Opsi Taktikal Shin Tae-yong untuk Laga Kedua Melawan Curacao

Taktik

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Opsi Taktikal Shin Tae-yong untuk Laga Kedua Melawan Curacao

Tim Nasional (Timnas) Indonesia berhasil mengalahkan Timnas Curacao dengan skor 3-2 pada pertemuan pertama tanggal 24 September 2022. Pada pertandingan tersebut, skuad besutan Shin Tae-yong menggunakan formasi dasar 3-4-3 untuk mengimbangi pendekatan taktik Curacao yang memanfaatkan kualitas individu. Keputusan Shin berbuah positif dan berhasil memaksimalkan kapabilitas para pemainnya menjadi satu unit yang kolektif.

Remko Bicentini tentu belajar banyak dari pertandingan pertama. Ia berpotensi melakukan beberapa penyesuaian dalam skuadnya untuk mengantisipasi keunggulan Timnas Indonesia yang ditunjukkan pada pertandingan pertama. Selain itu, para pemain Timnas Curacao lebih siap secara fisik karena proses penyesuaian cuaca berlangsung lebih lama dibanding pada pertemuan sebelumnya.

Tidak hanya Bicentini, Shin Tae-yong juga akan melakukan perubahan di pertandingan kedua. Tapi, apa saja perubahan dan penyesuaian Shin? mari kita bahas.

Mencoba Opsi 4 Bek

Pada pertemuan pertama, Shin Tae-yong memasang tiga bek yang diisi Rachmat Irianto, Elkan Baggott, dan Fachrudin. Tiga bek ini cukup berhasil dalam meredam serangan Timnas Curacao. Tapi, permasalahan hadir pada situasi transisi dari menyerang ke bertahan. Celah di pinggir lapangan akibat ruang yang ditinggalkan dua bek sayap menjadi kelemahan utama.

Gambar 1 - Potensi Susunan Pemain Sebelas Pertama Timnas Indonesia untuk menghadapi Timnas Curacao tanggal 27 September 2022

Pada laga kedua nanti, Shin Tae-yong punya opsi untuk memainkan 4 bek yang cenderung mengarah ke formasi dasar 4-4-2. Tujuannya adalah menambah pemain di lini tengah agar beban bek sayap sedikit berkurang. Egy dan Saddil bisa mengisi posisi gelandang sayap di depan Arhan dan Yakob. Sementara Dimas Drajad ditemani Witan Sulaeman yang akan bergerak lebih dinamis. Di posisi bek sayap kanan, Yakob Sayuri tetap menjadi pilihan karena Asnawi ternyata belum mencapai level kebugaran yang diharapkan.

Meskipun Nadeo tidak tampil buruk pada pertandingan pertama, tapi ada kemungkinan Shin memberikan debut kepada Syahrul Trisna Fadillah. Kiper Persikabo 1973 ini tampil cukup baik di BRI Liga 1. Syahrul merupakan salah satu kiper sweeper yang mampu mengantisipasi bola yang masuk di belakang lini pertahanan. Selain itu, ia juga cukup pandai untuk berperan sebagai kiper yang terlibat dalam proses membangun serangan. Terlebih, Shin mungkin ingin mencari alternatif kiper lain untuk mempersiapkan Piala AFF bulan Desember mendatang.

Fokus Merapatkan Pertahanan

Salah satu isu yang perlu menjadi perhatian Shin Tae-yong dari pertandingan sebelumnya adalah kerapatan pertahanan. Baik pada situasi menyerang, bertahan, maupun pada transisi negatif (transisi dari menyerang ke bertahan). Ketika menyerang, lini belakang perlu lebih waspada terhadap ruang di belakangnya sebagai konsekuensi penerapan taktik high press. Oleh karena itu, besar kemungkinan Shin Tae-yong akan menurunkan Rizky Ridho yang memiliki keunggulan kecepatan. Ia bisa menggantikan posisi Fachrudin meskipun sang pemain lebih unggul dalam hal ketenangan.

Selain itu, absennya Asnawi Mangkualam menjadikan Yakob Sayuri tetap jadi pilihan utama. Namun, mengingat Shin Tae-yong akan memainkan dua sayap yang lebih aktif, Yakob akan lebih fokus pada pertahanan. Sekaligus memberikan keleluasaan kepada Egy yang bermain di depannya untuk banyak mengeksplorasi sisi sayap

Peran Rachmat Irianto di posisi gelandang sangat penting dalam hal pertahanan. Kemungkinan besar ia akan berdiri tidak terlalu jauh dari posisi dua bek tengah. Bahkan ada kemungkinan Shin Tae-yong menginstruksikan Rian untuk turun sejajar dengan dua bek tengah ketika Timnas Indonesia dalam posisi tertekan.

Optimalisasi Kecepatan dan Duet Gelandang Alternatif

Komposisi pemain di atas berpotensi menciptakan perubahan besar dalam taktik permainan Shin Tae-yong, terutama dalam hal kecepatan. Optimalisasi kecepatan akan hadir dari dalam diri Egy, Saddil, dan Witan. Mereka akan menjadi andalan Timnas Indonesia untuk membongkar pertahanan Timnas Curacao. Eksplosifitas akan didukung oleh dua bek sayap, Pratama Arhan dan Yakob Sayuri yang sesekali membantu lini serang. Kuncinya adalah timing, kapan harus melakukan overlap dan kapan harus tetap di posisinya untuk mengantisipasi serangan balik.

Perihal tempo dan organisasi, Shin Tae-yong bisa mengandalkan Marc Klok lagi. Tapi, kali ini ia bisa memasangkan Klok dengan Rachmat Irianto. Dua pemain ini yang memegang kunci penguasaan bola Timnas Indonesia, termasuk kebijaksanaan dalam distribusi bola. Jika dua pemain ini dipasangkan bersama, Klok memiliki peran yang tidak jauh berbeda dengan laga sebelumnya. Tapi, ia akan jauh lebih leluasa karena Rachmat Irianto lebih fokus dalam pertahanan.

Dalam penguasaan bola, Klok menjadi pemain yang punya kewenangan untuk membagi bola sehingga mayoritas serangan Indonesia akan berawal dari kakinya. Rian menjadi pemain yang menjaga jarak agar tidak terlalu jauh dengan posisi Klok dan cukup dekat dengan barisan pertahanan. Tujuannya, agar ia tetap bisa memberikan kenyamanan kepada Klok sekaligus membantu lini belakang untuk mengantisipasi serangan balik.

Komentar