Brasil vs Jerman dan Memori Final 2002

Klasik

by redaksi

Brasil vs Jerman dan Memori Final 2002

Brasil akan menghadapi Jerman pada laga semi-final Piala Dunia kali ini. Pertemuan ini sedikit banyak akan menguapkan memori pertemuan kedua tim 12 tahun silam. Ketika tim Samba bertemu Der Panzer di partai puncak Piala Dunia 2002 yang berlangsung di International Stadium, Yokohama, Jepang.

Sebagian besar mungkin tak terlalu heran dengan hasil akhir Piala Dunia 2002. Meski ada beberapa kejutan, tapi gelaran itu tetap didominasi oleh negara-negara yang sudah punya tradisi.

Ya, Brasil yang kala itu menjadi juara dunia untuk kelima kalinya, memang dinilai sangat layak menjadi juara. Performa mereka dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya terus meningkat. Apalagi ketika tim bermain pada babak knock-out, skuat asuhan Luis Felipe Scolari ini bemain semakin padu.

Scolari kala itu diwarisi skuat yang putus asa dengan apa yang telah terjadi pada tahun 1998. Ujung tombak andalan mereka, Ronaldo, diprediksi takkan bermain dalam kondisi terbaiknya setelah menderita cedera lutut yang cukup parah.

Di final, Brasil menghadapi permainan Jerman yang cepat dan berkualitas. Namun Scolari mampu meladeni permainan Jerman tersebut dengan permainan yang tak kalah hebat. Pertandingan ini pun disebut-sebut sebagai final terbaik, lebih seru dari partai final Jerman Barat melawan Argentina yang berakhir dengan skor 3-2 pada 1986 di Meksiko.

Ronaldo memang menyedot perhatian publik. Namun, malam itu, sebenarnya, merupakan malam untuk  kiper kedua kesebelasan.  Marcos, yang mampu menggagalkan beberapa peluang dan tetap mengamankan skor, dan Kahn, yang melakukan blunder sehingga tercipta gol pertama Brasil.

Aksi Marcos yang pertama adalah ketika mampu menepis sundulan Jens Jeremies di mulut gawang Brasil. Lalu aksinya dilanjutkan ketika tendangan bebas Oliver Neuville dari jarak 30 meter pun berhasil ditepis Marcos, sehingga bola hanya menemui tiang gawang. Pun begitu dengan usaha Olivier Bierhoff yang juga berhasil digagalkan Marcos.

Head to head lain terjadi di lini pertahanan masing-masing tim. Carsten Ramelow sebenarnya bermain cukup disiplin di jantung pertahanan skuat Jerman yang diarsiteki Rudi Voeller. Namun permainan cemerlang Ramelow masih kalah mengkilap dibanding dengan apa yang ditunjukkan bek Brasil, Edmilson. Meski cedera, Edmilson tetap bermain lugas dan solid sehingga tak banyak peluang yang didapatkan Jerman.

Usaha Voeller untuk menaklukan Brasil kala itu adalah dengan mencoba untuk menguasai lini tengah. Jens Jeremies dan Dietmar Hamann ditugaskan secara khusus untuk selalu menjaga  duo gelandang serang Brasil, Ronaldinho dan Rivaldo.

Namun strategi yang dipilih Voeller itu nampaknya kurang berjalan maksimal. Karena pada babak pertama saja, Brasil sudah memiliki 3 peluang emas hasil dari kreasi Ronaldinho dan Rivaldo. Ronaldinho bermain cukup menonjol pada pertandingan itu, dua umpannya hampir membuat Ronaldo mencetak gol lebih awal. Namun Kahn masih dalam kesigapannya untuk menggagalkan peluang-peluang tersebut.

Perlahan-lahan konsentrasi kiper Bayern Munich ini terlihat semakin menurun. Puncaknya adalah ketika pertandingan memasuki menit ke-67, di mana ia seharusnya bisa mengamankan tendangan Rivaldo sebelum bola disambar oleh Ronaldo. Namun gol ini pun bukan sepenuhnya kesalahan Kahn karena sebelumnya, Hamann gagal menguasai bola sehingga berhasil direbut oleh Ronaldo yang kemudian mengumpan pada Rivaldo.

Dua belas menit kemudian Rivaldo berhasil mengelabui pertahanan Jerman setelah melakukan gerakan tipuan atas bola rendah yang diberikan Kleberson dari sisi kanan. Ronaldo yang berada di belakangnya kemudian menguasai bola lalu melakukan tendangan menyusur tanah ke sudut kanan gawang Kahn. Skor 2-0 pun berakhir hingga wasit meniupkan peluit panjang.

Tentu perhatian besar tertuju pada Ronaldo yang mencetak dua gol kemenangan yang diciptakan Brasil. Selepas pertandingan tampak seringai senyuman Ronaldo menikmati kemenangannya. Maklum, penampilannya kala itu layaknya comeback Ronaldo setelah gagal tampil maksimal pada Piala Dunia 1998 sehingga harus kalah oleh sang tuan rumah Perancis dengan skor telak, 3-0.

Sementara wajah sedih dan pilu diperlihatkan di kubu  Jerman. Raut muka kecewa lebih jelas terlihat ketika kamera menyorot wajah kiper Oliver Kahn yang terdiam di gawangnya sendiri sambil berdecak pinggang dengan pandangan kosong.

foto: goal.com

[ar]

Komentar