Solusi Krisis Chelsea: Mourinho atau Pemain yang Pergi?

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Solusi Krisis Chelsea: Mourinho atau Pemain yang Pergi?

Oleh: Pradhana Adimukti

Anjloknya performa Chelsea di Liga Primer Inggris sejauh ini cukup mengherankan. Kesebelasan jawara liga musim 2014/2015 lalu namun menderita 6 kekalahan sehingga terjerembab di peringkat 15 klasemen, hanya tiga tingkat di atas jatah tim yang terdegradasi pada akhir musim, di musim 2015/2016 yang sedang berjalan ini.

Dengan materi pemain yang nyaris sama dengan musim lalu, tidak banyak pemain baru yang masuk atau pemain lama yang keluar di awal musim ini sehingga harus melewati masa adaptasi tim, dan tidak ada pergantian manajer. Sudah sewajarnya juara Liga Champions 2011/2012 ini bersaing di empat besar klasemen Liga Primer, bukan berkutat di papan tengah ke bawah klasemen sementara. Sehingga dapat diduga faktor non teknislah yang berperan pada merosotnya prestasi Chelsea musim ini.

Dugaan tersebut diperkuat kabar perpecahan dalam kamar ganti Chelsea yang dihembuskan La Gazzetta Dello Sport. Jika kabar itu benar, maka krisis yang terjadi pada juara Liga Europa musim 2012-2013 ini disebabkan oleh faktor non teknis berupa kejenuhan dan tidak harmonisnya hubungan Mou dengan beberapa pemain bukan karena faktor teknis permainan di lapangan.

Sebagai pengingat menurut rumor itu, ada 3 kelompak dalam tim Chelsea saat ini. Kelompok pertama adalah mereka yang sudah enggan diatur manajer asal Portugal tersebut, terdiri dari Radamel Falcao, Oscar, Nemanja Matic, Cesar Azpilicueta, dan Branislav Ivanovic.

Para pembela The Special One adalah kelompok kedua yang berisi Thibaut Courtois, Asmir Begovic, Gary Cahill, John Terry, Kurt Zouma, John Obi Mikel, Ramires, Francesc Fabregas, dan Diego Costa.

Sedangkan kelompok ketiga adalah para pengikut “Gerakan Non Blok” yang beranggotakan Baba Rahman, Willian, Kennedy, Eden Hazard dan Loic Remy.

Jika rumor tersebut benar, maka solusinya perlu ada perombakan skuat karena masalah semacam ini tidak bisa diselesaikan dengan perubahan sisi teknis permainan semata seperti mengganti taktik, atau memperbaiki kebugaran pemain.

Sebagus apapun taktik baru dan sebugar apapun fisik pemain, tidak akan mengubah buruknya penampilan tim kalau komunikasi di dalam tim sudah tidak harmonis. Perombakan skuat bisa berarti Mourinho yang pergi atau pemain-pemain yang dijual.

Krisis musim ini menunjukkan skuat yang sekarang sudah melewati masa puncak dan sedang terjerambab di dasar lembah performa buruk. Perombakan tim dapat menyegarkan penampilan Chelsea musim depan mengingat skuat yang kini sedang dalam krisis adalah tim yang relatif sama selama tiga musim belakangan ini dan telah gagal sejauh musim ini.

Jika Mourinho pergi, sesuai rumor yang beredar bahwa mantan manajer Uniao De Liera ini akan dipecat akhir minggu ini, konon dia sudah pernah ditawar AS Monaco sebesar 50 juta Euro. Sekalipun kabar itu dibantah oleh perwakilan kesebelasan secara resmi, namun jika itu benar, tentu kepindahan Mourinho ke Perancis dapat memanaskan kompetisi Ligue 1 mengancam dominasi Paris Saint-Germain dari musim 2012/2013 hingga musim 2014/2015 berturut-turut.

Pelatih kelahiran 26 Januari 1963 ini juga diminati FC Internazionale Milan untuk mengembalikan masa-masa kejayaan mereka meraih Suppercopa Italia 2008, gelar Serie A musim 2008-2009 yang dituntaskan dengan treble winner juara Serie A, Coppa Italia, berikut Liga Champions pada musim 2009-2010.

Vincenzo Montella, Carlo Ancelotti, Fabio Capello merupakan kandidat-kandidat pengganti jika pelatih yang mengawali karir di Benfica tersebut diberhentikan di tengah musim. Jika Mou baru diganti di akhir musim maka Pep Guardiola digosipkan menjadi salah satu calon manajer baru The Blues.

Manajer baru pengganti Mou tentu dapat memberi suasana baru ke dalam kesebelasan karena mempunyai pendekatan komunikasi serta taktik baru kepada para pemain sehingga pemain-pemain yang tadinya sudah enggan dilatih Mourinho dapat saja bertahan jika pemain-pemain tersebut cocok dengan manajer baru, baik dari segi komunikasi maupun taktik. Pendeknya, pemain-pemain yang bertahan dan pergi akan tergantung pada kebutuhan manajerial manajer baru.

Jika Mourinho dipertahankan pemilik Chelsea, Roman Abramovich, hingga akhir kontrak tahun 2019, maka ia bisa saja terpaksa harus menjual Oscar, Matic, dan Azpilicueta, pemain-pemain di kelompok pertama. Mantan asisten Sir Bobby Robson di Sporting Lisbon, FC Porto, dan juga FC Barcelona ini akan sulit bekerja sama lagi dengan pemain-pemain yang tidak sepaham dan tidak mempercayainya lagi.

Hazard, sekalipun tidak punya masalah pribadi dengan Mourinho, bisa saja dijual (ke Real Madrid, misalnya) karena menurunnya performa pemain Belgia tersebut musim ini yang diduga disebabkan oleh kejenuhan. Dari 11 pertandingan liga musim ini, ia belum mencetak gol sama sekali dan hanya mengkreasi 2 assist. Padahal musim lalu ia adalah pemain yang tak tergantikan, mencetak 14 gol dari 38 pertandingan serta memberi 9 assis.

Problem pemain yang telah memperkuat Chelsea sejak tahun 2012 itu hanya bisa dipulihkan dengan pergantian suasana baru dan hal itu bisa didapat di kesebelasan baru atau dari manajer baru Chelsea.

Di luar pertimbangan teknis seperti usia dan kebutuhan taktis, loyalis-loyalis Mou dalam kelompok kedua seperti Courtois, Fabregas, Costa, Mikel, Cahill, Terry, Zouma, Begovic, dan Ramires tidak perlu dilepas musim depan. Sedangkan pemain-pemain dalam kelompok ketiga seperti Willian, Kennedy, Rahman, dan Remy dapat dipertimbangkan untuk dipertahankan dengan syarat mereka menunjukkan motivasi kuat untuk memperbaiki performa mereka.

Melihat sangat buruknya penampilan Chelsea pada musim ini, mereka sebenarnya masih memiliki potensi untuk dapat menggapai zona Liga Champions di klasemen Liga Inggris serta memenangkan minimal salah satu piala, entah Liga Champions ataupun Piala FA di akhir musim nanti, atau mungkin keajaiban mempertahankan gelar Liga Primer Inggris. Maka jika ia ingin terus bertahan, sepertinya ia harus menggunakan jendela transfer musim dingin (Januari 2016) sebagai sebuah “penebusan dosa” baginya, di mana ini akan membuat sejumlah pemainnya saat ini pergi cepat atau lambat.

Sumber foto: FourFourTwo

Penulis adalah pembaca buku-buku sejarah, agama, politik, sastra, sepakbola dan komentator rutin sepakbola pada akun @Pradhana_Adi

Komentar