Kepiluan Jonathan Woodgate

Backpass

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kepiluan Jonathan Woodgate

Mereka yang tak menggemari Liga Spanyol barangkali sempat lupa kalau Jonathan Woodgate pernah berseragam Real Madrid. Penulis yang rutin menyaksikan Liga Spanyol sekalipun terbilang masih kesulitan mengingat momen-momen pemain asli Middlesbrough selama bermain di Madrid.

Woodgate direkrut Los Merengues, julukan Madrid, pada musim 2004/2005. Kala itu rival  mereka, Barcelona, sedang berada dalam puncak penampilannya lewat trio Ronaldinho, Eto'o dan Deco. Jumlah penampilan Woodgate bersama Real Madrid sendiri hanya 14 pertandingan dengan cuma mencetak satu gol di semua kompetisi.

Kisah debutnya bersama Los Merengues terjadi tepat hari ini, 22 September 2005 silam. Uniknya, debut Woodgate baru terjadi hampir setahun lebih setelah ia didatangkan  ke Santiago Bernabeu pada musim panas 2004. Sepanjang awal musim pertama, Woodgate tak bermain sama sekali bagi Madrid karena ia didatangkan saat menderita cedera sobek otot paha, warisan kala membela Newcastle menghadapi Chelsea pada April 2004.

Dengan riwayat cedera yang buruk, agak mengherankan tim medis Real Madrid tetap meloloskan bek Inggris tersebut. Salah satu jurnalis harian Marca, Jose Felix Diaz, pun mengungkapkan keheranannya dengan kebijakan Florentino Perez ini. Padahal, beberapa pihak termasuk Marca telah membuat daftar khusus pemain yang akan direkrut pada musim panas 2004 dan tidak ada nama Jonathan Woodgate saat itu.

“Aku pikir, Florentino Perez akan lebih baik merekrut Alessandro Nesta yang dikabarkan menjadi target utama Real Madrid. Namun sayang sekali, AC Milan tak mengizinkannya untuk hijrah,” sambung Jose Felix Diaz.

Woodgate, yang didatangkan bersama Michael Owen dalam sesi bursa transfer yang sama, ternyata mengundang perhatian banyak jurnalis dan fans tim ibukota. Owen memang sudah dikenal bahkan didambakan penggemar karena ia merupakan predator di kotak penalti andalan Liverpool. Sementara Woodgate, ia bukan siapa-siapa dibanding Owen.

Salah seorang jurnalis Spanyol yang hadir di kamp latihan Las Rozas, Madrid, berbisik kepada jurnalis Inggris yang hadir saat itu dan mengatakan: “Tell us about this Woodgate guy. We know nothing about him!”

Bahkan, para Madridista yang turut hadir saat itu ikut berceletuk seperti ini: “Who is he? You say he plays for Newcastle, but we've only ever heard of Alan Shearer.”

Sungguh, bukan hari yang baik jika saja Woodgate mendengar celotehan para penggemar dan jurnalis hari itu.

Pasca perekrutannya, ia tak langsung bisa bermain. Butuh 561 hari untuk Woodgate kembali ke lapangan hijau dan mendapatkan debutnya bersama Real Madrid. Pekan keempat adalah panggung baginya. Tak tanggung-tanggung, Santiago Bernabeu bersiap menggelar partai perdana dari Woodgate dan lawannya bukan tim sepele, yaitu Athletic Bilbao.

Dua puluh lima menit pertama, debut Woodgate masih berjalan normal, tanpa ada hambatan berarti. Namun, semenit kemudian, ia malah mengirim bola dengan kepalanya ke gawang sendiri yang dijaga oleh Iker Casillas. Athletic Bilbao unggul, setidaknya sampai babak pertama usai.

Pasca turun minum, Real Madrid memang bermain menggila untuk mengejar ketertinggalannya. Ini bisa dimengerti karena dari tiga pekan sebelumnya, Real Madrid menelan kekalahan dua kali berturut-turut dari Celta Vigo dan Espanyol. Robinho berhasil menyamakan kedudukan di menit 52 dan sang pangerang Madrid, Raul Gonzalez, menceploskan dua gol pada menit ke-64 dan ke-68.

Meski mampu meraup poin penuh, Real Madrid sempat dibuat ketar-ketir oleh penampilan Woodgate. Sebelum gol kedua Raul di menit ke-68, Woodgate malah diusir keluar lapangan pada menit ke-66 karena menerima kartu kuning kedua karena mendorong Joseba Exteberria. Athletic Bilbao mungkin bisa saja menyamakan kedudukan saat skor masih 2-1 saat itu. Beruntung, Raul Gonzalez memperlebar keadaan dua menit pasca Woodgate diusir.

Woodgate patut berterimakasih pada Raul. Kalau Raul tak mencetak gol Woodgate bukan tidak mungkin selalu dirundung pilu jika mengingat debutnya untuk Madrid. Bahkan, di akhir kariernya bersama Real Madrid pada penghujung musim 2006/2007,  kala itu ia dipinjamkan ke Middlesbrough, para pembaca harian Marca yang kebanyakan Madridista memilih dirinya (Woodgate) sebagai pembelian pemain terburuk di abad 21 dengan raihan 37,11% suara.

Akan tetapi, tak adil rasanya jika merefleksikan buruknya debut Woodgate di Real Madrid dengan perjalanan karirnya yang singkat tersebut. Alih-alih menyalahkan Woodgate, pilihan Madrid yang nekat merekrut Woodgate yang sedang cedera juga amat patut untuk diingat.

Foto: Daily Mail.

Komentar