Cerlang Fabinho, Pusara Lini Tengah Liverpool

Cerita

by Evans Simon

Evans Simon

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cerlang Fabinho, Pusara Lini Tengah Liverpool

Seperti "Mercusuar" di tengah "Kekacauan Terorganisir". Begitulah makna kehadiran Fabinho dalam permainan Liverpool. Ia menjanjikan ketenangan ketika rekan-rekan setimnya menciptakan huru-hara bagi pertahanan lawan.

Deskripsi tersebut keluar dari mulut asisten pelatih Liverpool, Pep Lijnders. "Timing-nya, visinya, ketenangannya memberikan dimensi berbeda pada lini tengah kami," ujar dirinya seperti yang ditulis dalam The Athletic.

Puja-puji Lijnders atas Fabinho bukan sekadar basa-basi. Ia tahu betul perubahan Fabinho karena Ia adalah sosok yang membantu sang gelandang secara langsung untuk beradaptasi dengan permainan keras dan cepat Liga Inggris.

Hasilnya dapat terlihat jelas (dan paling anyar) dalam kemenangan 3-1 atas Arsenal di Stadion Anfield pada 24 Agustus 2019. Fabinho menguasai lapangan tengah dengan gagah perkasa.

Pemain asal Brasil itu menyediakan keseimbangan. Ia memenangi dua dari tiga tekelnya dan melakukan enam recoveries. Ia mencatatkan operan sukses sebanyak 93%. Empat di antaranya adalah operan kunci, termasuk kepada Mohamed Salah yang berujung dengan gol ketiga Liverpool.

"Sensasional. Ada satu tekel yang sungguh luar biasa darinya - benar-benar bersih, memenangi bola, dan mengopernya padahal pantatnya masih menempel di tanah," tutur pelatih Jürgen Klopp.

Padahal, menghadapi lawan yang sama sekitar sembilan bulan sebelumnya, Fabinho begitu kewalahan. Ia mencatatkan 81% operan sukses dan hanya mampu menyumbangkan satu operan kunci.

Laga kontra Arsenal di Stadion Emirates musim lalu itu - laga ketiganya bersama Liverpool sejak direkrut dari AS Monaco dengan harga sekitar 43 juta Paun pada musim panas 2018 - memang menjadi pelajaran berharga bagi Fabinho. Selepas laga tersebut, Ia sadar bahwa karakteristik permainan Premier League jauh berbeda dengan Ligue 1. Ia tidak bisa lagi bermain terlalu turun, menyentuh bola lebih banyak dan menguasainya sedikit lebih lama.

"Di sini, ketika Anda menguasai bola, Anda memiliki waktu lebih sedikit untuk bereaksi. Anda selalu dibayang-bayangi oleh satu atau dua pemain lawan. Di Prancis, saya bisa berputar. Di sini, reaksi Anda harus sangat cepat," ucap pemain berusia 25 tahun tersebut.

Pada menit ke-58 pertandingan akhir pekan kemarin, Fabinho sedikit turun untuk membuka ruang operan bagi Trent Alexander-Arnold yang tertekan oleh pemain Arsenal di sisi kanan pertahanan Liverpool. Ketika menerima bola, Ia hanya membutuhkan satu sentuhan untuk melepaskan operan jauh kepada Salah; berbicara soal pelajaran berharga.

Bukan perkara mudah bagi Fabinho untuk beradaptasi. Ia melewati masa-masa sulit tidak hanya dalam urusan bermain, melainkan juga bahasa. Beruntung, ada Lijnders yang mampu berbahasa Portugis. Selain itu, ada juga Allison dan Roberto Firmino.

Firmino, yang terlebih dahulu berlabuh ke Anfield pada 2015, memegang peran penting atas keputusan Fabinho bergabung dengan Liverpool. Bukan soal informasi keberadaan klinik gigi hebat di kawasan Gartson, melainkan kemampuan Klopp untuk mengeluarkan kemampuan terbaik para pemainnya.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu paham. Fabinho butuh waktu beradaptasi. Ketika membela Monaco arahan pelatih Leonardo Jardim, ia bermain dalam pola 4-2-3-1. Ia memiliki gelandang lain yang menemani. Namun, situasinya berbeda di Liverpool yang lebih sering menerapkan 4-3-3.

Sosok lain yang berperan penting atas proses adaptasi Fabinho adalah istrinya, Rebeca Tavarez. Ia sampai rela pensiun dari kariernya sebagai pesepakbola bersama AS Monaco Féminines untuk terus berada di samping sang suami.

Kini, Fabinho telah menjadi bagian integral dari permainan Liverpool. Ketenangan dan visi permainannya di lini tengah memungkinkan Liverpool menjadi tim paling sedikit kebobolan (23 gol) dan terproduktif kedua (89 gol) setelah Manchester City (89) pada Premier League 2018/19. Terlebih, ketika dibutuhkan, Ia bisa juga menjadi bek tengah - peran yang telah tiga kali dilakoninya bersama The Reds sejauh ini.

Jangan terkejut, kalau kemunculan rumor ketertarikan Barcelona atau Real Madrid terhadap Fabinho hanya tinggal menunggu waktu.

Saksikan aksi-aksi Fabinho saat membela Liverpool melalui cuplikan-cuplikan pertandingan yang dapat Anda saksikan gratis di Mola TV.



Komentar