Variasi Serangan Leipzig Bongkar Atletico

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Variasi Serangan Leipzig Bongkar Atletico

RasenBallsport Leipzig sukses mengalahkan Atletico Madrid pada perempat final Liga Champions dengan skor 2-1.Kemenangan pada laga yang berlangsung di Estádio José Alvalade itu mengantarkan Leipzig ke babak semifinal, berhadapan dengan juara Ligue 1, PSG. Pencapaian ini terbilang luar biasa karena Leipzig merupakan klub yang baru didirikan pada 2009 lalu.

Pada pertandingan yang berlangsung Kamis (13/8) waktu setempat, Julian Nagelsmann menurunkan formasi 4-2-3-1 di atas kertas, meski ketika pertandingan Leipzig sangat fleksibel. 4-2-3-1 mereka terapkan ketika bertahan. Ketika menyerang, Konrad Laimer sebagai gelandang tengah akan melebar menjadi bek sayap, Angelino sebagai bek kiri naik menjadi bek sayap sehingga Leipzig bermain seperti 3-1-5-1.

VIDEO: Informasi terkini tentang Liga Champions Eropa



Di sisi yang berlawanan, Diego Simeone tak dapat membawa Angel Correa dan Sime Vrsaljko karena positif Covid-19. Simeone tetap menggunakan formasi 4-4-2 dengan duet Diego Costa dan Marcos Llorente di lini depan. Sayap Atletico diisi oleh pemain yang tipikalnya sama sekali berbeda. Yannick Carrasco di sisi kiri lebih bertipe sayap murni sementara Koke di sisi kanan sebenarnya merupakan gelandang tengah.

Asimetri ini membuat serangan Atletico berat di satu sisi. Fullback kiri Atletico, Renan Lodi kerap naik membantu Carrasco untuk mengeksploitasi ruang yang tersedia. Dilansir dari Whoscored, 55% serangan Atletico berasal dari kiri, sementara sisi kanan hanya berkontribusi terhadap 21% serangan. Atletico minim variasi serangan.

Performa impresif Dayot Upamecano juga sangat menyulitkan Costa dan Llorente. Menghadapi penyerang yang 10 tahun lebih tua, Upamecano tidak gentar dan bermain sangat agresif terhadap eks striker Chelsea itu. Hasilnya, Costa tak mampu mencatatkan satu pun tembakan.

Simeone baru membuat perubahan delapan menit setelah Leipzig mencetak gol pertama. Joao Felix masuk menggantikan gelandang tengah Hector Herrera. Felix bisa mengeksploitasi ruang antar lini untuk melakukan progresi. Lini tengah dan lini depan terhubung lebih baik setelah pemain 20 tahun ini masuk.

Hasilnya terbukti pada gol penyeimbang Atletico. Felix mendapatkan bola dari Lodi sebelum ia berhasil melewati lini tengah Leipzig. Kombinasi satu dua dengan Costa membuat Upamecano terpaksa menjatuhkan Felix di kotak penalti.

Berbeda dengan Atletico, serangan Leipzig sangat fleksibel sepanjang pertandingan. Leipzig akan berubah menjadi tiga bek ketika menyerang. Laimer sebagai gelandang tengah melebar menjadi bek sayap. Hal ini membuat Lukas Klostermann yang berposisi bek kanan bisa membentuk tiga bek dengan Upamecano dan Marcel Halstenberg.

Pada area yang rendah, tiga bek Leipzig dibantu dengan Kevin Kampl untuk membentuk diamond. Situasi 4v2 menghadapi dua striker Atletico membuat Leipzig sangat mudah menerobos lini pertama pertahanan Atletico ini. Mereka juga masih memiliki Angelino dan Laimer di area sayap sebagai opsi progresi melalui sektor sayap. Hasilnya adalah Leipzig mampu menguasai pertandingan dengan penguasaan bola 57%.

Dalam melakukan progresi ke area yang lebih tinggi, Leipzig memiliki beberapa variasi. Yussuf Poulsen yang berposisi sebagai striker mampu menjadi target kala Leipzig terpaksa bermain bola lambung. Ketika Atletico menjaga opsi umpan dengan baik, bek tengah Leipzig berani melakukan dribel untuk melakukan progresi. Upamecano mencatatkan tiga dribel pada pertandingan ini.

Leipzig juga sangat berbahaya ketika menyerang dari sayap, terutama dari sisi kiri ketika Koke mengokupansi area sentral. Kieran Trippier terpaksa naik untuk menekan Angelino, meninggalkan half space yang akhirnya dimaksimalkan oleh Christopher Nkunku. Contohnya pada momen di bawah ini.

Atletico sebenarnya bermain dengan shape rapat. Namun mereka kesulitan karena Leipzig mampu mengubah arah permainan dengan cepat. Leipzig langsung menyerang ruang yang tersedia ketika Atletico masih berusaha menggeser shape bertahan mereka.

Gol pertama Leipzig lahir dari kondisi ini. Pertahanan Atletico semula masih rapat dan rapi. Tidak ada ruang antar lini yang bisa dieksploitasi. Area sentral juga terjaga dengan ketat. Trippier menjaga kondisi bola terbuka dengan baik, ia berada pada jarak yang tepat untuk menjaga jarak horizontal dengan bek tengah namun bisa menekan Angelino jika ia mendapatkan bola.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bek Leipzig berani menerobos ketika opsi umpan berhasil ditutup oleh Atletico. Hal ini dilakukan Halstenberg untuk progresi serangan. Atletico tetap rapat namun Leipzig berhasil pindah arah serangan dengan cepat.

Setelah berhasil memindahkan arah serangan, shape Atletico tidak lagi rapi. Ditambah dengan ruang yang dimiliki oleh Laimer dan lima opsi di kotak penalti. Termasuk Halstenberg yang melakukan overlap. Laimer mengirim umpan silang ke Dani Olmo yang berakhir dengan gol pembuka bagi Leipzig. Sebuah gol yang kaya akan kemenangan taktikal dan eksekusi prinsip bermain yang baik.

Dikutip dari Opta, proses gol ini melibatkan 18 umpan. Semua pemain outfield Leipzig menyentuh bola sebelum gol Olmo terjadi. Permainan kolektif dan kesabaran Leipzig terbayar. Ruang tercipta di sisi kanan serangan Leipzig yang akhirnya sukses dimaksimalkan.

Proses gol kemenangan Leipzig juga memanfaatkan lebar lapangan. Llorente tidak melakukan track back sehingga Trippier naik menutup Amadou Haidara. Marcel Sabitzer mengumpan ke Angelino yang memanfaatkan ruang di belakang Trippier.

Pemain pengganti Tyler Adams menyerang ruang antar lini Atletico yang terbuka lebar karena kecepatan serangan Leipzig. Pemain Amerika itu sukses mencetak gol pertamanya bagi Leipzig meski dibantu dengan pantulan dari Jose Gimenez. Leipzig akhirnya sukses memenangkan pertandingan dan maju ke semifinal.

*

Kemenangan bersejarah ini menjadi ajang pembuktian bagi Nagelsmann yang baru berusia 33 tahun. Ia mampu membuat Leipzig memiliki banyak solusi untuk progresi dan membuat peluang, berbeda dengan Atletico yang mudah terbaca. Variasi serangan akhirnya menjadi kunci kemenangan Leipzig atas Atletico.


Untuk menambah keseruan menonton pertandingan, Anda bisa seru-seruan dengan bermain MPL Fantasy. Aplikasi MPL menyediakan permainan fantasy football yang memberikan Anda kesempatan untuk memenangkan GoPay dan LinkAja. Satu berlian yang Anda dapatkan dalam permainan MPL Fantasy dapat Anda tukarkan langsung dengan Rp100 rupiah saldo GoPay dan LinkAja. Download aplikasi MPL pada link berikut melalui ponsel android Anda.

[Download aplikasi MPL]

Komentar