Apa Kabar #MenolakTurnamen?

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Apa Kabar #MenolakTurnamen?

Pada 14 Januari 2016 lalu, atau beberapa hari menjelang semi-final Piala Jenderal Sudirman, beberapa persepakbola profesional Tanah Air yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mendeklarasikan sebuah penolakan terhadap penyelenggaraan turnamen. Penolakan ini disuarakan untuk menekan pemangku kebijakan sepakbola Indonesia agar kompetisi resmi segera digulirkan.

Para pemain senior seperti Bambang Pamungkas, Bima Sakti, Nova Arianto, serta sang presiden APPI, Ponaryo Astaman, tampak dengan lantang mendeklarasikan penolakan tersebut. Para penggawa muda seperti Andritany Ardhiyasa, Bayu Gatra Sanggiawan, dan juga Gavin Kwan Adsit pun tak mau ketinggalan.

Tagar #KamiAPPI #MenolakTurnamen menjadi ujung tombak kumpulan para pesepakbola nasional ini untuk mengekspresikan gerakan penolakan tersebut. Para pemain dan anggota APPI lantas berfoto sambil menunjukan secarik kertas dengan bertuliskan tagar yang sudah disebutkan sebelumnya, dan diunggah ke media sosial pribadi masing-masing pemain.

Kompilasi para pesepakbola nasional yang mengikuti gerakan #KamiAPPI #MenolakTurnamen
Kompilasi para pesepakbola nasional yang mengikuti gerakan #KamiAPPI #MenolakTurnamen

Para pemain yang tergabung dalam APPI tersebut terlihat sangat menggebu-gebu untuk melakukan gerakan penolakan. Bahkan meminta boikot diperluas jangkauannya, tidak hanya di level Liga Super saja tetapi juga untuk seluruh level kompetisi sepakbola Indonesia, yaitu Divisi Utama dan Liga Nusantara.

Namun tak semua pihak satu suara dengan deklarasi tersebut. Misalnya Asdian (Direktur Teknik Semen Padang), Nasrun Umar (Manajer Sriwijaya FC), dan Umuh Muchtar (Manajer Persib Bandung) yang mengancam akan memutus kontrak pemain apabila mengikuti boikot yang diusung APPI. Reaksi awal para pemain jelas mengejutkan, tapi mereka sama sekali bergeming dan seakan teguh terhadap pendiriannya.

Hingga kemudian muncul kasus di mana Adam Alis dan Rahmad Affandi urung dikontrak Persiba Balikpapan karena bergabung dengan gerakan ini, padahal tinggal melakukan tanda tangan kontrak. Walau begitu para pemain masih menunjukan bahwa mereka menolak bermain dan menunjukan bahwa satu-satunya keinginan mereka adalah kompetisi resmi segera digelar.

Piala Jenderal Sudirman usai dengan menghasilkan Mitra Kukar sebagai juara. Ya, final tetap digelar, yang artinya pemboikotan turnamen dari pemain seolah isapan jempol semata. Bahkan per 18 Februari 2016, akan kembali bergulir turnamen lainnya, Bali Island Cup (BIC).

Bali Island Cup (BIC) diikuti oleh empat peserta. Selain tuan rumah Bali United, tiga peserta lain adalah Arema Cronus, Persib Bandung, dan juga juara dua kali kompetisi divisi utama, PSS Sleman. Ini artinya, terdapat beberapa pemain (misalnya Taufiq dan Atep dari Persib atau Hasyim Kipuw dari Arema) yang sempat menyuarakan #MenolakTurnamen tapi tetap mengikuti turnamen.

Para pemain jelas berada di persimpangan akan kesediaannya bermain di turnamen atau tidak. Di satu sisi mereka ingin kompetisi resmi (mendukung gerakan yang digagas APPI), tapi di sisi lain mereka terikat kontrak dengan sebuah kesebelasan, di mana kesebelasan tersebut kemudian kembali mengikuti turnamen. Tergabung dengan APPI menyuarakan penolakan turnamen bersifat sukarela, sementara jika menolak bermain di kesebelasan yang membayarnya, bisa memutus penghasilan mereka.

Namun jika begitu adanya, berarti APPI kurang bisa meyakinkan para anggotanya untuk tetap bersiteguh dengan pendirian mereka. Atau mungkin sudah mendapatkan lampu hijau dari gelaran Indonesia Super Competition (ISC) sebagai kompetisi resmi sepakbola Indonesia?

Jika ISC benar akan dilaksanakan dalam waktu dekat, mengikuti turnamen, termasuk BIC, akan menjadi hal yang baik untuk persiapan tim. Tapi jika ISC masih belum tentu kapan digulirkan...... berarti gerakan #MenolakTurnamen benar-benar hanya isapan jempol semata.

Foto : Instagram.com/bepe20

Komentar