Membedah Shunsuke Nakamura, Pengganti Kei Hirose di Persela

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Membedah Shunsuke Nakamura, Pengganti Kei Hirose di Persela

Meski ditinggal Kei Hirose yang berlabuh ke Johor Darul Ta’zim, Persela Lamongan kembali diperkuat oleh gelandang asal Jepang. Shunsuke Nakamura resmi menanda-tangani kontrak bersama Persela pada 7 Februari lalu. Pemain berusia 25 tahun itu akan memperkuat skuat asuhan Nil Maizar di Liga 1 2020.

Kepergian Hirose akan terasa berat mengingat kontribusi dua gol dan 10 asis dari 34 pertandingan di Liga 1 2019. Kedatangan Nakamura sendiri tak lepas dari rekomendasi Hirose. Mereka pernah bermain di liga Malta, Hirose membela Mosta FC sementara Nakamura memperkuat Pieta Hotspurs. Jalan mereka kian berbeda setelah Hirose menjajal Indonesia sementara Nakamura pindah ke Latvia untuk membela Valmiera Glass.

VIDEO: Update informasi sepakbola dunia



Nakamura sukses menembus tim utama Valmiera. Ia mencatatkan 30 penampilan dari total 32 pertandingan di Virsliga 2019, divisi tertinggi liga Latvia. Kontribusi dua gol dan lima asis Nakamura membawa Valmiera finis di urutan empat Virsliga musim lalu.

https://twitter.com/dzikrylzs/status/1227478060754178048">

Kekuatan

Nakamura dapat dikatakan sebagai gelandang yang lengkap. Ia mampu merebut bola dengan tekelnya dan dengan cepat mendistribusikan bola ke area yang lebih tinggi. Keterampilan mengolah bola juga cukup baik, ia mampu melewati lawan dengan kecepatan dan keterampilan menggiring bola. Nakamura mencatatkan 2,1 tekel per pertandingan, bahkan total tekel sukses satu musim kemarin merupakan yang terbanyak di Valmiera. Soal dribel, ia membuat 1,77 tekel per pertandingan dan dribel sukses satu musim penuhnya menempati urutan dua di Valmiera.

https://twitter.com/dzikrylzs/status/1227481194545041408">

Ia juga berperan sebagai playmaker Valmiera. Umpan kunci per pertandingan yang mencapai angka 1,42 merupakan yang terbanyak di klub. Persentase umpan sukses milik Nakamura mencapai angka 88%. Tidak hanya dari statistik, kualitas Nakamura juga terlihat dari kemampuannya memposisikan diri sebagai opsi umpan yang mudah dijangkau dan pengamatannya terhadap posisi teman juga patut diacungi jempol.

https://twitter.com/dzikrylzs/status/1227479473429323778">

Kelemahan

Pemain negeri Sakura memang tidak memiliki postur yang besar dan kuat. Begitu pula dengan Nakamura yang hanya 167 cm. Postur mungil membuat Nakamura kerap kesulitan ketika harus berduel di udara. Ia hanya sukses memenangkan 24% dari seluruh duel udara di Virsliga musim lalu.

Potensi

Kemampuan bertahan dan menyerang membuat Nakamura bisa menjadi gelandang yang lengkap. Nil Maizar bisa mempercayakan Nakamura menjadi jenderal lapangan tengah Persela. Jika membandingkan dengan pemain Eropa, Nakamura memiliki tipe bermain yang tidak jauh berbeda dengan Luka Modric sebagai gelandang enerjik meski berpostur kecil. Tentu dengan kualitas yang jauh di bawah Modric.

Ancaman

Meski Nakamura memiliki berbagai kelebihan yang patut diwaspadai, namun selama semusim terakhir ia bermain di Latvia yang secara kualitas cukup jauh di bawah rata-rata Eropa, baik dari tim nasional maupun kompetisi liga. Terakhir FIFA mengeluarkan peringkat tim nasional yaitu pada 19 Desember 2019, Latvia hanya berada di peringkat 137 sementara Indonesia berada di urutan 173. Virsliga sendiri berada di urutan 36 jika mengacu pada koefisien seluruh liga Eropa yang dibuat oleh UEFA.

Sulit untuk membandingkan kualitas Virsliga dengan Liga 1. Dari segi penonton, Liga 1 tentu unggul jauh jika melihat stadion-stadion tim Virsliga yang sepi penonton, bahkan tidak tersedia banyak tribun untuk menampung penonton. Persela sendiri memiliki fans yang cukup banyak sehingga Nakamura tentu akan menjadi sorotan dan menerima tekanan, apalagi ia berstatus sebagai pemain asing yang diharapkan mampu mendongkrak performa klub.

Selain itu, Nakamura juga harus beradaptasi dengan berbagai kondisi di Indonesia, termasuk cuaca. "Ketika saya datang hari pertama, saya hampir mati karena panas. Tapi sekarang saya beradaptasi dengan cuaca," ujar Nakamura. Tantangan tersebut harus dihadapi Nakamura untuk menunjukkan kualitas terbaiknya.

Kesimpulan

Waktu akan menjawab apakah Nakamura merupakan transfer yang tepat bagi Persela. Sejauh ini, Nakamura sudah tampil dua kali di pertandingan pra-musim Persela, yaitu melawan Bali United dan Persija. Nil Maizar sendiri memuji penampilan Nakamura. "Secara umum penampilannya bagus. Naka jadi pemain kunci. Dia bisa jadi gelandang box to box, bisa juga di center," ujar Nilmaizar seusai pertandingan melawan Bali United.

Nakamura terlibat dalam proses gol melawan Persija. Umpan silang akurat yang ia lepaskan mampu ditanduk Rafinha meski sempat ditahan Andritany sebelum bola muntah dikonversi menjadi gol oleh Rafinha. Dengan segala kualitas yang dimiliki, halangan terbesar Nakamura jelas bernama adaptasi. Jika ia mampu menyesuaikan diri dengan cepat, bukan tidak mungkin Nakamura akan menjadi pengganti yang lebih baik dari Hirose untuk Persela.

Komentar