Serba-Serbi Pekan ke-21: Tahta Puncak Singo Edan, Badai Covid 19, Hingga Panggung Pemain Muda

Berita

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Serba-Serbi Pekan ke-21: Tahta Puncak Singo Edan, Badai Covid 19, Hingga Panggung Pemain Muda

Pekan ke-21 Liga 1 Indonesia telah bergulir setelah sebelumnya diliburkan karena jeda Internasional kalender FIFA. Sejumlah klub bersiap menatap laga-laga penting yang menentukan nasibnya di gelaran Liga 1 musim 2021/2022.

Perebutan juara di klasemen lima besar yang semakin ketat, hingga ajang saling tarik menarik tiga klub di papan bawah zona degradasi. Berikut penulis akan merangkum kejadian demi kejadian di pekan ke-21 Liga 1 Indonesia musim 2021/2022.

Puasa kemenangan dua klub zona degradasi

Di pekan ke-21, klub juru kunci, Persiraja Banda Aceh bertemu tim yang berada satu peringkat di atasnya, Persela Lamongan. Keduanya tampil di Stadion Ngurah Rai pada 26 Januari 2022 sebagai laga pembuka setelah agenda jeda internasional.

Asa Persela untuk merayap ke zona aman menggusur Persipura Jayapura terbuka di laga ini, apalagi sang lawan masih tanpa kemenangan di 18 pertandingan terakhir dan berkutat di posisi ke-18 dengan tujuh poin.

Serangan demi serangan dilancarkan Persela, hingga gol tercipta dari sundulan indah pemain bertahan Persiraja, Rizky Yusuf, yang berniat menghalau umpan silang Riatno Abiyoso dari sisi sayap kiri Persela.

Keunggulan Persela dibalas di waktu tambahan babak pertama oleh gol Akhirul Wadhan setelah menerima umpan silang dari Bruno Dybal.

Setelah turun minum, Persela mengencangkan serangan hingga di menit ke-52, sundulan Valentinus Telaubun mengalir deras ke gawang Persiraja yang dikawal oleh Fakhrurrazi Quba.

Sundulan dibalas sundulan. Dari kepala Assanur Rijal, Persiraja kembali mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-86, sekaligus menutup laga yang penuh jual beli serangan dengan hasil imbang.

Hasil tersebut membuat kedua klub masih terpaku di zona degradasi dan puasa kemenangan di lima laga terakhir.

Laskar Sape Kerap Kembali ke Jalur Kemenangan

Madura United bertemu dengan klub enam besar, PSIS Semarang. Keduanya membutuhkan poin penuh karena Madura ingin menjauh dari zona degradasi yang berada tiga posisi di bawahnya dan PSIS ingin bersaing dengan lima klub untuk meraih gelar juara.

Berbekal tambahan amunisi di jendela transfer, seperti Beto Goncalves, Greg Nwokolo, Fandry Imbiri, dan Renan Da Silva, Madura mengamankan poin penuh. Mereka menurunkan semua pemain barunya ketika melawan PSIS.

Dua gol penentu kemenangan berasal dari kaki kedua pemain barunya. Tendangan bebas indah dari Renan berhasil menempatkan bola di pojok kiri atas mistar yang dihuni oleh Joko Robowo. Dan tendangan dari kotak penalti Beto yang berdiri bebas membawa kemenangan pertama Laskar Sape Kerap setelah puasa kemenangan di empat laga terakhir.

Berkat kemenangan itu, Madura melesat jauh dari posisi bayang-bayang zona degradasi menuju peringkat ke-10.

Tahta Puncak Singo Edan dan 18 laga tidak terkalahkan

Arema FC menjadi salah satu klub yang bersaing meraih gelar juara di musim ini bersama empat klub lainnya, yakni Bhayangkara FC, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Bali United.

Melawan tim papan bawah, Persipura Jayapura, Arema memiliki kesempatan besar untuk merangsek ke singgasana klasemen sementara Liga 1. Apalagi, Arema akan diperkuat lima pemain andalannya setelah sebelumnya terpapar Covid-19. Mereka adalah Carlos Fortes, Adilson Maringa, Rensi Yamaguchi, Sergio Silva, dan Fabiano Beltrame.

Gol semata wayang Carlos Fortes yang baru tampil mengambil alih posisi puncak yang sedang diduduki Bhayangkara FC. Skor akhir 1-0 atas Persipura mengemas rekor tak terkalahkan Arema di Liga 1 musim 2021/2022, sekaligus menjadi tim dengan nirbobol paling banyak, yakni 12 kali. Sang penjaga gawang asing, Adilson menjadi penjaga gawang dengan nirbobol terbanyak kedua dengan 10 kali nirbobol.

Badai Covid-19 Liga 1

Covid-19 menjadi pendamping yang menakutkan bagi perhelatan kompetisi di tengah pandemi. Sejumlah klub diharuskan mematuhi protokol kesehatan demi kelancaran perhelatan tersebut. Sistem gelembung menjadi solusi bagi operator Liga dalam ketentuan mobilitas para pemain dengan mengunjungi tempat yang sama ketika agenda Liga dimulai.

Namun, pada jeda libur internasional pasca pekan ke-20, tepatnya 19 Januari 2022, membuat sejumlah klub memberlakukan libur pemainnya dari agenda klub, termasuk latihan.

Setelah kembali merumput dan bertanding di laga awal pekan ke-21, sejumlah pemain terpapar Covid-19. Di Persija Jakarta ada nama Riko Simanjuntak dengan hasil tes samar, sehingga Persija mengurungkan memainkannya di pekan ke-21 menghadapi Persita Tangerang. Kemudian tiga pemain Persebaya yang tidak disebutkan identitasnya terpapar dan tidak dimainkan di pekan ke-21 melawan PSS Sleman.

Yang paling mengejutkan adalah sembilan pemain terpapar berasal dari Persib Bandung diumumkan di hari yang sama ketika akan berlaga melawan Borneo FC di pekan ke-21.

Sebelum memasuki pekan ke-21, Arema menjadi salah satu klub yang pemainnya terpapar Covid 19. Sehingga di pekan ke-20 kontra PSIS, kelima pemain yang terpapar tidak tampil.

Ini menjadi perhatian khusus bagi operator Liga untuk memperketat aturan bubble. Pasalnya ketika ada libur atau jeda kompetisi, klub maupun Liga tidak dapat memantau dengan pasti apa saja kegiatan pemain ketika di luar lapangan.

Kesempatan dalam kesempitan pemain muda

Momen krusial dan mendesak menjadi kesempatan para pemain muda unjuk gigi di lapangan. Seperti yang dilakukan oleh Rio Fahmi (20), seorang bek sayap muda Persija ketika diberi kesempatan tampil melawan Persita.

Peran krusial Marco Motta yang dilanda cedera menjadi kesempatan besar Rio untuk memperbanyak menit bermain. Hingga pada akhirnya ia berhasil mencetak gol dari aksi briliannya dari sayap kanan Persija ia merangsek masuk ke kotak penalti dan mencetak gol.

Rio menjadi salah satu pemain muda Persija yang sering tampil kala Persija masih dinahkodai oleh Angelo Alessio. Tampil sebanyak 16 kali, di tangan Sudirman ia berhasil mencetak gol pertamanya bersama Persija

Selain Rio, nama Kakang Rudianto (18) menjadi daftar pemain muda yang tampil kala timnya sedang dilanda krisis. Sembilan punggawa utamanya terpaksa tidak tampil karena Covid 19 mendorongnya tampil maksimal untuk klub yang dibelanya.

Tampil sejak menit awal berduet dengan Ahmad Jufriyanto. Ia sukses membukukan satu gol dan clean sheet bagi timnya. Satu gol berharga ia cetak sekaligus membawa timnya meraih poin penuh dan menempati peringkat dua klasemen sementara pekan ke-21.

Terakhir, satu nama dari klub Persebaya Surabaya. Bajol ijo menghadapi situasi yang sulit setelah lima pemain utamanya dipanggil timnas, diantaranya Marselino Ferdinan, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Rizky Ridho, dan Ernando Ari.

Selain itu, tiga pemain lagi terpapar Covid 19 yang membuat pelatih kepala, Aji Santoso memutar otak untuk kembali meraih kemenangan. Unggul melalui gol Taisei Marukawa, Persebaya terus berupaya mempertahankan kemenangan. Hingga pada menit ke 70, pemain asing barunya Arsenio Valpoort digantikan oleh pemain muda berumur 19 tahun, Dicky Kurniawan.

Laga tersebut sekaligus menjadi laga perdana Dicky di Liga 1 bersama Persebaya Surabaya. Hal tersebut menjadi kesempatan berharga bagi Dicky ketika dipercaya tampil oleh Aji Santoso.



Komentar