Beruang dan Pohon Arbei di Logo Madrid

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi Pilihan

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Beruang dan Pohon Arbei di Logo Madrid

Binatang seringkali nampang di beberapa logo kesebelasan besar sepakbola dunia. SS Lazio menampilkan elang, Torino punya banteng di logonya, Leicester City punya rubah, Tottenham Hotspur punya ayam jantan, Valencia punya kelelewar, dan Atletico Madrid punya beruang. Eh, Atleti punya beruang?

Ya, jika diperhatikan lebih dekat, pada logo Atletico terdapat siluet seekor beruang yang hendak memanjat pohon. Tidak seperti Lazio, Torino, Leicester, Valencia, dan Tottenham di mana binatang mereka terpampang jelas, beruang Atletico baru terlihat ketika diperhatikan betul. Beruang pada logo Atletico memang tak terlalu ditonjolkan.

Pada logo Atletico, seperti yang ditulis laman atletico.offside.com, beruang tersebut sebenarnya sedang mencium (sniffing) pohon arbei. Simbol ini terkait yang terjadi pada abad ke-13 di mana kota Madrid dulunya dikenal sebagai kota dengan banyaknya beruang dan pohon arbei.

Alfonso XI, raja Kastilla, bahkan menyebut Madrid sebagai tempat yang bagus untuk babi dan beruang. Di bendera dan logo (coat of arms) kota Madrid juga terlihat beruang dan pohon arbei.

Baca juga: Meluruskan Sejarah Rivalitas Derbi Madrid

Tujuh bintang yang tertera pada logo Atletico juga menunjukkan keterkaitan Atleti dengan beruang. Tujuh bintang tersebut diambil dari mitologi Ursa Major yang berarti `beruang besar`. Ursa Major ini merupakan salah satu rasi bintang, dengan tujuh bintang yang menyala paling terang.

Madrid sendiri sebelumnya bernama Ursaria yang dalam bahasa latin artinya `tanah beruang`. Selain itu, konon, nama `Madrid` pun tak lepas dari kata `madrono` yang dalam bahasa Spanyol berarti arbei. Hubungan erat antara beruang dan pohon arbei dengan kota Madrid pun semakin kuat dengan adanya patung beruang dan pohon arbei di salah satu daerah penting di Madrid, yakni Puerta del Sol.


Patung beruang yang sedang mencium pohon arbei di kota Madrid (via: David Adam Kess, wikipedia)

Patung ini dibuat oleh seorang seniman bernama Antonio Navarro Santafe pada 1967. Pemerintah setempat membuat patung ini tak lepas sebagai cara mereka untuk tidak melupakan asal mula kota Madrid. Pohon-pohon dan beruang di kota Madrid sejak abad ke-13 lambat laun dikendalikan jumlahnya untuk menciptakan Madrid yang lebih modern.

Tapi di antara dua kesebelasan Madrid, yakni Atletico Madrid dan Real Madrid, hanya Atletico yang tetap menyertakan simbol kota Madrid tersebut. Hal ini tak lepas dari Atletico yang memang lebih murni sebagai kesebelasan kota Madrid. Tak seperti Atletico, Real Madrid kental dengan aroma politik sejak Jenderal Franco berkuasa.

Franco yang menguasai Spanyol pada 1939 hinga 1975 menginginkan Spanyol hanya memiliki satu ideologi. Sementara saat itu, bahkan hingga saat ini, Spanyol tumbuh dengan berbagai suku seperti Andalusia, Basque, Catalunya, dll. Real Madrid dijadikan Franco sebagai wajah Spanyol yang mewah, tidak seperti suku-suku lain di Spanyol, dengan merekrut pemain-pemain kenamaan seperti Raymond Kopa, Ferench Puskas, hingga Alfredo Di Stefano.

Walau begitu, Franco sebenarnya merupakan seorang pendukung Athletic Bilbao yang berasal dari Basque. Karena itu juga Atletico yang pada 1903 didirikan oleh tiga orang Basque pendukung Bilbao pun tak luput dari perhatian Franco. Akan tetapi dukungan Franco pada Atletico tidak sebesar perhatian Franco pada Real Madrid yang menjadikannya sebagai kendaraan politik. Oleh karena itu, Atletico tetap bisa murni sebagai wajah dari kota Madrid ketimbang Real Madrid.

***

Pada kenyataannya, beruang dan pohon arbei tidak begitu saja nampang di logo Atletico. Logo Atleti telah melalui sejumlah revolusi sejak awal berdiri. Beruang dan pohon arbei sendiri baru muncul pada 1917. Logo beruang dan pohon arbei kemudian kembali menghilang 1939. Baru sejak 1941 beruang dan pohon arbei paten di logo Atletico Madrid.

Perubahan-perubahan logo Atletico Madrid dari 1903 hingga 2017

Selain beruang dan pohon arbei, warna merah-biru yang terpampang pada logo Atletico pun menjadi ciri khas tersendiri. Ada cerita menarik di balik sejarah warna merah-biru Atleti ini.

Awalnya, warna original Atletico adalah biru-putih seperti seragam Blackburn Rovers. Warna itu terinspirasi dari warna seragam Athletic Bilbao yang menjadi sumber inspirasi pada pendiri Atletico Madrid. Tapi per 1911, kedua kesebelasan mengubah warna seragam mereka menjadi strip merah-putih dengan alasan kombinasi warna ini membuat biaya produksi seragam lebih murah. Akan tetapi saat itu warna tersebut lebih identik dengan warna kasur di Spanyol, sehingga muncul julukan Los Colchoneros (pembuat kasur).

Namun pemilihan warna merah-putih pun sebenarnya dikarenakan staf Atletico yang menjadi pengurus seragam baru tidak menemukan warna yang mereka inginkan, yakni biru-putih ala Blackburn. Ketika itu, pada awal 1911, staf Atleti tersebut terbang ke Inggris untuk membeli seragam ala Blackburn untuk Atletico dan Athletic Bilbao (saat itu kedua kesebelasan bekerja sama seperti parent dan feeder club di era sekarang, namun putus hubungan sejak 1920).

Gagal mendapatkan seragam yang diinginkan, staf Atleti tersebut kemudian membeli seragam ala Southampton (merah-putih). Oleh karena itulah Atleti dan Bilbao punya warna seragam yang nyaris serupa, yakni strip merah-putih seperti Southampton (dan sama-sama mendapatkan julukan Los Rojiblancos alias Si Merah-Putih). Walaupun begitu, Atleti tetap menjaga warna biru asli mereka meski tidak dominan (sekarang menjadi warna celana).

foto: nssmag.com


Ralat: karena kesalahan penerjemahan "The Bear and The Strawberry Tree", sebelumnya "pohon arbei" tertulis "pohon stroberi".

Komentar