Kisah Menarik di Balik Pemilihan Warna Kostum Kesebelasan-Kesebelasan Inggris

Cerita

by redaksi

Kisah Menarik di Balik Pemilihan Warna Kostum Kesebelasan-Kesebelasan Inggris

Sepakbola Inggris merupakan peradaban awal dari permainan sepakbola modern yang kita kenal saat ini. Hal ini menjadikan klub-klub Inggris menjadi pionir dari kesebelasan-kesebelasan yang kemudian menjamur di negara dan belahan dunia lain. Salah satu bagian esensial dari kesebelasan adalah warna kostum mereka. Menariknya, ternyata ada cerita di balik pemilihan warna sebagian kesebelasan-kesebelasan Inggris yang kita kenal sekarang ini.

Semua orang pasti familiar dengan kostum merah dengan lengan putih yang dikenakan Arsenal. Namun ternyata, Arsenal tidak serta merta menggunakan warna tersebut. Ceritanya diawali dari penggunaan warna merah tua di awal-awal klub didirikan.

Seragam merah tua pada awal mereka berdiri diambil dari seragam Nottingham Forest. Arsenal yang kala itu masih merupakan klub amatir dengan sumber daya finansial yang terbatas, menggunakan seragam bekas pemain Nottingham Forest sebagai langkah untuk menghemat pengeluaran tim. Hal ini diakui Arsenal dalam situs resminya. "Pada 1895, beberapa pemain Forest bergabung dengan klub [Arsenal] dan juga membawa jersey lama mereka," tulis situs resmi Arsenal.

Untuk mengingatkan, seragam sepakbola kala itu belum banyak bahkan jarang sekali yang menggunakan tulisan atau logo yang menempel di seragam tim.

Arsenal kemudian mengubah tampilan seragamnya kala dilatih oleh Herbert Chapman sekitar 1930-an. Chapman saat itu terinsprasi dari salah satu penonton yang datang ke stadion dengan menggunakan sweater rompi yang dikenakan pada kaus berwarna putih. Chapman yang merasa ide merupakan ide yang bagus untuk timnya kemudian menerapkannya pada kostum tim serta mengubah warna merahnya menjadi lebih muda seperti yang kita kenal saat ini.

Baca juga: Herbert Chapman Sang Penemu di Sepakbola


Sang rival, Tottenham Hotspur, juga ternyata mengalami kisah serupa. Klub berjuluk The Lilywhites ini pada awalnya menggunakan warna biru navy sebagai seragam. Sempat berganti warna kostum menjadi setengah putih-biru muda, merah, hingga motif belang coklat hitam, klub yang awalnya bernama Hotspur (tanpa embel-embel Tottenham di depannya) tersebut akhirnya memutuskan memilih warna putih sebagai warna kebesarannya setelah terinspirasi klub Preston North End.

Kesuksesan Preston kala itu membuat Spurs terinspirasi untuk bisa menorehkan prestasi di sepakbola Inggris. Hal tersebut bukan kali pertama bagi Spurs mengadopsi warna kesebelasan tim lain. Pada 1895 hingga menjelang 1890, Spurs mengadopsi warna seragam Blackburn Rovers yang kala itu sedang berjaya.

Sunderland juga mengambil warna seragam mereka dari klub tetangga, South Bank FC. Sunderland yang saat itu mengalami kesulitan keuangan mendapat bantuan berupa satu set kostum bermotif garis-garis merah putih dan juga celana berwarna hitam. Sebelumnya, mereka menggunakan seragam setengah merah dan setengah putih. Sejak saat itu, The Black Cats, resmi menggunakan motif tersebut.

Klub dari London selatan, Crystal Palace juga termasuk klub yang terinspirasi dari klub lain dalam melakukan pemberian warna dan corak pada seragamnya. Pada awalnya, Palace menggunakan warna kostum yang dipakai Aston Villa (ya, benar-benar kostum yang dipakai pemain Aston Villa). Kala itu, Aston Villa menyumbangkan kostumnya untuk dipakai. Kemudian, warna kostum Palace bertahan hingga tahun 1970. Manajer mereka saat itu, Malcolm Allison memutuskan untuk mengubah warna seragam menjadi Merah Biru seperti yang dipakai oleh FC Barcelona.

Insisiatif Manchester City mengubah warna kostum karena terinspirasi AC Milan membuahkan 2 trofi saat mengenakannya di laga final Inisiatif Manchester City mengubah warna kostum karena terinspirasi AC Milan membuahkan 2 trofi saat mengenakannya di laga final


Tak hanya itu, andil Malcolm Allison dalam mengubah warna kostum tim juga terjadi di Manchester City. Allison yang sebelumnya menjadi asisten manajer di Manchester City, mengusulkan The Citizens untuk memakai warna merah-hitam seperti yang dipakai AC Milan. Entah kebetulan atau memang nyata, ternyata inovasi yang dilakukan Allison berbuah manis. Manchester City kala itu berhasil menjuarai Piala FA 1969 dan Piala Winners.

Fenomena kostum yang berubah warna atas dasar mengidolakan tim yang berjaya ini juga dialami oleh Leeds United dan West Ham United. Leeds yang mulanya menggunakan warna mayoritas kuning dan kombinasi biru mengubah warnanya menjadi setelan putih-putih karena manajer mereka saat itu, Don Revie, terinspirasi kesuksesan Real Madrid. Saat itu Revie berkata, "Leeds akan menjadi tim terbaik di dunia seperti Real Madrid." Tak hanya warna jersei yang diubah, bahkan logo Leeds saat itu, burung hantu juga turut diubah sang pelatih. Menurutnya, burung adalah pembawa sial dan tidak cocok untuk diterapkan di logo sebuah tim sepakbola.

Benar saja, Revie pada 1960-an hingga 1970-an berhasil membawa Leeds meraih puncak kejayaan di masa kepemimpinannya.

Sementara itu, West Ham United mengalami hal yang serupa, yakni terinspirasi kesuksesan tim lainnya. Keberhasilan Aston Villa kala itu membuat West Ham (kala itu masih bernama Thames Ironworks) yang menggunakan warna biru navy mengubah warna kostumnya sejak tahun 1900 saat resmi mengubah namanya menjadi West Ham United.

Seragam tim nasional Belanda menginspirasi klub Inggris, Blackpool, untuk menggunakan warna kebesarannya, oranye. Blackpool yang awalnya banyak berganti warna kostum kemudian memutuskan untuk memakai warna oranye setelah Albert Hargreaves, direksi klub yang juga seorang wasit, akan memimpin laga Belanda versus Belgia. Hargreaves yang terkesan dengan warna oranye dari timnas Belanda lantas membujuk direksi klub agar mengijinkan Blackpool memakai warna yang sama. Hingga saat ini Blackpool menggunakan warna oranye atau lebih spesifiknya, deep tangerine.
Shankly mengubah kostumnya menjadi serba merah saat ditangani Bill Shankly Liverpool mengubah kostumnya menjadi serba merah saat ditangani Bill Shankly


Bila klub-klub tersebut mengambil pemilihan keputusan mengubah warna kostumnya atas dasar terinspirasi oleh tim lain, berbeda dengan Liverpool. Sejarahnya, Liverpool menggunakan baju merah tiga tahun setelah mereka resmi didirikan pada tahun 1892. Saat itu, Liverpool memakai kostum setengah biru-putih seperti yang dipakai Blackburn Rovers sekarang. Sejak saat itu, Liverpool terus menggunakan padanan kostum dengan warna merah pada baju, celana putih, serta kaus kaki putih dan juga strip merah.

Perubahan terjadi kala Bill Shankly masuk menjadi pelatih. Shankly yang masuk ke ruang ganti kemudian memberikan beberapa celana merah kepada pemain dan berbicara kepada Ronnie Yeats, salah satu pemain yang berada disana. Shankly saat itu berbicara, "Coba pakai celana merah itu dan lihatlah bagaimana kamu akan terlihat," ujar Shankly saat itu.

"Ya Tuhan, Ronnie, kamu terlihat luar biasa," ujarnya. Pemain lainnya, Ian St. John, lalu mengusulkan untuk memakai kaus kaki merah, dan Shankly meyetujuinya. Sejak saat itu, Liverpool bersama Shankly menjadi tim yang paling disegani di Inggris. Menurut Ian St John dalam biografinya, Shankly berpikiran kalau warna kostum tim sangat memengaruhi psikologis pemain.

********************




Cerita di atas merupakan sebagian dari dari kisah-kisah menarik di balik pemilihan warna kostum kesebelasan-kesebelasan Inggris. Pemilihan warna kostum umumnya dipilih karena keinginan dengan harapan untuk mengubah nasib tim menjadi lebih baik, terlepas dari terinspirasi langsung dari tim lain maupun dari pemahaman mereka terhadap pengaruh warna tersebut terhadap tim. Selain itu, terdapat juga kisah-kisah serupa dari tim-tim lainnya yang memiliki cerita unik dibalik pemilihan warna kostum mereka.

Baca juga: Cerita Unik Kostum Kesebelasan yang Terinspirasi dari Kesebelasan Lain


Foto: arsenal.com, sportsmole, mcfc

[tr]

Komentar