[On This Day] 1997, Robbie Fowler Menolak Dihadiahi Penalti

Backpass

by redaksi

[On This Day] 1997, Robbie Fowler Menolak Dihadiahi Penalti

Seorang striker memang bertugas mencetak gol, dan demi terwujudnya hal itu berbagai trik dan tipuan biasanya akan dilakukan. Namun Robbie Fowler pernah mengajarkan bahwa kejujuran tetaplah harus dikedepankan oleh pemain sepak bola.

Hari ini atau tepatnya pada 24 Maret 1997 Fowler menolak dihadiahi penalti di stadion Highbury saat melawan Arsenal. Striker Liverpool itu memohon kepada wasit wasit Gerald Ashby agar menganulir hukuman penalti Arsenal usai ia dijatuhkan David Seaman di kotak terlarang.

Striker berjuluk Toxteeth Scally karena reputasinya yang menakutkan selama 15 tahun berkarir di Liga Inggris ini segera bangkit dan meminta kepada Ashby untuk tidak memberikan hukuman untuk The Gunners. Padahal saat itu Liverpool membutuhkan kemenangan demi memangkas jarak ketertinggalan 6 angka dari Manchester United. Saat momen itu terjadi, kedudukan masih sama kuat 1-1.

Fowler kemudian menjelaskan kepada wasit jika Seaman sama sekali tidak menyentuhnya. Wasit tak menanggapi protes Fowler, tendangan penalti tetap dilaksanakan.

Aksi Fowler tak berhenti di situ. Ia kemudian mengajukan diri menjadi eksekutor. Entah disengaja atau tidak, tendangan penaltinya gagal. Walau begitu, kemenangan seolah sudah ditakdirkan untuk Liverpool. Bola muntah dari Seaman langsung disambar oleh Jason McAteer dan berujung gol. Liverpool pun menang 2-1.

Usai pertandingan Fowler membantah kalau kegagalan penalti itu karena disengaja. "Sebagai striker, mencetak gol itu adalah bagian dari pekerjaan saya dan saya sangat ingin mencetak gol itu. Aku mencoba untuk mencetak gol. Aku tidak pernah sengaja untuk tidak mencetak gol itu terjadi begitu saja dan itu adalah penalti yang buruk," ungkapnya.

Apa yang dilakukan Fowler tidak luput dari penglihatan Federasi sepakbola Eropa. UEFA memberikan penghargaan kepadanya Fair Play Award karena kejujurannya itu. Penghargaan tersebut juga terjadi di minggu yang sama ketika UEFA memeberikan denda kepada Fowler sebesar 2,000 Swiss Francs karena memakai kaos dukungan terhadap 500 pekerja pelabuhan Liverpool saat setelah gol melawan SL Brann di Piala Winners . Hal tersebut melanggar peraturan UEFA yang melarang menampilkan logo bernada politik di dalam pertandingan sepakbola.

Komentar