Plakat Juventus

Backpass

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Plakat Juventus

UEFA menganugerahkan sebuah plakat kepada Juventus pada 12 Juli 1988. Plakat tersebut istimewa karena hingga saat ini, hanya Juventus yang memilikinya. La Vecchia Signora berhak atas UEFA Plaque karena merekalah kesebelasan pertama yang mampu sapu bersih tiga kejuaraan besar UEFA: European Champion Clubs’ Cup, UEFA Cup, dan European Cup Winners’ Cup.

Pada akhirnya prestasi Juventus sapu bersih tiga kejuaraan besar UEFA disamai Ajax dan Bayern Munchen (serta Chelsea dan Manchester United), namun UEFA Plaque tetap dan hanya milik Juventus. Barcelona sempat meminta pengakuan serupa namun UEFA tak mengabulkan permintaan Blaugrana.

Nama Juventus pertama kali diukir pada trofi kejuaraan Eropa di tahun 1977. Juventus mendapat kehormatan tersebut setelah mengalahkan Athletic Bilbao di final UEFA Cup (setara Liga Europa UEFA saat ini).

Peluang memenangi final European Champion Clubs’ Cup (setara Liga Champions) tersaji pada 1983, namun Juventus kalah 0-1 dari Hamburg. Juventus, walau demikian, kembali tampil di final kejuaraan besar UEFA pada tahun berikutnya. Juventus memenangi European Cup Winners’ Cup dengan mengalahkan FC Porto di final 1984. Tahun berikutnya, koleksi trofi Eropa mereka lengkap.

Gol tunggal Michel Platini memenangkan Juventus di pertandingan final European Champion Clubs’ Cup 1985. Pertandingan melawan Liverpool di Heysel tersebut, sayangnya, disertai tragedi.

Berkat kemenangan atas Liverpool tersebut jadilah Juventus kesebelasan pertama yang berhasil sapu bersih tiga kejuaraan besar UEFA. Plakat penghargaan, walau demikian, baru diserahkan kepada Juventus tiga tahun berselang. Jacques Georges (Presiden UEFA) menyerahkan UEFA Plaque kepada Giampiero Boniperti (Presiden Juventus) di Jenewa, dalam pengundian kejuaraan-kejuaraan UEFA musim 1988/89.

Ajax dan Bayern plus Chelsea dan United

Soal sapu bersih European Cup Winners’ Cup, UEFA Cup, dan European Champion Clubs’ Cup hanya ada dua kesebelasan yang mampu menyamai prestasi Juventus: Ajax dan Bayern Munchen.

Ajax memulai sapu bersih ini dengan menjuarai European Champion Clubs’ Cup tahun 1971 (serta 1972 dan 1973). Berikutnya adalah European Cup Winners’ Cup tahun 1987. Koleksi mereka baru lengkap pada 1992, berkat kemenangan di final UEFA Cup tahun itu.

Bayern, sementara itu, memulai sapu bersih mereka dengan kemenangan di final European Cup Winners’ Cup tahun 1967. Berikutnya adalah European Champion Clubs’ Cup tahun 1974. Seperti Ajax, Bayern juga memenangi kejuaraan tersebut tiga tahun berturut-turut. Juga seperti Ajax, Bayern melengkapi koleksi trofi UEFA mereka dengan UEFA Cup, tahun 1996.

Sapu bersih berikutnya tak lagi sama karena per 1992, European Champion Clubs’ Cup berubah menjadi Champions League dan per 2009 UEFA Cup berubah menjadi Europa League.

Sapu bersih trofi Eropa Chelsea, dengan demikian, terbaca seperti ini: European Cup Winners’ Cup 1971, Champions League 2012, dan Europa League 2013. Sapu bersih United, yang terbaru di antara kelompok elite ini, terbaca: European Champion Clubs’ Cup 1968, European Cup Winners’ Cup 1991, dan UEFA Europa League 2017.

Bukan untuk Barcelona

Josep Lluis Nunez, Presiden Barcelona periode 1978-2000, pernah meminta penghargaan serupa UEFA Plaque atas dasar kesebelasannya telah menyamai pencapaian Juventus. Nunez mengajukan hal tersebut pada Juli 1992, setelah Barcelona memenangi European Champion Clubs’ Cup pertama mereka.

Barcelona juga sebelumnya sudah tiga kali menjuarai UEFA Cup Winners’ Cup (kemudian bertambah menjadi empat kali pada 1997) dan tiga kali menjuarai Inter-Cities Fairs Cup. Permintaan Nunez ditolak karena UEFA tidak mengakui Fairs Cup sebagai pendahulu UEFA Cup.

Hanya Trapattoni dan Italia yang Bisa

Keberhasilan Ajax, Bayern, Chelsea, dan United membuat Juventus tak lagi satu-satunya kesebelasan yang mampu sapu bersih tiga trofi akbar Eropa. Walau demikian Juventus tetap satu-satunya kesebelasan yang bisa meraih hal tersebut dengan kepala pelatih yang sama: Giovanni Trapattoni.

Italia, sementara itu, jadi satu-satunya negara yang bisa sapu bersih tiga trofi akbar Eropa di satu musim yang sama. Pada musim 1989/90, semua pemenang final kejuaraan besar UEFA berasal dari Italia: AC Milan (European Champion Clubs’ Cup), Juventus (UEFA Cup), dan Sampdoria (European Cup Winners’ Cup). Hal tersebut belum lagi terulang hingga akhirnya European Cup Winners’ Cup berhenti digelar pada 1999. Dengan demikian, hal ini tak akan pernah terulang.

Komentar