Wasit Persibara vs Persekabpas Ditangkap Satgas Anti Mafia Bola

Berita

by redaksi

Wasit Persibara vs Persekabpas Ditangkap Satgas Anti Mafia Bola

Setelah empat orang yang menjabat di PSSI ditangkap Satgas Anti Mafia Bola, giliran wasit bernama Nurul Safarid yang diamankan pihak kepolisian pada Selasa (8/1). Nurul Safarid menjadi tersangka atas keterlibatan pengaturan skor yang terjadi pada laga antara Persibara Banjarnegara melawan Persekabpas Pasuruan pada pertandingan Liga 3 yang digelar Oktober silam.

"Nurul Safarid menerima uang suap dari Priyanto dan Dwi Irianto sebesar Rp 45 juta untuk menguntungkan Persibara dengan rincian: Rp 40 juta cash dan Rp 5 juta transfer," kata Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Kombes Argo Yuwono, dalam keterangannya.

Penangkapan Nurul Safarid ini merupakan tindak lanjut dari penangkapan Johar Lin Eng, Priyanto, Anik Yunika Sari dan Dwi Irianto alias Mbah Putih. Bersama Nurul, kelimanya mengatur pertandingan agar Persibara bisa menang dan lolos ke zona nasional untuk berebut tiket promosi ke Liga 2.

Pertandingan Persibara vs Persekabpas sendiri berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Persibara. Skor tersebut menjadikan agregat kedua tim 5-3 untuk Persibara. Sebelumnya, pada leg pertama di Pasuruan, Persekabpas menang dengan skor 3-2.

Laga leg kedua ini beberapa kali terhenti. Kericuhan antar pemain pun sempat terjadi. Namun yang paling disoroti pada pertandingan ini adalah sejumlah kejanggalan pada gol-gol yang dicetak kubu tuan rumah. Gol pertama dihasilkan dari penalti yang tak jelas pelanggarannya, sementara gol ketiga berbau offside.

Usai pertandingan tersebut, sebenarnya pihak manajemen Persekabpas langsung melayangkan surat protes pada Komdis PSSI. Mereka merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit, Nurul Safarid. Namun sejak awal, manajemen Persekabpas pesimis bahwa PSSI akan menggubris laporannya tersebut.

"Kita 11 lawan 14 (pemain). Masih dirampok lagi, Barcelona bisa kalah kalau lawan Persibara di sini. Tetapi kita pesimis PSSI bisa tegas kepada Persibara," ujar manajer Persekabpas, Suryono Pane, pada Warta Bromo.

“Pemain kita di-tackle, dipukul, ditendang, tidak ada kartu kuning untuk Persibara, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba penalti. Saya yakin PSSI tidak berani sanksi wasit dan Persibara," kata Pane pada Kumparan.

Kasus pengaturan skor di Liga 3 sendiri terungkap setelah eks manajer Persibara, Lasmi Indriyani, buka suara di acara Mata Najwa. Dirinya merasa ditipu oleh Mbah Putih yang menjanjikan Persibara jadi tuan rumah babak 32 besar Liga 3 dengan memberikan sejumlah uang. Uang sudah diberikan, namun Persibara tidak jadi tuan rumah, bahkan Persibara gagal promosi ke Liga 2.

[ar]

Komentar