Untuk Apa Meminjam Falcao, Mou?

Berita

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Untuk Apa Meminjam Falcao, Mou?

Sebagai jawara Premier League, sudah sepatutnya Chelsea menambah amunisinya demi mempertahankan gelar mereka plus berupaya menguasai Eropa. Meski terlihat sudah sangat lengkap, nyatanya Chelsea masih punya kekurangan tersendiri di lini serangnya. Bayangkan saja, seorang Diego Costa bahkan tak mampu mencetak satu gol pun di ajang Liga Champions?

Memang, di kancah lokal, Diego Costa tercatat sangat subur dalam urusan dalam mencetak gol. Masalahnya, bagaimana jika Costa menderita cedera seperti yang ia alami di periode akhir musim lalu? Mourinho praktis tak punya opsi lain, kecuali memainkan penyerang cadangan mereka.

Loic Remy dan Didier Drogba yang menjadi back-up Diego Costa musim lalu sebetulnya memiliki sumbangsih yang biasa saja dan tidak terlalu signifikan. Mungkin hanya Loic Remy yang agak mendingan karena memiliki rasio gol yang cukup baik (7 gol) dari 694 menit ia berlaga di Premier League.

Celakanya, dua penyerang cadangan ini diisukan tak akan memperkuat Chelsea di musim depan. Drogba yang sudah pasti hengkang menjadikan stok penyerang Chelsea berkurang sedikit demi sedikit. Belum lagi Loic Remy yang digosipkan akan hengkang, karena masih membutuhkan jam terbang yang lebih banyak demi mendapatkan tempat di skuat Prancis pada Piala Eropa 2016 nanti.

Kedatangan Falcao ke Chelsea dengan status pinjaman membuat pertanyaan besar bagi para pendukung Chelsea. Seriuskah Chelsea membenahi lini depannya? Kenapa harus meminjam? Tidak ada uang lagi untuk membeli permanen penyerang dengan kualitas bagus?

Pada dasarnya, setiap pembelian pemain memang mengandung unsur perjudian. Tidak ada satu pun yang bisa menjamin seorang pemain dengan harga mahal bisa memperlihatkan kualitas yang sepadan di kesebelasannya yang baru.

Chelsea sangat berpengalaman dalam soal ini. Dua kali mereka pernah membeli penyerang top Eropa di masanya masing-masing. Tentu pembaca masih ingat bagaimana Chelsea memboyong Andriy Shevchenko dari AC Milan dan Fernando Torres dari Liverpool. Ketika diboyong ke Stamford Bridge, keduanya adalah penyerang sangat mematikan bersama kesebelasan lamanya.

Tapi apa hasilnya? Mandul. Harga mahal untuk mendatangkan keduanya nyaris seperti sia-sia saja. Sheva dan Torres bahkan harus hengkang dalam status sebagai pemain pinjaman. Artinya: dijual pun tidak laku seperti harga awalnya. Ya, sudah, dipinjamkan saja.

Tapi Falcao berbeda. Kadar perjudiannya terasa lebih besar. Seperti yang kita tahu, Falcao tak memiliki musim yang baik selama berbaju Manchester United. Bahkan, ia hanya merohkan empat gol saja! Tentu, ini bukan catatan oke bagi pemain pinjaman yang bergaji 265000 euro per-minggunya. Ataukah sekadar iseng-iseng berhadaiah bagi Chelsea?

Secara akal sehat, tentu kita menerima dengan mudah jika Falcao akan bersemayam di bangku cadangan Stamford Bridge sembari menunggu sisa-sisa waktu di penghujung pertandingan supaya ia dapat bermain seperti apa yang dilakukan Remy dan Drogba musim lalu. Maka, akan lebih fair juga jika penampilan Falcao yang juga langganan bangku cadangan Manchester United jika dikomparasikan penampilannya dengan Remy dan Drogba.

Falcao dan striker chelski lainnya copy

Dari paparan grafis statistik di atas, sebagai pemain cadangan, Falcao hanya kalah dalam urusan mencetak gol dan berduel di udara saja. Selebihnya, Falcao unggul dari beberapa aspek seperti dalam jumlah membuat asist, operan kunci, membuat peluang, total tembakan, memebuat potongan (intercept) dan urusan operan sukses. Perolehan ini, tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan dua pemain cadangan Chelsea musim lalu tersebut.

Nasib dan karir sepakbola Falcao kini ia sendiri yang menentukan. Setelah bersuram-ria musim lalu, Falcao mesti bangkit dari ingatan buruknya tentang cedera ACL yang sempat merenggut karirnya dan sesegera mungkin baginya untuk lebih bersahabat dengan gol. Karena pada hakikatnya, orang-orang akan mengadili baik-burunya seorang penyerang dari kuantitas gol.

Bagi Mourinho, banyak pekerjaan rumah yang menumpuk jika ia ingin membangkitkan kedahsyatan Falcao kembali seperti yang pernah ia janjikan. Mou membutuhkan bantuan psikiater demi memulihkan trauma cedera Falcao dan jangan lupa juga Mourinho mesti meminta Abramovich untuk setidaknya mempunyai staf medis yang mumpuni jikalau Costa dan Falcao mesti tumbang di tengah kompetisi.

Di sisi lain, Chelsea sebagai kesebelasan yang mengontrak jasa Falcao, sepertinya tak perlu risau dan terbebani atas kedatangan striker Kolombia tersebut karena Chelsea hanya perlu membayar gaji Falcao saja dan tak perlu mengeluarkan uang puluhan juta seperti saat memboyong Torres. Bahkan, akan untung banyak apabila Falcao bisa mendadak bersinar musim depan, karena waktu adaptasi di Inggrisnya sudah ia lalui bersama Manchester United sepanjang musim lalu.

Tulisan diolah dari berbagai sumber

Komentar