Tinjauan Paruh Musim La Liga 2016/2017

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Tinjauan Paruh Musim La Liga 2016/2017

Rekrutan Terbaik: Willian José

Mengikuti perjalanan karier Willian José da Silva mungkin akan membuat kita lelah. Pemain berusia 25 tahun ini mengawali karier di Grêmio Barueri Futebol (Brasil). Kemudian saat ia bermain di Deportivo Maldonado (Uruguay), ia sempat dipinjamkan ke tiga kesebelasan brasil dan empat kesebelasan Spanyol, termasuk ke Real Madrid.

Namun semuanya berubah di musim panas ini. Real Sociedad menjadi kesebelasan yang berani membelinya dengan permanen seharga 5,1 juta paun. Di Sociedad, ia berhasil mencetak 9 gol dari 14 pertandingan.

Pemain Brasil bernomor punggung 12 ini berhasil berkontribusi terhadap 32% gol kesebelasannya. Ia berhasil mencatatkan 2,7 tembakan per pertandingan dan memenangkan 1,2 duel bola udara per pertandingan.

Dengan harga 5,1 juta paun (83,94 miliar rupiah) yang merupakan harga yang tergolong murah untuk ukuran seorang penyerang, Willian José adalah salah satu rekrutan terbaik di La Liga Spanyol sejauh musim ini.

Susunan Sebelas Pemain Terbaik Paruh Musim La Liga 2016/2017

Selain Real Madrid dan FC Barcelona yang tetap mendominasi jajaran pemain terbaik, serta Real Sociedad yang mengejutkan, Villarreal juga hadir menjadi kesebelasan yang paling sedikit kebobolan di La Liga sejauh ini, yaitu baru 11 kali kebobolan saja.

Berhasil mencatatkan 7 clean sheet, membuat kami tidak ragu untuk memilih Sergio Asenjo menjadi penjaga gawang terbaik di paruh musim ini. Angka penyelamatannya memang tidak sebanyak Antonio Adán dengan 60 save untuk Real Betis (terbaik di La Liga), tapi 39 save yang ia catatkan (terbaik ketujuh di La Liga) nyatanya sudah cukup untuk membuat Villarreal menjadi kesebelasan yang paling sedikit kebobolan.

Sedikit kebobolannya Villarreal ini ternyata bukan hanya disebabkan karena penampilan gemilang Asenjo, ada nama Víctor Ruiz yang juga berperan banyak, sampai-sampai Asenjo tidak perlu melakukan banyak penyelamatan untuk menjaga gawangnya tidak kebobolan. Bek tengah berusia 27 tahun ini sudah mencatatkan total 117 aksi defensif, 69 di antaranya adalah sapuan, dan 40 adalah intersep. Selain itu, ia juga memenangkan 34 duel bola udaranya (58%).

Tidak ketinggalan, Mario Gaspar juga banyak berperan untuk Villarreal dari posisi bek sayap kanan. Pemain berusia 26 tahun ini berhasil mencatatkan 42 intersep dan 62 sapuan.Ia juga berhasil membuat 8 operan kunci dari 77% akurasi operan yang ia catatkan sepanjang musim ini di La Liga.

Untuk posisi bek tengah pendamping Ruiz, kami memilih Gerard Piqué sebagai bek tengah yang paling konsisten sejauh ini. Angka statistik bertahannya, yaitu 20 intersep, 48 sapuan, dan 14 tekel sukses (42%), memang masih kalah dibanding bek-bek La Liga lainnya. Hal ini tidak mengherankan mengingat Barcelona memang jarang diserang oleh lawan-lawan mereka. Namun, keunggulan bek tengah Spanyol berusia 29 tahun ini terletak pada kemampuannya membangun serangan (90% akurasi operan) yang membuatnya menjadi pemain yang bisa diandalkan bukan hanya dalam bertahan.

Kemudian, meskipun Atlético terseok-seok, mereka masih bisa terus mengandalkan Filipe Luís di posisi bek sayap kiri mereka. Pemain asal Brasil ini sejujurnya merupakan pemain yang jarang tampil mengecewakan. Statistik terbaiknya adalah 37 tekel sukses (55%) dan 35 dribel suksesnya (54%), yang keduanya merupakan angka terbaik kedua dari seluruh bek di La Liga sampai sejauh ini. Pemain berusia 31 tahun ini juga berhasil mencatatkan 14 operan kunci dan satu asis.

Beralih ke posisi gelandang, nama pertama yang muncul adalah Ignacio Camacho. Gelandang bertahan asal Spanyol ini sudah bermain sangat baik bagi kesebelasannya saat ini, Málaga. Meskipun Málaga berada di peringkat ke-13, pemain berusia 26 tahun ini tetap menjadi andalan dengan 69 intersepnya (terbaik di antara gelandang La Liga), 67 atau 61% menang duel bola udara (terbaik), dan 41 tekel sukses dari 100 kali percobaan (terbaik ketiga).

Selanjutnya Toni Kroos mendampingi Camacho di posisi gelandang tengah. Gelandang Jerman yang bermain untuk Real Madrid ini mencatatkan 13 dribel sukses (93%), 93% operan sukses (terbaik kedua di La Liga secara keseluruhan), 27 operan kunci, 7 asis (terbaik bersama Pablo Piatti dari Espanyol), dan satu gol yang ia cetak dari luar kotak penalti.

Tidak lengkap rasanya jika di susunan sebelas pemain terbaik tidak ada nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Kedua pemain ini tetap menjadi andalan bagi kesebelasan mereka masing-masing, yaitu Barcelona dan Real Madrid. Untuk itulah kami memasukkan Messi di posisi sayap kanan dan Ronaldo di posisi sayap kiri. Rasanya kami tidak perlu banyak menjelaskan mengenai kedua pemain ini, Messi sudah mencetak 12 gol (terbaik bersama Suárez) kemudian Ronaldo 10 gol (terbaik ketiga bersama dengan Aspas).

Untuk posisi penyerang, dengan mudahnya juga kami bisa memasukkan nama Luis Suárez dan Iago Aspas yang termasuk ke dalam jajaran pencetak gol terbanyak sementara La Liga. Suárez mencetak 12 gol dari hasil 48 tembakannya (akurasi 54%) sementara Aspas berhasil mencetak 10 gol hasil dari 38 tembakan (akurasi 58%).

Komentar