Alexis Sánchez Saja Tidak Cukup

Taktik

by redaksi

Alexis Sánchez Saja Tidak Cukup

Alexis Sanchez adalah salah satu pembelian terbaik Arsenal. Ia tangguh dan rajin. Saat bertanding, Sanchez mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya untuk tim, sekalipun tidak dalam kondisi terbaik. Sanchez adalah motor Arsenal dalam mengeksploitasi pertahanan lawan.

“Satu hal tentang Alexis Sanchez adalah dialah individu yang paling bersemangat yang aku tahu,” tutur Alex Oxlade-Chamberlain terkait penampilan impresif Sanchez. Dikutip dari BBC, hattrick Sanchez ke gawang Leicester City merupakan yang pertama di Premier League musim ini.

Sanchez begitu cocok dengan strategi yang diterapkan Wenger di Arsenal. Ia menjadi sentral penyerangan meski bermain di sisi. Meski dihuni sejumlah pemain sayap, tapi Arsenal tak memfungsikannya sebagai pengirim umpan silang. Para pemain sayap pada skema permainan Wenger berperan sebagai kreator serangan. Pada musim ini, peran tersebut begitu terasa oleh kehadiran Alex-Oxlade Chamberlain dan Sanchez. Keduanya tak sekadar mengajak berlari bek lawan, tetapi juga membuka peluang buat rekan-rekannya untuk mencetak gol.

Untuk urusan mencetak gol, Arsenal pada musim ini tidak begitu eksplosif. Dikutip dari Whoscored dari tujuh pertandingan, The Gunners cuma melesakkan 10 gol yang dicetak oleh tiga orang: Sanchez dan Olivier Giroud dengan tiga gol, serta Theo Walcott menyumbang dua gol. Uniknya, tujuh dari delapan gol tersebut berasal dari kontribusi pemain lain yang memberi assist.

Pertandingan menghadapi Leicester menjadi tonggak penting bagi Sanchez. Selain mencetak golnya yang pertama dalam delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi, Sanchez menunjukkan kalau ia benarlah istimewa. Tiga gol yang dilesakkan Sanchez, salah satunya dilakukan dengan cara yang terbilang sulit dilakukan pemain dengan fisik macam Sanchez: lewat sundulan.

“Apa yang dilakukan Sanchez adalah perangainya sehari-hari di tempat latihan. Semua yang menonton pertandingan bisa belajar padanya. Tentu, aku menempatkan diri sebagai golongan yang belajar dari (kerja keras) Sanchez,” puji Chamberlain.

Terdapat selisih yang begitu besar saat Sanchez berdiri bersama Giroud, Petr Cech, dan Per Mertesacker. Tinggi badan Sanchez cuma 169 sentimeter. Bandingkan dengan Mertesacker yang mencapai 198 sentimeter, misalnya. Di atas lapangan, Sanchez memaksimalkan tinggi badan tersebut untuk meliuk di area pertahanan lawan.

“Dia adalah seseorang yang begitu mencintai sepakbola. Dia amat bersemangat, optimis, dan merupakan karakter bagi tim ini. Bagi seseorang yang tidak begitu fasih berbahasa Inggris, dia berhasil berkomunikasi dengan baik kepada kami semua dan menciptakan optimisme di ruang ganti,” ucap Chamberlain.

Gol Sanchez pada menit ke-33 memberikan angin segar bagi segenap penggawa Arsenal. Agresifitas permainan Arsenal pun kian meningkat lewat jumlah tendangan yang dilepaskan. Sebelum gol Sanchez, kedua kesebelasan sama-sama melepaskan enam tembakan. Pada akhir pertandingan, Arsenal melepaskan 27 tembakan sedangkan Leicester 16 tembakan.

Gol tersebut sekaligus menjadi yang pertama bagi Sanchez di Premier League musim ini. Dalam proses terjadinya gol tersebut terlihat bagaimana Sanchez mampu menempatkan posisi di tempat yang tidak terjaga oleh bek lawan. Bola pantulan dari bek lawan bisa dengan mudah ia lesakkan ke dalam gawang.

Sanchez Gol Arsenal 1
Posisi Alexis Sanchez pada proses gol kedua yang begitu bebas tak terkawal.

Sebelum gol tersebut terjadi Sanchez sebenarnya sudah meminta bola karena posisinya yang kosong dan tak terkawal. Ini juga terjadi pada gol pertama Arsenal yang dicetak Theo Walcott. Sanchez berulang kali memberikan kode bahwa dirinya berdiri tak terkawal. Namun, Walcott lebih memilih menendang bola langsung ke gawang.

Proses gol kedua Sanchez menunjukkan bahwa ia berperan begitu penting dalam setiap serangan Arsenal. Hector Bellerin mengirim bola ke depan kotak penalti yang diterima Sanchez. Pemain nasional Chile ini kemudian mengirimkan bola pada Oezil, yang mengembalikan bola dengan umpan lambung ke arah Sanchez. Pada proses ini Sanchez seperti menjadi “manusia seutuhnya”. Sundulannya menjangkau bola terlebih dahulu ketimbang rentang tangan kiper Leicester City, Kasper Schmeichel.

Sanchez gol Arsenal 2
Proses gol kedua Sanchez. Kiri: Bellerin mengirim umpan pada Sanchez. Kanan: Oezil mengirim balik umpan pada Sanchez.

Gol ketiga Sanchez sebenarnya merupakan “rutinitasnya” saat mencetak gol. Ia mengambil ancang-ancang lalu menembak sekuat tenaga dari luar kotak penalti. Kuncinya ada pada perputaran bola saat memantul di tanah yang membelokan bola sehingga sulit dijangkau. Sekilas gol Sanchez ini mirip dengan yang dilakukan Chamberlain saat melakukan tendangan ke gawang Tottenham Hotspur, sebelum diselesaikan oleh Mathieu Flamini, tengah pekan lalu. Keduanya sama-sama mengelabui pemain lawan sebelum melepaskan tendangan keras.

Kemenangan dengan skor besar bisa menjadi dorongan kuat bagi Arsenal untuk lebih terpacu pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Problem Arsenal yang begitu terasa selama enam pertandingan sebelumnya adalah minimnya kreativitas dari lini tengah. Para pemain Arsenal seringkali kesulitan menuntaskan peluang saat melakukan serangan balik. Para pemain gelandang seringkali bermain terlalu dalam dengan menyisakan satu pemain di area pertahanan lawan. Padahal The Gunners memiliki potensi yang cukup mengingat para pemain di kedua sisi yang mampu beradu cepat dengan bek lawan.

Gol Sanchez pun disyukuri Wenger yang berharap performa gemilang Sanchez bisa terus ditampilkan dalam laga-laga selanjutnya. "Butuh waktu buat Alexis untuk menemukan penampilan terbaiknya. (Performa) Dia 'tidak langsung kembali' dari Copa America. Alexis menunggu akan sebuah gol dan dia tidak mencetak gol begitu lama, jadi sangat penting baginya untuk mencetak gol," ucap Wenger dikutip BBC.

Pujian atas Sanchez pun terlontar dari penyerang Udinese, Antonio Di Natale, yang lebih memilih Sanchez jika ia diandaikan sebagai pelatih. "Keduanya adalah pemain luar biasa yang punya peran penting di tim besar. Jika saya pelatihnya, saya akan memilih keduanya. Namun, jika mesti memilih salah satu, saya akan memilih Sanchez. Saya telah bermain bersama dengan banyak juara, tapi dia yang terbaik," ucap Di Natale dikutip Goal.

Kemenangan atas Leicester menjadi modal penting bagi Arsenal yang akan menjamu Manchester United akhir pekan nanti. Kian padunya para gelandang di lini tengah bisa menjadi senjata Arsenal untuk memupus tren baik MU di liga.

foto: dailymail.co.uk

Komentar