Lewandowski dan Aubameyang: Dua Jaminan Terciptanya Gol

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Lewandowski dan Aubameyang: Dua Jaminan Terciptanya Gol

Belum lama ini ada sebuah kicauan di Twitter (saya tidak ingat siapa yang berkicau) yang tidak bisa tidak saya amini: There is a run of form, and there is Robert Lewandowski’s run of form. Sepuluh gol dalam tiga pertandingan terakhir jelas standar yang amat tinggi bagi penyerang mana pun. Jika dalam pertandingan kompetitif saja Lewandowski bisa mencetak gol sebanyak itu, berapa banyak gol yang ia ciptakan dalam tiga sesi latihan terakhir?

Pertanyaan mengenai jumlah gol yang dicetak Lewandowski dalam tiga sesi latihan terakhir hanya rasa penasaran saya saja, bukan hal yang penting. Sepuluh gol dalam tiga pertandingan terakhir akan tetap menjadi bahasan utama. Sepuluh gol dalam tiga pertandingan terakhir jelas luar biasa. Luar biasa. Namun tetap saja itu bukan gambaran keseluruhan dari kehebatan Lewandowski.

Dalam tiga pertandingan tersebut Lewandowski memang sedang bagus-bagusnya. Tapi bagaimana sebenarnya performa keseluruhan Lewandowski musim ini bersama Bayern München?

Di Bundesliga saja Lewandowski tampil dalam enam pertandingan. Ia mencetak gol dalam lima pertandingan di antaranya dengan total sepuluh gol. Hanya dalam satu pertandingan ia tidak mencetak gol: ketika penampilan gemilang Douglas Costa membawa Bayern München mengalahkan Bayer Leverkusen tiga gol tanpa balas. Sepuluh gol dalam 427 menit bermain berarti Lewandowski mencetak satu gol per 42,7 menit. Satu gol per kurang dari satu babak pertandingan Bundesliga. Luar biasa. Namun tetap saja itu bukan gambaran keseluruhan.

Musim ini Lewandowski sudah bermain dalam sepuluh pertandingan resmi bersama Bayern. Jam terbangnya 736 menit. Selama itu ia sudah mencetak 14 gol. Itu berarti 52,57 menit untuk setiap satu gol. Tidak lebih luar biasa dari catatannya di Bundesliga saja, namun satu gol per 52,57 menit tetap membuat Lewandowski, tanpa harus dibandingkan dengan penyerang-penyerang lain, menjadi penyerang terbaik di dunia saat ini. Saya mengambil risiko melakukan kesalahan dengan tidak memeriksa rataan gol per menit seluruh penyerang elit Eropa saat ini. Tapi ayolah, siapa pula yang tidak berani mengambil risiko salah ketika melihat catatan satu gol per kurang dari satu jam?

Catatan luar biasa Lewandowski ini pula, barangkali, yang menjadi jawaban dari pertanyaan “mengapa Pierre-Emerick Aubameyang tidak mendapat cukup perhatian untuk performanya yang sangat baik sejauh ini?”.

Dalam tujuh pertandingan Bundesliga yang sudah ia jalani musim ini, Aubameyang sudah mencetak sembilan gol untuk Borussia Dortmund. Tidak seperti Lewandowski yang meledak dalam dua pertandingan Bundesliga terakhir, Aubameyang stabil. Aubameyang rutin mencetak gol. Dalam tujuh pertandingan Bundesliga musim ini, tidak sekali pun Aubameyang absen mencetak gol. Aubameyang mencetak masing-masing dua gol dalam dua pertandingan: melawan Hannover pada pekan keempat, dan menghadapi SV Darmstadt 98 di pekan ketujuh. Dalam lima pertandingan melawan Borussia Mönchengladbach, FC Ingolstadt, Hertha Berlin, Bayer Leverkusen, dan TSG Hoffenheim, Aubameyang mencetak satu gol per pertadingan.

Di Bundesliga, Aubameyang memiliki rataan gol per pertandingan lebih dari satu; tepatnya 1,28 gol per pertandingan. Sembilan gol dalam 594 menit berarti satu gol per tepat 66 menit. Di luar Bundesliga, catatan Aubameyang tidak sebaik itu karena ia tidak rutin mencetak gol di setiap pertandingan. Di kualifikasi Europa League contohnya: Aubameyang hanya mencetak tiga gol dalam dua pertandingan, padahal ia tampil dalam empat pertandingan. Di putaran final Europa League, sejauh ini, Aubameyang belum mencetak gol (wajar mengingat Dortmund baru menjalani dua pertandingan). Walau demikian, Aubameyang tetap memiliki catatan yang pantas dipuji.

Sejauh ini, sepanjang musim ini, Aubameyang sudah membela Dortmund dalam 13 pertandingan di Bundesliga, DFB-Pokal, kualifikasi Europa League, dan putaran final Europa League. Dalam 13 pertandingan tersebut Aubameyang mencetak 13 gol. Itu berarti satu gol per pertandingan, tepatnya satu gol per 80,84 menit.

Aubameyang boleh dibilang sedang berada dalam performa yang sangat baik. Namun sangat baiknya performa Aubameyang tidak ada apa-apanya dibanding performa Lewandowski. Tapi tidak perlu rasanya kita memperdebatkan hal ini. Aubameyang dan Lewandowski memiliki catatan positif mereka masing-masing. Aubameyang stabil sementara Lewandowski sedang berada di puncak. Keduanya berbeda, memiliki gaya bermain dan tugasnya masing-masing, dan jelas memiliki tingkat kemampuan yang tidak sama.

Satu hal yang pasti, baik Aubameyang atau Lewandowski sama-sama memiliki kualitas yang cukup baik untuk mencetak gol di der Klassiker. Kita tentunya paham jika keberhasilan mencetak gol ditentukan oleh banyak faktor (salah satunya adalah Manuel Neuer). Walau demikian dengan performa keduanya saat ini, sangat mungkin nama Lewandowski dan Aubameyang muncul di papan skor Allianz Arena, Minggu (4/10) nanti.

Bagaimana jika keduanya ternyata tidak mampu mencetak gol? Semesta pasti sedang mengerjai kita saat ini.

Komentar