[Preview] Inggris vs Italia: "Rumble in the Jungle" di Amazonia

Piala Dunia

by redaksi

[Preview] Inggris vs Italia:

Sebuah pengulangan dari pertandingan perempat final Euro 2012, namun banyak yang telah berubah...

Jika melihat pertandingan di Euro 2012 itu, Andrea Pirlo benar-benar mengacak-acak lini tengah Inggris sendirian meskipun Italia membutuhkan babak adu penalti untukmengkonfirmasikan kemenangan mereka. Tapi Inggris adalah tim yang jauh lebih baik sekarang, setidaknya begitu anggapan orang-orang.

Dengan bergabung di grup penuh mantan juara dunia: Inggris, Italia, dan Uruguay, ditambah Kosta Rika yang tidak bisa diprediksi, apapun yang akan terjadi pada pertandingan Inggris melawan Italia nanti akan menjadi modal berharga bagi kedua tim dalam mengarungi 'grup maut' di Grup D.

Inggris kemungkinan akan mengalami periode dimana mereka akan perlu untuk menyerap tekanan dari Italia dan bertahan sebagai sebuah tim. Siapapun kedua bek tengah yang akan bermain akan menjadi kunci permainan bertahan Inggris pada pertandingan ini.Selain itu, The Three Lions diyakini memiliki mentalitas tim menyerang yang baik dengan cara mengeksploitasi kurangnya kecepatan dari daerah mencetak gol Italia melalui pemain-pemain cepat seperti Raheem Sterling, Ross Barkley, dan Alex Oxlade-Chamberlain.

Inggris harus siap untuk diserang dan mencari celah untuk merebut penguasaan bola dan melakukan serangan balik secepat mungkin.

Siapa pun lawan mereka, Inggris hampir pasti sealu bermain dalam formasi 4-2-3-1, sementara Prandelli lebih menyukai formasi 4-3-1-2 dengan memusatkan kekuatan pada trio gelandang tengah yang punya peran berbeda. Selain peran Verratti dengan mobilitas yang tinggi, Pirlo akan diberi tanggungjawab mengatur serangan dari kedalaman, sementara Danielle De Rossi akan berperan sebagai holding-midfielder yang diberi tugas untuk lebih disiplin dalam bertahan dan melindungi pertahanan di belakangnya.

Kemudian, tim Azzuri juga kemungkinan akan mencoba untuk mengeksploitasi apa yang umumnya selalu terjadi, yaitu pada posisi bek kanan Inggris yang dianggap lemah dengan Glen Johnson yang terlalu sering kehilangan bola dan ruang yang ditinggalkannya. Namun, Inggris tidak memiliki opsi lain, jadi mereka dituntut untuk tidak melakukan kesalahan.

Satu hal yang pasti, kedua tim akan menampilkan bakat permainan menyerang darah muda yang menarik dengan potensi untuk menunjukan diri mereka kepada dunia. Namun kali ini, hasil di papan skor harus mencerminkan anggapan itu di atas lapangan.

Pertandingan di Amazon ini menjanjikan sebagai sebuah ‘Rumble in the jungle’ dengan kondisi di sana yang akan menjadi pengaruh besar bagi cara bermain dan taktik kedua tim. Kedua tim akan sama-sama menghadapi kondisi yang berat di Manaus. Ramalan cuaca untuk Manaus nanti adalah 28-31 derajat Celcius dengan kelembaban sekitar 60 persen. Apapun permainan yang dirancang kedua pelatih, efektivitas dan daya tahan menjadi kunci penguasaan pertandingan ini.

Kedua manajer memang menegaskan bahwa mereka akan mengincarkemenangan, tapi keduanya akan senang dengan hasil imbang, terutama untuk Inggris. Jika Italia bisa memanfaatkan peluang dan kemudian bermain bertahan, skor 1-0 untuk Italia sepertinya menjadi hasil yang realistis. Selanjutnya kita bisa melihat apakah Ingris mampu memanfaatkan peluang menjadi 1-1. Skor tidak akan lebih dari itu.

(dex)

Komentar