Adu Penalti dengan Skor-skor Besar

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Adu Penalti dengan Skor-skor Besar

Laga Capitol One Cup antara Liverpool melawan Middlesbrough dini hari tadi (24/9) menyisakan cerita tersendiri. Liverpool yang memenangi lagi ini membutuhkan babak adu penalti untuk menghentikan perlawanan The Boro.

Adalah skor 14-13 yang menjadi skor akhir adu penalti dengan total 30 tendangan penalti diantara kedua tim tersebut. Uniknya dari 30 kali percobaan itu, hanya 3 yang gagal membuahkan gol. Hasil tadi malam menyamai rekor adu penalti terpanjang sepanjang sejarah sepakbola Inggris yang terjadi pada tahun 2009 silam oleh dua klub amatir Brockenhurst vs Andover Town. Dalam konteks kompetisi profesional laga Liverpool - Boro jadi rekor tersendiri, karena jadi skor tertinggi yang belum pernah terjadi selama ini.

Jika berbicara rekor adu penalti, nyatanya Liverpool dan Middlesbrough tak sendirian. Masih ada tim-tim dari belahan dunia lain yang berparade gol lewat tendangan penalti. Siapa sajakah mereka? Berikut telah kami rangkum adu tendangan penalti terbanyak yang menjadi rekor dunia seperti yang dipaparkan dalam lembaga statistik RSSSF

Pogon Szczecin vs Lech Poznan (11 – 12)

Pertandingan ini terjadi pada 10 Oktober 2001. Keduanya bersua di babak 16 besar kompetisi Puchar Polska, atau Piala Polandia. Pada waktu normal dan babak perpanjangan waktu, kedua tim bermain tanpa gol, sehingga pertandingan harus diselesaikan lewat adu penalti. Namun tanpa disangka, adu penalti ini memerlukan 30 tendangan penalti untuk menentukan pemenangnya.

Pertandingan sempat menegangkan saat memasuki penendang ke-12. Dari 22 penendang sebelumnya, kedua tim hanya tak mampu mencetak gol pada penendang ke-9, maka saat itu skor menunjukkan 11-11.

Suasana semakin mengangkan ketika penendang ke-13 dan ke-14 kedua tim tak mampu dikonversi menjadi gol. Namun pada saat penendang ke-15 mengambil bola, kiper Lech Poznan, Tyrajski mampu menjadi penyelamat tim. Setelah mampu menahan tembakan pemain Pogon, Tyrajski mampu mengeksekusi tendangan penaltinya dengan baik. Poznan pun akhirnya menang dengan skor 11 – 12.

Kamerun vs Pantai Gading  (11 – 12)

Babak adu penalti antara Kamerun melawan Pantai Gading pada babak perempat final Piala Afrika 2006 disebut sebagai babak adu penalti dengan tingkat keberhasilan tertinggi saat itu. Dari 24 algojo penalti, hanya satu yang gagal menjadi gol.

Kedua tim sebelumnya bermain imbang 1-1 sebelum melanjutkan ke babak adu penalti. Gol yang diciptakan Baky Kone (Pantai Gading) pada menit ke-92, berhasil dibalas Meyong Ze tiga menit kemudian.

Saat babak adu penalti, seluruh pemain kedua tim berhasil mencetak gol, hingga akhirnya Samuel Eto’o dan Didier Drogba yang merupakan algojo pertama masing-masing tim harus kembali mengeksekusi tendangan penalti ke-12. Tendangan Eto’o melenceng, sedangkan Drogba berhasil mengecoh kiper Kamerun, Souleymanou untuk mengantarkan Pantai Gading ke babak semi final.

Maccabi Petah-Tikva vs Maccabi Herzliya (13 – 12)

Duel adu penalti antara Maccabi Petah-Tikva melawan Maccabi Herzliya ini membutuhkan 34 penendang untuk mengakhiri laga ini. Pertandingan yang terjadi pada 3 Maret 2006 ini dilanjutkan ke babak adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2.

Namun, dari 34 penendang tersebut hanya 25 pemain yang berhasil mengeksekusi dengan baik. Adalah Shaul Smadja yang menjadi biang kekalahan Maccabi Herzliya. Smadja yang berposisi sebagai kiper ini gagal jadi eksekutor penyama kedudukan ketika skor menunjukkan 13-12. Sebelumnya, ia pun menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan Herzliya saat jadi saat skor masih imbang 6-6.

Brockenhurst vs Andover Town (15 – 14)

Menurut situs BBC, pertandingan antara Brockenhurst melawan Andover Town berakhir dengan skor 15-14 pada babak adu penalti. Pertandingan yang terjadi di Hampshire Senior Cup ini sebelumnya berakhir dengan skor 0-0 pada waktu normal.

Pertandingan ini terjadi pada 9 Oktober tahun lalu ini menjadi babak adu penalti terlama dalam sejarah Inggris, sebelum akhirnya disamakan Liverpool - Boro semalam. Dalam laga amatir ini ke 29 penendang yang menjadi eksekutor sukses mengeksekusi tendangan penalti menjadi gol, tanpa sama sekali melakukan kegagalan. Kendati telah disamai oleh Liverpool - Boro dalam rekor sejarah terlama penalti, pertandingan ini jadi rekor tersendiri mengingat jumlah gol yang tercipta lebih banyak ketimbang Liverpool - Boro. 29 gol berbanding 27 gol.

Obernai vs ASCA Wittelsheim = 15 – 15

Setelah bermain imbang 2-2, Obernai dan ASCA Wittelsheim melanjutkan pertandingan kompetisi piala Prancis musim 1996/1997 ke babak adu penalti. Adu penalti antara dua tim asal negara Alsatia, wilayah kecil di Prancis, ini berlangsung seimbang. Dari 40 penendang, 30 diantaranya sukses mengeksekusi tendangan penalti tersebut.

Saat skor sama kuat 15-15, wasit memutuskan untuk tak melanjutkan adu penalti. Alasannya, langit sudah menggelap. Dan karena jadwal liga Alsatia yang padat, akhirnya liga memutuskan Obernai-lah yang keluar sebagai pemenang. Keputusan ini dipilih karena Obernai bermain di liga yang lebih rendah dibanding Wittelsheim. Sebuah keputusan yang cukup unik.

Halaman berikutnya

Komentar