga pada tahun 1958 hingga tahun 60an yang diterapkan untuk Piala Dunia.

Sebelumnya, sepakbola tidak mengenal pergantian pemain dengan alasan apapun, pertandingan hanya dimainkan oleh literally sebelas melawan sebelas dari awal hingga menit akhir. Jika terdapat pemain yang cedera, bahkan penjaga gawang sekalipun, pertandingan terus berjalan dengan sisa orang yang ada.

Piala Dunia 1970 Meksiko menjadi titik awal pengumuman resmi pergantian pemain diperbolehkan untuk pemain manapun yang mengalami cedera. Beberapa tahun kemudian, untuk Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, FIFA mengizinkan penggantian dua pemain dan seorang penjaga gawang untuk setiap tim. Setelah itu pada tahun 1995, tiga pergantian diperbolehkan di posisi manapun, aturan ini tetap berlaku sampai hari ini.

Kembali ke tanah Inggris, pada tahun 1987, pergantian pemain kedua baru diizinkan oleh FA, lebih dari dua puluh tahun setelah peraturan sebelumnya diterbitkan. Hal tersebut berkat tekanan secara terus-menerus dari para manajer tim yang merasa terdapat ketidakadilan karena harus menggunakan pemain di posisi lain sebagai penjaga gawang jika kiper tersebut cedera selama pertandingan. Peraturan pergantian kedua akan memungkinkan tim untuk memiliki satu kiper dan satu posisi lainnya di bangku cadangan, jika mereka dibutuhkan.

Peraturan kian berkembang memasuki era Liga Primer di tahun 1992, FA mengizinkan tiga pemain termasuk satu penjaga gawang duduk di bangku cadangan, meski hanya dua yang boleh masuk. Hal itu langsung berubah di musim 1994/95, ketika tim boleh memasukkan ketiga pemain di bangku cadangan meski salah satunya penjaga gawang. Perubahan juga terjadi lagi di musim berikutnya, tim boleh memasukkan tiga pemain ke lapangan dengan posisi apapun. Musim 1996/97 jumlah pemain di bangku cadangan bertambah menjadi lima pemain dan bertambah dua menjelang musim 2008/09, meskipun tetap tiga yang boleh masuk lapangan.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2017, UEFA mencoba gagasan pergantian keempat di babak perpanjangan waktu. Hal tersebut diterapkan pada Women’s Euro, kejuaraan U-19, dan U-21. Peraturan yang sama juga diterapkan setahun sebelumnya oleh FIFA pada final Piala Dunia Antar Klub. Alvaro Morata merupakan pemain pertama dalam sejarah yang menjadi pemain pengganti keempat, menggantikan Cristiano Ronaldo kala Real Madrid mengalahkan Kashima Antlers.

Hingga kini, peraturan pergantian pemain kembali mengalami perubahan semenjak liga sepakbola Eropa serentak berhenti karena pandemi virus Covid-19. International Football Association Board (IFAB) memperkenalkan aturan sementara yaitu menambah jatah pergantian pemain menjadi lima dalam maksimal tiga sesi pergantian. Peraturan ini mungkin diperpanjang hingga musim 2020/21 atau bahkan menjadi peraturan baru di sepakbola.

Komentar