Tentang Manolo Gabbiadini dan Teori Kepahlawanan Sindhunata

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Tentang Manolo Gabbiadini dan Teori Kepahlawanan Sindhunata

Dalam kata pengantar setiap buku Catatan Sepakbola Sindhunata, sepakbola disebutkan sebagai dunia para hero atau pahlawan. Di situ dijelaskan bahwa setiap pemain selalu berupaya untuk mengerahkan kehebatannya melampaui batas-batas kemampuan kemanusiaan yang dimilikinya.

Salah satu arti pahlawan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Jika kita mengambil kalimat ‘orang yang menonjol’-nya saja, maka memang benar, sepakbola memang tak pernah jauh-jauh dari kepahlawanan.

Lewat gol, Manolo Gabbiadini pun menjelma menjadi pahlawan bagi Sampdoria pada musim ini. Keberhasilan Sampdoria bertengger di posisi empat pun tak lepas dari aksi heroik dari penyerang berusia 23 tahun ini pada beberapa pertandingan Sampdoria.

Dimulai dari kala berstatus sebagai tamu di Stadion Comunale Luigi Ferraris kala menghadapi Genoa. Pertandingan pada giornata ke-4 itu sempat berjalan alot bagi dua tim yang kemudian menjadi kuda hitam Serie A musim ini. Kedua tim saling serang namun skor masih tetap kacamata, 0-0.

Namun pada menit ke-75, Gabbiadini menjadi pengantar tiga poin bagi Sampdoria pada laga bertajuk Derby Della Lanterna ini. Menyambut servis bola mati yang dilepaskan kaki kiri Angelo Palombo, Gabbiadini menyambar bola yang tak mampu dibendung kiper Genoa, Mattia Perin.

Kandang lawan bukan tempat menakutkan bagi seorang Gabbiadini. Selain ke gawang gawang Cagliari, Hellas Verona dan Juventus pun terkoyak di kandangnya sendiri oleh kelihaian pemain kelahiran 26 November 1991 ini.

Publik Verona adalah saksi mata bagaimana Gabbiadini menjadi pahlawan bagi timnya untuk meraih kemenangan. Stadion Marc Antonio Bentegodi, kandang Verona, yang sempat riuh karena gol penyama kedudukan yang diciptakan Luca Toni, membisu oleh gol yang diciptakan Stefano Okaka. Gol tersebut diciptakan Okaka memaksimalkan umpan matang dari Gabbiadini.

Publik Verona tak patah arang untuk mendukung Il Gialloblu meski tim kebanggaannya tersebut harus bermain dengan 10 pemain setelah Rafael Marquez diusir wasit. Namun Gabbiadini memupuskan harapan mereka. Pada menit ke-67, Gabbiadini menyontek bola liar yang dilepaskan Eder sehingga skor menjadi 3-1 untuk kemenangan Blucherciati.

Kemenangan atas Verona itu terjadi pada 9 Desember 2014. Dan hanya butuh lima hari baginya untuk kembali menjadi pahlawan bagi Sampdoria. Dan berikutnya, gawang Gianluigi Buffon pun menjadi korbannya.

Bermain di Juventus Stadium, Sampdoria sempat tertinggal 1-0 lewat gol yang diciptakan Patrice Evra pada babak pertama. Gabbiadini kemudian dimasukkan pada babak kedua untuk menggantikan Nenad Kristicic.

Tak butuh waktu lama bagi pemilik dua caps bersama timnas Italia ini. Enam menit berada di lapangan, Gabbiadini mencetak gol penyama kedudukan. Gol yang diciptakannya pun cukup indah. Dari sisi kanan, ia menempatkan bola dengan kaki kirinya ke sudut kanan gawang yang dikawal Buffon.

Selain menjadi penyelamat Sampdoria dari kekalahan, karena skor 1-1 bertahan hingga pertandingan berakhir, gol Gabbiadini ini membuat rekor 25 kemenangan beruntun Juventus di Serie A terhenti. Gol keenam Gabbiadini itu pun membuat Sampdoria tak terkalahkan dari tujuh pertandingan terakhir.

Arsitek Sampdoria, Sinisa Mihajlovic, awalnya mungkin mencadangkan Gabbiadini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan tim terhadap pemain bernomor 11 ini. Alasannya, sudah santer diberitakan bahwa Gabbiadini akan angkat kaki dari Stadion Comunale Luigi Ferraris pada Januari nanti, dengan Napoli dikabarkan jadi pelabuhan Gabbiadini berikutnya.

Namun nyatanya Mihajlovic masih membutuhkan tenaga penyerang bertinggi 186 cm tersebut. Bahkan pada akhir pekan lalu, tepatnya pada giornata terakhir sebelum bursa transfer musim dingin di buka, Gabbiadini kembali menjadi pahlawan bagi Sampdoria.

Ya, Gabbiadini lagi-lagi menyelamatkan muka Sampdoria dari kekalahan. Pada babak pertama, Sampdoria tertinggal 1-2 oleh Udinese. Padahal, Sampdoria sempat unggul terlebih dahulu lewat gol yang diciptakan oleh Pedro Obiang.

Namun pada menit ke-60, Lorenzo De Silvestri menyisir sisi kiri pertahanan Udinese. Lantas dikirimnya bola lewat umpan silang ke kotak penalti di mana terdapat Stefano Okaka dan Gabbiadini. Namun bola mengarah deras pada pemain lulusan akademi Atalanta ini. Ia pun kemudian menyambar umpan silang tersebut dengan sundulan akurat. Sampdoria pun melanjutkan tren tak terkalahkan berkat gol yang diciptakan Gabbiadini.

Kini, kebersamaan Gabbiadini dengan Sampdoria tinggal menghitung hari jika Gabbiadini benar-benar akan angkat kaki pada Januari nanti. Sebenarnya, kepindahan Gabbiadini masih menjadi misteri, karena Gabbiadini pun belum mengungkapkan kepastian masa depannya ketika diwawancarai oleh Sky Sports.

“Saya tak tahu jika [gol] ini akan menjadi gol terakhir saya dengan seragam Sampdoria. Yang jelas, saya selalu bangga mengenakan seragam yang saya gunakan,” ujar Gabbiadini mengutip dari situs Super Sport.

Terlepas jadi atau tidaknya Gabbiadini hengkang dari Sampdoria, rasanya Gabbiadini telah mencerminkan sosok kepahlawan dalam sepakbola, setidaknya bagi Sampdoria. Gol-gol penting telah ia ciptakan pada musim ini. Ia pun telah memberikan segalanya bagi Sampdoria, klub yang sudah dibelanya selama dua musim.

Kini, Sampdoria berada di urutan keempat menjelang paruh musim. Blucherciati mengumpulkan 27 poin hasil dari enam kemenangan, sembilan hasil seri dan hanya mengalami satu kekalahan. Pencapaian ini sedikit banyak merupakan jerih payah Gabbiadini.

Perjalanan Gabbiadini pada musim ini pun mencerminkan apa yang dikatakan oleh Sindhunata. Ya, Gabbiadini adalah sosok yang telah melampaui batas-batas kemampuan kemanusiaannya selama 13 pertandingan berseragam Sampdoria. Dengan uasianya yang masih muda, ia tampil lebih baik dibandingkan Eder atau pun Okaka.

Dan sebagaimana seorang pahlawan, para pendukung Sampdoria pun tetap akan berterima kasih pada Gabbiadini jika ia pada akhirnya memang harus meninggalkan Sampdoria. Apalagi jika pada akhir musim nanti Sampdoria bisa tetap berada di papan atas klasemen Serie A. Jasa Gabbiadini, dengan torehan tujuh golnya, takkan pernah dilupakan para pendukung Sampdoria.

foto: zimbio.com

Komentar