Bilbao Mungkin akan Bermain Lebih Keras untuk Menghentikan Laju Barcelona

Analisis

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bilbao Mungkin akan Bermain Lebih Keras untuk Menghentikan Laju Barcelona

Performa Athletic Bilbao di La Liga 2017/2018 terbilang inferior. Enam laga terakhir, kesebelasan berjuluk Les Leones hanya mampu meraih satu kemenangan saja, sementara empat laga lainnya berakhir dengan kekalahan, dan satu partai berakhir imbang. Performa negatif yang ditunjukkan Bilbao pada awal musim ini pun membuat mereka terbenam di posisi 11 tabel klasemen sementara La Liga.

Barcelona mungkin berada di atas angin, mengingat mereka juga unggul dari segi head to head atas Bilbao. Dalam lima bentrokan terakhir di semua ajang, Blaugrana mampu meraih empat kemenangan, sementara satu laga lainnya berakhir dengan kekalahan. Barcelona juga punya catatan impresif saat bertanding di San Mames. Dari enam kunjungan terakhir Blaugrana ke San Mames, empat laga berhasil dimenangkan dengan dua pertandingan lainnya berakhir kekalahan.

Menghadapi Bilbao, Barcelona masih tanpa Ousmane Dembelle, Rafinha, Aleix Vidal dan Arda Turan yang masih berkutat dengan cedera. Meski begitu, Lionel Messi dan Luiz Suarez berpotensi menjadi ancaman bagi lini pertahanan Bilbao yang akan digalang duet bek tengah, Aymeric Laporte dan dan Unai Nunez.

Duet Suarez dan Messi di lini serang Blaugrana terbilang cukup produktif, keduanya sudah mencetak 14 gol untuk Barcelona di kompetisi Domestik, Messi sebagai penyumbang gol tertinggi dengan 11 gol.

Dalam laga nanti Ernesto Valverde kemungkinannya bakal menggunakan formasi 4-3-3, Messi dan Suarez akan disokong oleh Gerrad Deulofeu yang kemungkinan bakal lebih banyak bergerak di sisi kanan penyerangan. Sementara Andres Iniesta, Ivan rakitic, dan Sergio Busquets akan saling bahu membahu untuk mendistribusikan bola dari lini tengah kepada trio Suarez- Messi-Deulofeu.

Dari sektor pertahanan, Barcelona juga akan semakin kuat dengan kembalinya Gerard Pique yang pada pertandingan melawan Real Murcia di ajang Copa del Rey. Besar kemungkinan bahwa dalam pertandingan nanti Pique akan ditemani Samuel Umtiti untuk memberikan rasa aman kepada penjaga gawang Marc Andre Ter-Stegen.

Sementara Bilbao juga tidak akan diperkuat Iker Muniain dan Oscar de Marcos yang juga saat ini tengah mengalami cedera. Namun Jose Angel Ziganda masih memiliki penyerang gaek, Aritz Aduriz yang akan menjadi juru gedor utama dalam formasi 4-2-3-1. Aduriz akan di support oleh Raul Garcia yang tampaknya akan bermain sebagai gelandang serang yang posisinya tepat berada di belakang Aduriz.

Kemudian, sokongan kecepatan dan umpan silang dari Inaki Williams dan Inigo Cordoba pun bisa menjadi ancaman bagi sektor belakang Blaugrana. Apalagi, Aduritz dan Garcia sama-sama memiliki kemampuan duel udara yang cukup baik.

Dalam data statistik yang dihimpun dari Squawka, rataan kemenangan duel udara Aduritz (3.33) dan Garcia (3) per pertandingan pun unggul dari Pique hanya 1.50 per pertandingan, dan Umtiti jauh lebih rendah dengan 1.29. Duet Garcia dan Aduritz sangat berpotensi untuk membuat Pique dan Umtiti kewalahan bila Williams dan Nunez bisa bergerak aktif memberikan umpan silang yang di arahkan langsung kepada Aduritz atau pun Garcia.

Bilbao merupakan kesebelasan yang banyak mengandalkan umpan-umpan panjang, baik dari tengah maupun sisi lapangan untuk membongkar pertahanan lawan. Selain itu, mereka juga merupakan salah satu kesebelasan yang tak mengenal kata kompromi, artinya Bilbao tak pernah segan untuk bermain keras.

Musim lalu, Barcelona pernah dibuat tak berkutik karena permainan keras yang diterapkan dalam pertandingan leg satu babak 16 besar Copa del Rey musim lalu di San Mames. Pada saat itu dua pemain Bilbao, Raul Garcia dan Ander Iturraspe di kartu merah wasit setelah menerima kartu kuning kedua. Meski bermain dengan sembilan pemain, Bilbao mampu mengunci kemenangan 2-1 atas Barcelona.

Pique sempat mengungkapkan kekesalannya dari kekalahan tersebut, ia menyebut bahwa yang bisa dilakukan oleh Bilbao untuk mengalahkan Barcelona adalah menerapkan permainan keras menjurus kasar.

"Pada babak pertama, kami memang tampil tidak terlalu bagus dan mereka akhirnya bisa memanfaatkan situasi tersebut dengan baik. Mereka mengakhiri permainan dengan sembilan pemain, karena itu lah yang bisa mereka lakukan, mereka bermain kasar untuk menghentikan kami," kata Pique seperti dilansir dari ESPNFC pada Januari 2017 lalu.

Pola permainan keras yang diterapkan pada pertemuan sebelumnya, mungkin bisa menjadi senjata andalan Bilbao untuk meredam keagresifan serangan Blaugrana yang bertumpu pada permainan cepat melalui umpan-umpan pendek.

Emosional Bagi Valverde

Satu hal lain yang akan menjadi bumbu dari pertandingan antara Bilbao melawan Barcelona adalah nostalgia Ernesto Valverde. Sebelum memegang jabatan sebagai Manajer Barcelona, selama empat tahun terakhir kiprahnya dihabiskan bersama Los Leones. Jadi bisa dibilang ini merupakan laga emosional bagi pelatih berusia 53 tahun itu.

Selain itu, Ziganda juga merupakan teman lama Valverde ketika masih aktif bermain. Keduanya sama-sama pernah saling bahu membahu kala memperkuat Bilbao pada era 1990-an silam. Selain itu Hampir semua pemain yang nantinya akan diandalkan Ziganda juga merupakan mantan anak asuh valverde di Bilbao, jadi ini akan menjadi ajang reuni baginya ketika kembali ke San mames dengan status sebagai lawan.

Tapi ini bisa menjadi keuntungan bagi Barcelona karena sedikit banyaknya, Valverde tentu mengetahui kekuatan dan kelemahan dari mantan tim asuhannya itu. Apalagi Valverde dan Ziganda juga merupakan dua sosok yang saling mengenal, lantaran pernah sama-sama menjadi tulang punggung Rojiblancos di masa lalu.

Foto: Barca Blaugranes

Komentar