Tahun Baru, Harapan Baru untuk Milan dan Paqueta

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Tahun Baru, Harapan Baru untuk Milan dan Paqueta

Oleh: Fajar Aprilian*

Berakhirnya tahun 2018 sama artinya dengan selesainya paruh musim 2018/2019 di sejumlah kompetisi top Eropa. Juventus, Barcelona, Liverpool, Borussia Dortmund, dan PSG, keluar sebagai juara paruh musimnya. Menyongsong tahun baru, sejumlah kesebelasan mulai mencoba memperbaiki performa mereka. Salah satunya dengan mendatangkan sejumlah pemain incaran agar tetap menjaga tim di peta persaingan, mengingat bergantinya tahun juga berarti dimulainya bursa transfer musim dingin.

Itu juga yang dilakukan AC Milan. Demi memperbaiki performa tim yang inkonsisten di bawah asuhan Gennaro Gattuso, Milan langsung gerak cepat berburu pemain-pemain yang dirasa dapat membantu tim untuk setidaknya mengakhiri musim ini di posisi empat besar klasemen, atau dapat kembali berlaga di Liga Champions musim depan.

Pemain pertama yang berhasil didatangkan klub berjuluk Rossoneri ini adalah pemain muda berbakat asal Brasil, Lucas Paqueta. Paqueta diboyong Milan dari klub Brasil, Flamengo, dengan mahar kurang lebih sekitar 35 juta euro, angka yang tidak sedikit untuk memboyong pemain berusia 21 tahun itu. Namun, mungkin Milan tak terlalu berpikir panjang saat mendatangkan Paqueta ke San Siro, mengingat bertahun-tahun lalu mereka sukses ketika mendatangkan talenta Brasil lainnya ke Milanello. Rekrutan tersebut adalah Ricardo Kaka dan Alexander Pato, di mana Kaka merupakan rekrutan paling berhasil dengan mampu membawa Rossoneri meraih gelar Liga Champions sekaligus merengkuh trofi Ballon d’Or untuknya.

Datangnya Lucas Paqueta sangat dinanti-nanti publik Milan dan juga para Milanisti. Paqueta diharapkan mampu mengulang kenangan manis kebersamaan Milan dengan Kaka.

Memiliki kewarganegaraan yang sama sekaligus punya posisi yang sama dengan Kaka, Paqueta diharapkan mampu menambah explosivitas lini tengah Milan sekaligus memberikan pasokan-pasokan umpan yang bisa memanjakan penyerang mereka, Gonzalo Higuain ataupun Patrick Cutrone yang juga kerap kali dipercaya sebagai starter. Pemain yang telah memperkuat Brasil U-20 sebanyak 8 kali dan mencetak 1 gol ini juga bisa bermain di beberapa posisi yakni gelandang tengah, gelandang serang, maupun menyisir sayap.

Milan adalah kesebelasan pertama bagi pemain kelahiran 27 Agustus 1997 di Eropa. Bermain bersama Milan bisa menjadi titik awal kariernya sebagai calon pesepakbola hebat di dunia. Musim ini Paqueta mungkin tak akan bermain di kompetisi Eropa karena Milan sudah tersingkir dari Europa League, tapi setidaknya, ia bisa mengambil pengalaman bermain bersama pemain kelas dunia seperti Suso, Lucas Biglia, Higuain, dan pemain-pemain lainnya di Milan. Ia pun akan menghadapi para pemain hebat lain di Serie A seperti Mauro Icardi, Miralem Pjanic, Marek Hamsik, bahkan hingga mantan peraih Ballon d’Or, Cristiano Ronaldo, yang bakal menjadi pengalaman berharga untuknya.

Tampil di San Siro dengan dukungan puluhan ribu Milanisti di setiap pertandingannya juga pastinya akan menjadi sebuah pengalaman tersendiri bagi Paqueta. Bermain di laga Derby Della Madonnina melawan Inter dan pertandingan-pertandingan besar lain melawan Juventus, Napoli, dan Roma, bakal menambah pengalaman baru dalam kariernya.

Menjadi bagian tim dengan basis penggemar yang besar pastinya berbanding lurus dengan tuntutan yang juga besar, tak terkecuali bagi Paqueta. Tuntutan yang besar dari fans padanya tentu akan segera dihadapinya. Tapi bermain apalagi jika ia bisa mengatasi tekanan yang besar di klub dengan sejarah yang juga besar bisa membuat Paqueta menjadi pemain yang lebih matang.

Pemain bernama lengkap Lucas Torentino Coelho de Lima ini harus mampu cepat beradaptasi dengan sepakbola Eropa agar bisa mengikuti pendahulunya, Ricardo Kaka, atau pemain-pemain Brasil lain yang lebih dulu bermain di Eropa seperti Marcelo, Neymar, atau Roberto Firmino, yang bisa dibilang sukses di sepakbola Eropa saat ini. Ia diharapkan tak menjadi Robinho, Cicinho, dan Gabriel Barbosa, yang tak mampu menjawab ekspektasi besar di awal kedatangan mereka.

Paqueta akan menjadi satu-satunya pemain berkebangsaan Brasil yang ada di skuat Milan saat ini, yang bisa saja cukup menghambat adaptasinya di Milanello. Tapi latar belakang Paqueta yang keturunan Portugal dan bisa berbahasa Italia, setidaknya bisa sedikit membantu adaptasinya bersama Romagnoli dkk.

Kaka dibimbing oleh Cafu, sementara Pato dibimbing oleh Ronaldinho dan Robinho, sebagai pemain senior yang senegara dalam satu tim. Tanpa pemain senegara lain, ini akan menjadi pengalaman berharga buat Paqueta. Ia harus berjuang dan belajar “sendiri’ mengenal sepakbola dan budaya Italia juga Eropa.

Tahun baru yang bakal menjadi petualangan baru bagi pemuda kelahiran Rio de Janeiro ini akan sangat menentukan masa depan kariernya sebagai pesepakbola. Gaya hidup yang terkesan indisipliner dari kebanyakan pemain Brasil yang pada akhirnya merusak karier sepakbola mereka seperti Adriano, Ronaldinho, Ronaldo, dan yang teranyar Gabriel Barbosa, harus bisa ia hindari demi kariernya.

Tahun 2019, Milan, dan Italia, bakal menjadi catatan penting dalam perjalanan karier sepakbola seorang Lucas Paqueta, apakah kepindahannya ini benar-benar tepat atau malah menjadi sebuah kesalahan terbesar dalam hidupnya? Kita tunggu saja, bagaimana kiprah Paqueta dengan petualangan barunya ini. Selamat datang di 2019 dan sepakbola Eropa, Paqueta.

foto: acmilan.com


*Penulis merupakan mahasiswa yang juga pengamat perkembangan AC Milan. Bisa dihubungi lewat akun Twitter di @fajar_april14

**Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.

Komentar