Leozinho: Multiposisi dan Berpengalaman

Cerita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Leozinho: Multiposisi dan Berpengalaman

Borneo FC resmi mendatangkan pemain asing asal Brasil, Leonardo Ferreira. Pemain yang karib disapa Leozinho itu menjadi legiun asing ketiga yang diboyong Pesut Etam dalam masa persiapan mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia 2018. Sebelumnya Borneo FC resmi mengumumkan perekrutan dua mantan penggawa asing Persiba Balikpapan, Marlon da Silva dan Sjrdan Lopicic.

Dibandingkan dengan Marlon dan Lopicic yang sudah cukup lama berkarier di pentas sepakbola Indonesia, agaknya nama Leozinho masih terdengar asing di telinga. Maklum, musim 2018 akan menjadi tahun pertamanya berkiprah di Liga Indonesia. Meski begitu ini bukan pengalaman pertamanya mentas di kancah sepakbola Asia. Pada 2012 lalu, Leozinho pernah bermain di kompetisi Divisi 2 Korea Selatan bersama Daejon Citizen.

Kiprah Leozinho bersama Daejon terhitung singkat. Hanya setengah musim ia tampil membela klub yang didirikan pada 1997 itu, dengan catatan sembilan penampilan dan dua asis. Setelah dilepas Daejon, Leozinho memilih pulang ke Brasil untuk menerima pinangan Santa Cruz FC.

Namun penampilan Leozinho kurang berkembang bersama Santa Cruz. Pada akhir musim 2012/2013 ia sempat dipinjamkan ke Figueirense, namun peminjaman tersebut terkesan sia-sia karena kesempatan tampil tak didapatkannya. Pada awal musim 2013/2014 ia kembali ke Santa Cruz, namun hanya bertahan selama setengah musim. Ia akhirnya merapat ke Santa Rita.

Melihat rekam jejaknya, Leozinho memang memiliki sering berpindah-pindah klub. Sejak memulai karier profesionalnya pada tahun 2008, terhitung ada 11 kesebelasan yang sudah dibelanya. Dari jumlah tersebut, kebanyakan klub yang dibelanya adalah kesebelasan asal Brasil. Hanya Daejon satu-satunya kesebelasan non-Brasil yang ia bela dari rentang tahun 2008 hingga 2014.

Rekam jejak Leozinho di kompetisi Brasil tidak terlalu mengagumkan, namun setelah terdepak dari Santa Rita pada akhir musim 2013/2014, Boavista meminangnya. Boavista bukan tim sembarangan, mereka tercatat sebagai kontestan di Liga NOS, atau kompetisi utama sepakbola Portugal.

Mendapat kesempatan tampil di salah satu kompetisi terbaik Eropa tak disia-siakan Leozinho. Ia langsung menunjukkan permainan terbaiknya di tahun pertamanya berseragam Boavista, pada musim 2014/2015. Pada musim debutnya di Liga Portugal, Leozinho membukukan 26 penampilan di semua ajang dengan torehan dua gol dan lima asis.

Namun pada musim 2015/2016, penurunan performa tampak ditunjukkan Leozinho. Menit bermainnya berkurang drastis. Hanya tiga laga yang dilakoni bersama Boavista di musim keduanya itu. Tiga penampilan tersebut dibukukan pada tiga pertandingan awal Liga NOS menghadapi Vitoria Setubal, Tondela, dan Braga. Setelah itu, ia tak lagi masuk dalam skuat utama Boavista.

Pada akhir musim 2015/2016, Leozinho pulang ke Brasil untuk memperkuat Fortaleza. Namun ia hanya bertahan semusim di klub tersebut dan pada musim 2016/2017 ia memperkuat Villa Nova sebelum akhirnya merapat ke Borneo FC pada musim kompetisi 2018.

Mampu Bermain di Berbagai Posisi

Melihat rekam jejaknya, Leozinho mungkin bisa menjadi salah satu pilar andalan Borneo FC pada musim depan. Pengalamannya bermain di kompetisi Portugal, Brasil, hingga Korea Selatan bisa membantu Pesut Etam dalam upayanya memperbaiki pencapaian di kompetisi musim depan. Selain itu, ia memiliki kemampuan bermain di berbagai posisi seperti gelandang serang, penyerang sayap, penyerang tengah, hingga bek sayap.

Saat memperkuat Boavista pada musim 2015/2016, Armando "Petit" Gonçalves Teixeira yang kala itu menjadi pelatih Boavista benar-benar memanfaatkan kemampuan bermain di berbagai posisi yang dimiliki Leozinho. Tak tanggung-tanggung, pada musim pertamanya bersama Boavista, Leozinho pernah bermain di enam posisi berbeda. Paling sering Petit memainkannya sebagai penyerang sayap kanan (tujuh pertandingan) dan penyerang sayap kiri (lima pertandingan). Selama 12 pertandingan tampil sebagai pemain sayap, Leozinho mencetak satu gol dan tiga asis.

Leozinho juga pernah ditempatkan Petit sebagai penyerang utama dalam empat pertandingan. Penampilannya sebagai juru gedor tidak terlalu mengecewakan. Ada satu gol yang ia sumbangkan kala itu. Selain itu, Leozinho juga pernah dimainkan sebagai bek sayap kiri di laga melawan Belenenses, gelandang serang di laga melawan Penafiel, dan second striker di pertandingan menghadapi Maritimo.

Melihat kecenderungan tersebut, Pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, bisa leluasa melibatkan Leozinho dalam skema permainan yang akan diterapkan. Kemungkinannya Leozinho bakal lebih banyak bermain sebagai winger, karena di Boavista penampilannya terlihat gemilang saat mengisi pos sayap. Namun tidak menutup kemungkinan juga ia akan berduet bersama Lopicic di sektor gelandang.

Satu hal lain yang membuat Leozinho spesial adalah kemampuannya mengeksekusi bola mati. Dalam tayangan video permainan yang diunggah Borneo FC, terlihat ia kerap mencetak gol atau memberikan umpan matang kepada rekannya melalui tendangan bebas. Selain itu, Leozinho juga punya kemampuan melepaskan sepakan dari jarak jauh. Beberapa momen gol yang diciptakan berasal dari tendangan jarak jauh.

Leozinho kabarnya akan tiba di Indonesia pada awal tahun depan. Ia direncanakan bergabung bersama tim saat Lerby Eliandri dan kawan-kawan menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta pada awal Januari 2018 mendatang.

Komentar