Mengapa Indonesia Tantang Timor Leste Dua Kali?

Berita

by Redaksi2022

Redaksi2022

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mengapa Indonesia Tantang Timor Leste Dua Kali?

Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan melakoni uji coba kedua kontra Timor Leste di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (30/1). Sebelumnya, di laga pertama pada Kamis (27/1), tim asuhan Shin Tae-yong menang 4-1.

Laga uji coba vs Timor Leste termasuk agenda Federasi Internasional Persatuan Sepakbola (FIFA). Namun anehnya, Indonesia memilih dua jatah pertandingan melawan Timor Leste. Jika melihat uji coba terakhir pada 2021, Indonesia menantang dua tim berbeda, yakni Afghanistan dan Myanmar.

Tidak dapat dimungkiri, pemilihan lawan uji coba juga harus sesuai kesepakatan. Misalnya, Indonesia sudah menyimpan calon lawan yang akan ditantang, tetapi jika lawan enggan menerima tawaran ataupun tiba-tiba dibatalkan, mau tidak mau harus mencari penantang lain.

Polemik tersebut sempat terjadi saat menggandeng Bangladesh sebagai calon lawan. Sebelum Timor Leste, Bangladesh adalah calon lawan Indonesia dalam laga uji coba yang kemudian batal. Dikutip CNN Indonesia, Bangladesh menolak karantina ditambah 10 pemain yang baru mendapat vaksin dosis pertama, sehingga pertandingan harus dibatalkan demi keselamatan.

Bangladesh maupun Timor Leste sempat dianggap lawan yang tidak selevel dengan Indonesia. Jika menilik ranking masing-masing negara, anggapan tersebut boleh jadi benar. Per Desember 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-164 Ranking FIFA, sementara Bangladesh bertengger di peringkat ke-186, dan Timor Leste peringkat ke-196.

Selama Desember 2021, Indonesia tampil cukup apik di Piala AFF 2020. Meski berakhir menjadi runner-up, Skuad Garuda beranjak naik dari 166 ke 164 Ranking FIFA. Indonesia sendiri meraih 11,13 poin, tertinggi dari semua negara. Padahal perhitungan poin di turnamen ASEAN terbilang sedikit karena bukan agenda FIFA.

Untungnya, Indonesia bisa memaksimalkan momentum Piala AFF 2020. Seandainya bisa kembali memaksimalkan momentum di uji coba yang masuk agenda FIFA, raihan poin pun akan tinggi.

Namun, yang pasti, pemilihan tim yang tidak selevel bukan semata-mata demi meraih poin sempurna, melainkan penyelarasan materi pemain. Kita tahu, beberapa pemain yang berkarir di luar negeri, tidak bisa selalu diandalkan Indonesia. Buktinya pada Piala AFF 2020, Egy Maulana dan Elkan Baggott terlambat membela Skuad Garuda karena terhambat izin dari klub.

Terlebih lagi, berakhir menjadi runner-up Piala AFF 2020 bukan hasil yang memuaskan. Momen uji coba bisa menyelaraskan materi pemain demi membongkar kekurangan Indonesia. Meski pada akhirnya akan kedatangan empat pemain naturalisasi, memperbaiki materi pemain lokal juga tidak kalah penting.

Usai laga vs Timor Leste, Indonesia masih punya kesempatan uji coba dalam dua periode lain, yaitu 21-29 Maret 2022 dan 19-27 September 2022.

Komentar