Memahami "Kegagalan" Balotelli

Editorial

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Memahami

Rodgers adalah salah seorang pelatih yang menekankan permainan kolektif dengan kesatuan antar pemain di setiap lini, dan pergerakan pemain yang cair. Malah, Guardian menyebut Liverpool di bawah asuhan Rodgers adalah salah satu tim di Premier League yang menghabiskan banyak waktu di tempat latihan, hanya untuk mengasah skema permainan mereka.

Nah, dengan pembelian Balotelli yang dianggap bermain suka-suka dia, tergantung bagaimana kondisi dan suasana hatinya, Liverpool dianggap berhadapan pada sebuah kesalahan. Balotelli dianggap sebagai pemain yang bermain untuk dirinya sendiri ketimbang untuk tim. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang sebenarnya diinginkan fans: pengganti Suarez.

Benarkah pembelian ini adalah sebuah kesalahan yang dilakukan tim pemandu bakat, dan pembaca data Liverpool?

Tentunya tak demikian. Apa yang terlihat adalah penampilan secara visual. Balotelli, dibandingkan dengan striker lainnya, adalah penyerang dengan tingkat ketajaman yang tinggi. Sebelum bergabung dengan Liverpool, rataan gol Balo adalah 0,4 per pertandingan. Angka ini akan menakjubkan jika dilihat dari penampilannya per musim. Namun, ini pula yang memperlihatkan inkonsistensinya.

Pada musim 2011/2012, ia bermain 23 kali bagi Manchester City dan mencetak 13 gol atau 0,5 gol per pertandingan. Catatan ini semakin bertambah spektakuler pada musim 2012/2013 di AC Milan. Ia mencetak 12 gol hanya dari 13 penampilan atau 0,9 gol per pertandingan!

Inkonsistensi? Ya, pada musim 2012/2013 ia bermain 14 kali dan mencetak satu gol. Pada musim 2013/2014 ia bermain 30 kali dan mencetak 14 gol.

Toh pembelian Balotelli juga bisa disebut beruntung karena tiga incaran Liverpool lainnya tak menunjukkan performa hebat di klub yang kini mereka bela. Alvaro Morata yang dibekap cedera sulit berdiri lebih tegak di Juventus. Ciro Immobile yang dibeli Borussia Dortmund pun belum menunjukkan penampilan yang terbilang fantastis.

Kecuali Alexis Sanchez yang dibeli Arsenal. Apalagi jika rekan-rekannya bermain satu tingkat lebih baik, Sanchez kemungkinan menjadi penyerang yang ditakuti di Liga Inggris pada musim ini. Artinya, seorang pemain tidak akan memberi dampak instan bagi klub kecuali ia adalah Diego Costa, dan rekan-rekannya adalah Cesc Fabregas dan Nemanja Matic.

Konteks inilah yang kerap kali diabaikan ketika orang-orang "mendakwa" Balotelli: apa yang bisa dia lakukan saat tim yang diperkuatnya memang punya persoalan yang lebih bersifat sistematis?

Simaklah juga argumentasi dari Kenny Dalglish kenapa dia selalu membela Balotelli. Alasan yang bisa dipertimbangkan untuk memahami konteks persoalan ini.

Soal Dalglish yang Selalu Membela Balotelli

Karena “kegagalan” ini, pembelian Balotelli lebih dianggap sebagai proyek “kesombongan” ketimbang pembelian yang menguntungkan secara taktikal di lapangan.

Bagi manajemen, pembelian Balotelli adalah satu hal yang tepat. Pertama, ia masih muda (24 tahun). Kedua, ia selalu bermain di klub peringkat atas di liga. Ketiga, karena bermain di klub besar, ia memiliki pengalaman beradaptasi dengan tekanan yang diberikan.

Jelas, di Liverpool ia tidak akan ditempatkan sebagai pemain yang menghangatkan bangku cadangan. Sebagai pemain inti, ia diharapkan mampu mengatasi semua tekanan yang ada di pundaknya, yang mana tak akan mampu diemban pemain muda lainnya.

Manajemen, Rodgers, dan pemilik klub, berharap di usianya yang makin dewasa ini Balotelli dapat lebih bertanggung jawab dalam berperilaku dan lebih mengerti kalau ia tak bisa selamanya berperilaku aneh yang menganggap kalau dirinya sebagai pusat kehidupan klub.

Jadi, percayakan saja semuanya pada Rodgers. Mungkin Liverpool tak akan juara tahun ini. Namun, mampu mengubah Balotelli menjadi pesepakbola hebat nantinya, adalah prestasi tersendiri, yang akan membantu Liverpool memiliki skuat yang layak untuk meraih juara.

Sumber gambar: irishexaminer.com

Komentar