Catatan Pekan Kelima Liga 1

Nasional

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Catatan Pekan Kelima Liga 1

Pekan kelima Liga 1 2023/2024 telah usai. Ada beberapa catatan menarik, seperti Dewa United yang akhirnya menelan kekalahan, hingga rekor di laga Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya.

Kekalahan Pertama Dewa

Dewa United, sebagai tim yang belum terkalahkan hingga pekan keempat, akhirnya tumbang saat bertandang ke Bali United dengan skor 3-1. Gol Ricky Kambuaya membuat Dewa unggul terlebih dahulu pada menit 29’. Sementara Bali baru bisa menyamakan kedudukan pada menit 45+2. Gol tim berjuluk Serdadu Tridatu ini dicetak melalui eksekusi titik putih Jefferson Assis.

Lalu kesalahan Dewa dalam mengantisipasi umpan silang, dimanfaatkan dengan baik oleh tendangan keras Ilija Spasojevic sehingga Bali berbalik unggul pada menit 72’. Kadek Agung menjadi penutup kemenangan Bali atas golnya di menit 77’.

Dengan kekalahan Dewa di pekan kelima, semua tim pernah merasakan kekalahan di Liga 1 musim ini. Bhayangkara Presisi menjadi tim dengan koleksi kekalahan terbanyak, yakni empat kali. Namun di pekan kelima inilah Bhayangkara mendapatkan poin pertamanya di Liga 1 musim ini.

Tim berjuluk The Guardian ini meraih angka pertamanya itu karena menahan imbang PSM Makassar dengan skor 0-0 di kandang sendiri. Selain Bhayangkara, Arema FC adalah tim yang belum pernah meraih kemenangan satu kali pun di sejauh musim ini.

Pekan Dengan Hasil Seri Terbanyak dan Ketatnya Selisih Poin

Ada lima pertandingan di pekan kelima yang berakhir dengan hasil seri. Jumlah itu merupakan yang terbanyak di Liga 1 sejauh musim ini.

Lima hasil seri itu antara lain PSIS 0-0 Borneo, Bhayangkara 0-0 PSM, Persis 1-1 Arema, Persikabo 1973 0-0 Persita, dan RANS Nusantara 0-0 PSS. Sebelumnya, hasil seri terbanyak terjadi di pekan kedua dengan empat pertandingan.

Lima hasil seri tersebut juga membuat papan klasemen semakin ketat. Selisih poin terbanyak pun hanya berjarak dua angka saja, yakni antara Persik Kediri dan Arema. Persik dengan empat poin berada di peringkat 16 dan Arema dengan koleksi dua poin berada di peringkat 17.

Tiga tim teratas, yakni Dewa, Madura United, dan Persita Tangerang sama-sama mengoleksi 10 poin. Lalu dibuntuti Bali di peringkat empat dengan koleksi sembilan poin.

Sementara Persija, PSM Makassar, Borneo FC, PSIS Semarang, dan RANS Nusantara membuntuti dengan delapan poin. Barito Putera di peringkat 10 mengoleksi tujuh poin.

Persib Bandung dan PSS Sleman sama-sama mengumpulkan enam poin. Selanjutnya, Persebaya, Persikabo 1973, dan Persis Solo, sama-sama mengumpulkan lima poin. Sementara dasar klasemen diisi Bhayangkara dengan koleksi satu poin.

Persaingan di lima pekan awal memang ketat. Maka konsistensi di pekan-pekan selanjutnya akan menjadi kunci.

Laga Persija vs Persebaya Catatkan Rekor

Sebanyak 55.103 penonton hadir di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) saat Macan Kemayoran menjamu Bajul Ijo. 71% kapasitas GBK terisi. Jumlah tersebut sekaligus mencatatkan rekor pertandingan yang paling banyak dihadiri oleh penonton.

Rekor terbanyak sebelumnya juga dicatatkan Persija di pekan pertama kala menjamu PSM dengan jumlah penonton 37.438 di stadion yang sama.

Hal ini memang tidak mengherankan karena GBK menjadi stadion dengan kapasitas terbesar yang digunakan oleh tim Liga 1. Dengan kapasitas sekitar tujuh puluh tujuh ribu, Persija bisa didukung puluhan ribu The Jak jika mereka bermain di GBK.

Di sisi lain, terdapat hal menarik di laga Persija vs Persebaya ini. Bus tim tamu dikawal banyak The Jak Mania saat perjalanan menuju stadion. Sebelumnya, kedatangan Persebaya ke kandang Persija selalu menggunakan rantis karena tensi panas antara suporternya.

Keributan di Akhir Laga Bali vs Dewa

Beberapa pemain Dewa terlibat perselisihan dengan penghuni bangku cadangan Bali ketika peluit pertandingan berakhir dibunyikan. Pelatih Dewa, Jan Olde Riekerink, membeberkan keributan itu terjadi lantaran Ricky Kambuaya mendapat perkataan yang tidak menyenangkan dari arah bangku cadangan Bali.

"Kalau ada sesuatu yang terjadi, ada beberapa komentar datang ke dia yang menyentuh dia. Saya 100 persen tidak senang dengan kata-kata yang diucapkan dari bench," kata mantan pelatih Galatasaray itu dilansir dari Bola.com.

Keributan tidak berlangsung lama karena yang berkonflik langsung bertemu untuk berdamai. Pelatih Bali, Stefano “Teco” Cugurra, menegaskan bahwa dalam sepak bola harus menerima apapun hasil pertandingannya. “Semua hasil tersebut harus diterima sebagai pemain yang profesional," katanya, dikutip dari Bola.com.

Apakah Komite Disiplin (Komdis) PSSI akan menjatuhkan sanksi bagi pemain yang terlibat keributan? Sejauh Liga 1 musim ini bergulir, Komdis baru menjatuhkan sanksi kepada pemain yang melakukan pelanggaran keras atau penerima kartu merah langsung.

Komentar