Faktor-faktor Laga Milan-Juventus Akan Berlangsung Sengit

Berita

by redaksi

Faktor-faktor Laga Milan-Juventus Akan Berlangsung Sengit

Laga antara AC Milan vs Juventus selalu berjalan ketat. Dalam 10 laga terakhir, delapan laga berakhir dengan skor tipis selisih satu gol. Dua pertandingan lainnya berakhir 3-1 dan 2-0. Untuk pertemuan keduanya di pekan ke-10 Serie A 2017/2018, Sabtu (28/10), sepertinya laga ini akan kembali berakhir dengan skor tipis.

AC Milan yang bertindak sebagai tuan rumah kali ini memang sedang tidak dalam permainan terbaiknya. Sebelum kemenangan 4-1 melawan Chievo Verona di pekan ke-9 tengah pekan lalu, mereka tak pernah menang di empat laga (semua ajang). Tapi ada beberapa faktor lain yang membuat mereka tetap bisa memberikan perlawanan pada sang juara bertahan Serie A.

Kemenangan melawan Chievo memberikan sisi positif tersendiri bagi Milan, khususnya bagi Vincenzo Montella yang kursi kepelatihannya terus diguncang isu tak sedap ketika mendapatkan rentetan hasil negatif. Montella bisa menjaga atau memperbaiki moral para pemainnya sehingga langsung tancap gas mencetak empat gol di markas Chievo.

Dari kemenangan itu, Montella seolah menemukan solusi atas mandulnya lini depan Milan. Karena saat tak menang di empat laga, Rossoneri tak mencetak gol di tiga laga dan hanya mencetak dua gol, ketika kalah 3-2 dari Internazionale Milan. Padahal sebelumnya Chievo cukup tangguh di lini pertahanan. Sebelum dijungkalkan Milan 1-4, Chievo hanya kebobolan 11 gol dari sembilan pertandingan. Dari empat laga kandang sebelumnya, mereka pun tak pernah kebobolan lebih dari dua dan hanya sekali menelan kekalahan.

Montella kembali mengotak-atik susunan pemainnya di laga melawan Chievo. Menurunkan formasi 4-3-3, Milan berhasil melepaskan 18 tembakan pada laga tersebut. Sebelumnya, saat ditahan imbang tanpa gol menghadapi Genoa, Montella memainkan formasi dasar 3-4-2-1 (sebelum Leonardo Bonucci dikartu merah pada menit ke-25).

Sempat dikhawatirkan lini pertahanan akan rapuh karena absennya Bonucci yang disuspensi dua pertandingan, duet bek tengah Mateo Musacchio dan Alessio Romagnoli tampil lugas di lini pertahanan. Keduanya kemungkinan akan kembali diandalkan pada melawan Juventus dan Montella tampaknya akan kembali memainkan skema 4-3-3.

Dalam pola 4-3-3, Nikola Kalinic yang menyumbang satu gol akan kembali diandalkan sebagai penyerang tengah. Satu gol dan satu asis yang dibuat Suso pun bisa menjadi alasan kuat Montella untuk tetap mempertahankan skema 4-3-3 ini. Apalagi skema 3-5-2 yang dipakai saat melawan AEK pun terbukti kurang efektif untuk serangan Milan.

Selain Bonucci, Milan juga kemungkinan besar tidak akan diperkuat oleh Giacomo Bonaventura. Dalam pola 3-4-2-1, Bonaventura sendiri diplot sebagai pemain sayap kiri, begitu juga dengan Borini di sayap kanan. Jika pun Montella kembali menggunakan pola 3-4-2-1, kemungkinan besar Cristian Zapata akan temani Musacchio dan Romagnoli, sementara Ricardo Rodriguez mengisi sayap kiri.

Mengenai absen pemain, kubu Juventus sebenarnya lebih tidak diuntungkan. Selain Benedict Hoewedes dan Marko Pjaca yang masih cedera, kesebelasan berjuluk Si Nyonya Tua ini dipastikan tanpa Blaise Matuidi, Stefano Sturaro dan Medhi Benatia. Claudio Marchisio pun belum pulih benar.

Kedalaman skuat yang mereka miliki tampaknya tak akan mengurangi kekuatan Juve secara signifikan. Tanpa Matuidi, Massimilliano Allegri masih bisa menduetkan Sami Khedira yang baru saja cetak hattrick ke gawang Udinese dan Miralem Pjanic untuk menyokong Paulo Dybala. Penggantia Benatia pun masih ada bek gaek yakni Andrea Barzagli dan bek muda potensial, Daniele Rugani.

Dalam dua laga terakhir, lini serang Juve juga tengah beringas. 10 gol berhasil dicetak Juve setelah menang 6-2 melawan Udinese dan menang 4-1 melawan SPAL. Ditambah lagi Mario Mandzukic yang sebelumnya absen karena suspensi kartu sudah bisa kembali tampil, membuat Juve bisa mengandalkan 4-2-3-1 andalan Allegri belakangan ini.

Yang bisa membuat Juve tidak terlalu garang pada laga melawan Milan adalah kemungkinan mereka akan menarik para pemain kuncinya di 20 menit terakhir. Hal ini dikarenakan mereka akan menjalani laga Liga Champions melawan Sporting Lisbon tengah pekan depan. Kesebelasan asal Portugal tersebut terbukti cukup menyulitkan Juve di laga sebelumnya yang berakhir 2-1. Apalagi nanti Juve akan bertandang ke markas Sporting, Stadion Jose Alvalade. Musim ini, di Alvalade, Sporting baru kalah sekali, oleh Barcelona, itu pun dengan skor tipis 0-1.

Tapi yang perlu diperhatikan dari Juventus adalah permainan mereka yang tengah menjadi sorotan. Meski mencetak banyak gol di dua laga terakhir, secara permainan, Juve masih memiliki banyak celah. Bahkan Allegri mengatakan permainan melawan SPAL, meski menang 4-1, berpotensi akan membuat Juve kalah jika kembali ditampilkan saat menghadapi Milan.

"Jika kami bermain seperti ini di San Siro menghadapi Milan, tentu kami akan kalah," ujar Allegri kepada Mediaset Premium. "Bagus bisa mencetak banyak gol tapi kami juga harus menjaga intensitas dan konsentrasi lebih baik lagi. Kami membuat diri kami mengalami masalah dan SPAL mampu bangkit. Di babak kedua, kami mengambil risiko setelah gol Alberto Paloschi dan beruntung kemudian terjadi offside."

***

Pertemuan terakhir di San Siro (10 Oktober 2016), Milan berhasil menang 1-0. Tapi dalam 10 pertemuan terakhir, Juventus berhasil meraih delapan kemenangan. Yang jelas, laga ini akan kembali berjalan ketat dan memunculkan pemenang. Karena terakhir kali laga ini berakhir imbang terjadi lima tahun lalu ketika keduanya bermain imbang 2-2.

Komentar