Kumpulan Gesture Sepakbola Pembawa Hukuman

Cerita

by redaksi

Kumpulan Gesture Sepakbola Pembawa Hukuman

Quenelle Anelka rugikan WBA

Nicolas Anelka, yang kini bermain untuk Mumbai City FC di India, pernah menerima larangan bertanding sebanyak lima laga dan denda sebesar 80 ribu pound sterling. Tak cukup sampai di situ, ia diwajibkan memberikan penjelasan selama dua hari berturut-turut kepada pihak FA dan mengikuti kelas edukasi wajib.

Hal tersebut ia terima setelah menunjukkan gerak isyarat quenelle sebagai perayaan gol dalam pertandingan antara West Bromwich Albion (timnya kala itu) dan West Ham United pada 28 Desember 2013.

Sebagaimana dijelaskan oleh BBC, quenelle adalah sebuah gerak isyarat yang dilakukan dengan menyentuh atau menggenggam pundak dengan satu tangan, sementara tangan lainnya berada dalam posisi lurus dan menunjuk tanah. Beberapa pihak menyebutkan bahwa quenelle adalah kombinasi antara bras d'honneur (sebuah gerak isyarat yang setara dengan acungan jari tengah, dan banyak digunakan di Semenanjung Iberia, Georgia, Italia, dan Amerika Selatan) dan salam Nazi.

Gerak isyarat ini diperkenalkan dan dipopulerkan oleh Dieudonne M'bala M'bala, seorang komedian dan aktivis politik asal Perancis. Quenelle pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005. Melakukan quenelle adalah sesuatu yang dianggap tabu karena hal tersebut berhubungan dengan sentimen-sentimen anti-zionis dan anti-Semit.

Anelka menjelaskan bahwa alasan di balik keputusannya untuk melakukan gerak isyarat quenelle adalah dukungan untuk Dieudonne yang menerima hukuman larangan tampil di muka umum. Apa yang ia lakukan di pertandingan tidak ada hubungannya dengan gerakan anti-zionis dan anti-Semit; murni dukungan terhadap seorang kawan –dukungan untuk Dieudonne.

“Karena beberapa orang telah mepraktekkan quenelle di depan sebuah sinagoga, maka gerak isyarat itu seketika bersifat rasis dan anti-Semit di tempat apapun dalam situasi apapun? Maaf, saya tidak menerima pandangan itu. Saya berusaha mencernanya namun saya tidak bisa,” ujar Anelka sebagaimana dikutip oleh the Guardian.

“Jadi, jika saya mengerti ini dengan benar, semua pastor adalah pedofil dan semua orang Muslim adalah teroris? Bagi saya, ini adalah prinsip yang sama. Jika hal ini berlanjut, orang-orang yang memutuskan bahwa quenelle adalah sesuatu yang rasis dalam waktu dekat akan melarang kita makan nanas! Itu adalah sebuah gerak isyarat yang vulgar, saya turuti apa kata Anda. Tapi tidak pernah ada urusan keagamaan dari pihak saya. Saya bukan rasis atau anti-Semit dan quenell ini adalah sebuah bentuk dedikasi yang sederhana.”

Apa yang dikatakan oleh Anelka mendapatkan “dukungan” dari pihak FA. Dalam laporan pemeriksaan, mereka menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti bahwa Anelka adalah seorang anti-Semit.

Orang-orang, toh, tak lantas percaya. Valerie Fourneyron, menteri olah raga Perancis, tetap melabeli tindakan Anelka sebagai sesuatu yang memuakkan dan dapat memicu kebencian rasial.

Selain Fourneyron, ada Vivian Wineman selaku Board of Deputies of British Jews. Wineman berujar kepada BBC Radio 5: “Ini adalah salah satu bagian paling menarik. Kami ingin mendidik masyarakat. Anelka tidak menyadari bahwa apa yang ia lakukan bersifat anti-Semit. Pengabaian seperti itu adalah sesuatu yang berbahaya. Quenelle adalah sesuatu yang sedikit disadari oleh orang-orang di Inggris Raya. Di Perancis, hal tersebut dikenal sebagai sebuah gerak isyarat anti-Semit yang sangat tercela.”

Efek lebih besar dari aksi Anelka dirasakan oleh pihak klub. Zoopla, sponsor utama WBA, tidak lagi mau bekerja sama. Hal ini terjadi karena salah satu pemiliknya, Alex Chesterman, adalah seorang pebisnis Yahudi.


Selanjutnya: Paul Gascoigne: ancaman mati dari seruling imajiner

Komentar