Liga 1 2021/22 Pekan ke-24: Ditutup Manis Sang Pemilik Rumah

Analisis

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Liga 1 2021/22 Pekan ke-24: Ditutup Manis Sang Pemilik Rumah

Liga 1 2021/22 pekan 24 ditutup manis oleh Bali United sang pemilik rumah seri ke-4. Kemenangan telak 3-0 atas Bhayangkara FC membuatnya langsung merangsek ke posisi tiga besar klasemen sementara. Selain itu, Bali menjadi ancaman sang pemuncak klasemen, Arema FC karena perbedaan poin yang hanya terpaut satu poin.

Duel Tim Papan Atas Bhayangkara FC vs Bali United

Bertemu dengan penghuni klasemen pertama terlama di Liga 1 musim 2021/2022, Bali sebetulnya telah mengemas tren positif selama lima pertandingan terakhir, yakni empat kemenangan dan satu hasil imbang.

Berbeda dengan Bhayangkara yang pada seri ke-4 perjalanannya tidak semulus di seri sebelumnya. Di seri ke 4, Bhayangkara mengemas dua kali kekalahan, terbanyak dibanding di seri sebelumnya yang hanya mengemas satu kali kekalahan di tiap serinya.

Berlaga di Stadion Ngurah Rai, hari Sabtu 12 Februari 2022, Bali United tampil menyerang di menit-menit awal. Seakan bernafsu menginginkan tiga poin penuh, Bali United tidak henti-hentinya menggempur pertahanan Bhayangkara.

Tidak butuh waktu yang lama bagi Bali United untuk meraih keunggulan. Eber Bessa yang sejak awal rajin mengobrak-abrik pertahanan Bhayangkara membuat Melvin Platje terpaksa melanggarnya di kotak penalti pada menit ke-8.

Sang top scorer, Ilija Spasojevic sukses mengeksekusi penalti dan membawa Bali unggul sementara. Unggul satu gol tidak membuat Bali mengendurkan serangan dan tekanan. Bahkan di area pertahanan Bhayangkara, Stefano Lilipaly, Spasojevic, Eber dan Privat Mbarga rajin melakukan tekanan.

Tidak lama berselang, Stefano Lilipaly memanfaatkan kesalahan antisipasi dari Indra Kahfi yang terlalu lemah mengirimkan operan ke arah penjaga gawang. Bola cenderung seperti memberi umpan terobosan kepada Lilipaly. Kecepatan Lilipaly tidak terbendung dan diselesaikan dengan mulus ke gawang Bhayangkara yang dikawal oleh Awan Setho.

Bhayangkara mulai nyaman memainkan tempo di menit 30-an dan beberapa kali membuahkan peluang dari kaki Ezechiel N’Douassel. Namun, penyelamatan demi penyelamatan dari Nadeo Argawinata berhasil mengamankan gawang Bali dari gempuran Bhayangkara.

Di babak kedua, Lilipaly digantikan oleh Irfan Jaya di menit ke-62. Masuknya Irfan menjadi sinyal bahwa Bali membutuhkan gol tambahan untuk memastikan tiga poin penuh. Butuh waktu 20 menit bagi Irfan untuk mencetak gol ke-tiga Bali. Menerima umpan dari Privat dan diselesaikan oleh Irfan sekaligus menjadi gol killing the game bagi Bhayangkara.

Lima Tim Posisi Teratas Klasemen Liga 1

Hasil tersebut menyemarakkan perebutan juara Liga 1 semakin ramai. Arema, Bhayangkara, Bali, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya menjadi lima tim yang masih berada di jalur perebutan juara

Singgasana pemuncak klasemen sementara masih dihuni oleh Arema yang hingga pekan ke-24, masih meneruskan tren positifnya sejak pekan ke-3. Kesebelasan berjuluk Singo Edan ini menjadi kesebelasan paling sedikit mengalami kekalahan, yakni satu kali. 21 laga tidak terkalahkan menjadi bukti nyata Arema layak menghuni singgasana puncak klasemen.

Di antara lima klub yang bersaing dalam perebutan gelar juara, hanya Bali dan Arema yang menunjukkan konsistensinya selama seri ke-4. Keduanya tidak terkalahkan selama lima laga terakhir. Sisanya, baik Bhayangkara, Persib, maupun Persebaya masih susah payah mempertahankan konsistensinya tanpa kekalahan. Ketiganya mengemas dua kali kekalahan yang membuat mereka sulit mengamankan posisi puncak klasemen.

Masing-masing tim tinggal mengemas empat laga terakhir sebagai penutup seri ke-4. Sapu bersih sisa laga tentunya merupakan target dari lima tim papan atas untuk memperebutkan gelar juara.

Prediksi Sisa Laga di Seri ke-4: Jalan Terjal untuk Persebaya Surabaya

Sang pemuncak klasemen harus mempertahankan performanya apiknya dan kembali meraih kemenangan setelah dua laga terakhir hanya mengemas hasil imbang. Di empat laga berikutnya, Arema akan menghadapi lawan yang sedang berada di jalur yang positif. Persita Tangerang dan Madura United merupakan klub papan tengah yang belum merasakan kekalahan selama tiga laga terakhir. Kemudian Persik kediri pun belum merasakan kekalahan selama lima pertandingan terakhir dengan catatan dua kali menang dan tiga hasil imbang.

Sementara Persebaya merupakan tantangan berat Arema dalam mempertahankan posisi puncak. Pasalnya Persebaya merupakan kompetitor perebutan juara, sekaligus rival. Laga gengsi dicampur dengan ambisi perebutan juara akan menjadi laga yang berat dan sengit bagi keduanya.

Bhayangkara menatap empat laga terakhir dengan kondisi yang sama dengan Arema. Borneo FC, PSM Makassar dan Persita menjadi lawan yang tidak boleh dianggap remeh. Ketiganya memiliki bekal positif di tiga laga terakhir. Borneo mengemas dua kali kemenangan dan satu kali imbang. Persita mengemas dua kali imbang dan satu kali menang. Sementara PSM mengemas satu kali kalah, satu kali menang dan menahan imbang Bali United.

Satu lagi lawan Bhayangkara, yakni Persikabo yang masih berkutat dengan tiga kali kalah dan dua imbang di lima laga terakhir, menjadi kesempatan yang harus dimaksimalkan oleh Bhayangkara.

Sisa laga Bali sepertinya akan menjadi lebih ringan jika dilihat dari segi hasil akhir dan penampilan calon lawannya. PSIS Semarang dan Persela Lamongan di lima laga terakhir masih berkutat tanpa kemenangan. Persipura hanya mengemas dua kemenangan dari lima laga dan PSS Sleman yang hanya mengemas satu kemenangan.

Serupa dengan Bali, Persib akan berhadapan dengan PSIS, Persipura dan Persela. Tantangan berat ada di PSM dan Persija Jakarta. Terkhusus Persija, laga ini memiliki arti tersendiri bagi para pemain dan pendukungnya. Akan menjadi tekanan dan gengsi bagi Persib untuk menghadapi laga ini.

Jalan terjal akan dihadapi Persebaya di sisa laga. Kedua rivalnya, yakni Arema dan Persija akan menjadi tim kuat untuk dihadapinya. Selain itu Madura United yang sedang berada di jalur positif akan menjadi tantangan pula bagi Persebaya. Persiraja Banda Aceh tim juru kunci yang seharusnya bisa dimaksimalkan oleh Persebaya dalam meraih poin penuh. Namun perlu diwaspadai, di tiga laga terakhir, Persiraja mengejutkan publik karena telah mengalahkan Persija dan menahan imbang Arema.

Dari lima kontestan yang berjibaku memperebutkan posisi puncak, hingga seri empat usai, nama klub Bali sebetulnya paling berpotensi dalam mengambil alih posisi puncak di akhir seri empat. Alasannya, yakni diantara kompetitornya di lima besar, Bali menghadapi lawan yang tidak terlalu sulit. Ditambah penampilannya di atas lapangan selalu menyajikan penampilan yang apik. Kekalahan Persib dan Bhayangkara serta konsistennya Bali di tujuh pertandingan terakhir menjadi bukti layak bersaing di papan atas Liga 1 2021/2022.

Berbeda dengan Persebaya dan Persib yang masih berjibaku dengan kondisi belum stabil di dalam skuadnya. Keduanya diterpa badai COVID-19 yang mengharuskan tampil dengan pemain terbatas. Persebaya pun sesekali tidak dihuni oleh skuad terbaiknya, lantaran beberapa dipanggil oleh Tim Nasional Indonesia. Keduanya pun mengalami dua kekalahan di lima laga terakhir.

Arema dan Bhayangkara pun masih mencari penampilan terbaiknya yang masih naik turun. Singo Edan sempat gagal mengkonversi kemenangan atas juru kunci, Persiraja. Bahkan di laga tersebut Arema kecolongan di menit ke-44 atas gol Leo Lelis. Beruntung, Carlos Fortes berhasil menyamakan kedudukan melalui titik penalti. Sementara kekalahan telak dari Bali menjadi tugas rumah tersendiri bagi Bhayangkara untuk menstabilkan performanya dalam persaingan papan atas Liga 1.

Komentar