Pekan Terakhir Serie A 2020/21: Siapa Lolos ke Liga Champions?

Analisis

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pekan Terakhir Serie A 2020/21: Siapa Lolos ke Liga Champions?

Serie A 2020/21 menyisakan satu pekan yang masih penuh pertaruhan. Scudetto telah diambil Inter Milan dan tiga klub yang terdegradasi sudah dipastikan. Namun, kualifikasi ke Eropa masih panas. Tiga klub memperebutkan tiket Liga Champions. Sedangkan tiket ke UEFA Europa Conference League juga masih dipertaruhkan oleh AS Roma dan Sassuolo.

Persaingan di pos empat besar akan menjadi fokus giornata terakhir Serie A pada Minggu (23/6/2021) atau Senin dini hari waktu Indonesia. Tiga klub yang berebut tiket UCL: AC Milan, Napoli, dan Juventus bertanding bersamaan pada pukul 01.45 WIB.

Mereka hanya dipisahkan satu poin. Hasil pertandingan ketiganya akan krusial dalam penentuan tiket Liga Champions. Siapa yang gagal meraih hasil maksimal dipastikan tersingkir.

Dini hari nanti, AC Milan dijadwalkan melawat ke markas runner-up sementara, Atalanta. Sedangkan Napoli (lawan Hellas Verona) dan Juventus (lawan Bologna) menghadapi laga yang lebih “ringan”.

Atalanta vs AC Milan

Atalanta vs AC Milan adalah partai akbar terakhir yang menutup Serie A musim ini. Di tabel klasemen, keduanya hanya terpaut dua poin. Rossoneri wajib menang di Stadion Atleti Azzurri d’Italia untuk memastikan partisipasi Liga Champions.

Sebaliknya, anak asuh Gian Piero Gasperini telah memastikan tiket ke kompetisi elite tersebut. Torehan poin Atalanta (78) memang masih bisa disamai Juventus (75) yang saat ini menempati peringkat lima. Namun, mereka unggul head to head atas Si Nyonya Tua, jadi tidak mungkin terlempar dari empat besar.

Meskipun demikian, bukan berarti Atalanta bakal tampil kendur lawan Milan. Orobici masih berkepentingan untuk meraih tripoin. Tiga poin akan mengamankan posisi runner-up Serie A, peringkat akhir terbaik Atalanta sepanjang sejarah. Selain bermakna historis, peringkat dua juga mempersembahkan uang hadiah yang sedikit lebih banyak.

Selain itu, Duvan Zapata dan kawan-kawan tentu ingin mengobati kekecewaan mereka pada tengah pekan lalu. Bertanding di final Coppa Italia, Atalanta kalah 1-2 dari Juventus. Orobici gagal memanfaatkan kesempatan emas untuk meraih trofi mayor perdana sejak 1963. Partai lawan Milan dapat menjadi momen penebus kekecewaan tersebut.

Atalanta memainkan sepakbola menyerang terbaik di Serie A dan anak asuh Stefano Pioli harus bekerja keras meredam lawan. Orobici merupakan tim terproduktif di Liga Italia tiga musim beruntun. Hingga pekan 37 musim ini, mereka telah mengemas 90 gol, lima lebih banyak dibanding tim terprolifik kedua, Napoli.

Anak asuh Gasperini pun berbekal tren impresif di kandang. Atalanta selalu menang dalam tujuh partai kandang terkini di Serie A. Mereka mencetak 27 gol dari tujuh pertandingan tersebut.

Menghadapi Milan, Atalanta pun memiliki rekor apik. Finalis Coppa Italia ini tercatat hanya kalah sekali dalam 11 petemuan terkini kontra Rossoneri. Paruh pertama musim ini, anak asuh Pioli kalah 0-3 dari Atalanta. Di Bergamo, musim lalu, Milan kalah telak 5-0.

Dari tiga kontestan empat besar, posisi Milan paling sulit. Namun, bukan berarti Rossoneri tak akan lolos ke Liga Champions. Mereka tetap punya peluang di Bergamo. Anak asuh Pioli adalah tim dengan performa tandang paling impresif musim ini. Dari 18 partai tandang, Franck Kessie dan kawan-kawan berhasil meraup 41 poin, 11 lebih banyak dari laga kandang mereka. Milan akan berupaya mempertahankan tren impresif tersebut dalam partai krusial di markas Atalanta.

Napoli vs Hellas Verona

Kendati sempat terlunta-lunta hingga pertengahan musim, Napoli berhasil bangkit memasuki putaran kedua. Sejak Maret 2021, skuad asuhan Gennaro Gattuso hanya menelan satu kekalahan di Serie A. Lorenzo Insigne dan kawan-kawan pun naik secara memastikan ke pos empat besar.

Pada pekan terakhir, Partenopei tinggal merampungkan pekerjaan dengan meraih tripoin atas Hellas Verona. Napoli wajib menang jika ingin lolos ke Liga Champions. Posisi mereka rawan digusur Juventus apabila gagal meraih kemenangan.

Napoli pun difavoritkan meraih kemenangan atas Verona. Victor Osimhen dan kolega tampil prolifik belakangan ini. Dari enam pertandingan terkini di Serie A, mereka berhasil melesakkan 19 gol. Trio Osimhen, Insigne, dan Hirving Lozano total mengemas 40 gol sejauh ini dan berpotensi menebar teror ke lini pertahanan Ivan Juric.

Selain itu, Napoli berbekal rekor impresif atas Verona. Di Stadion Diego Armando Maradona, Partenopei selalu menang dalam 11 pertandingan terakhir lawan Gialloblu.

Verona memang memiliki pertahanan solid, menorehkan rekor kebobolan terbaik keenam di Serie A. Namun, anak asuh Ivan Juric kesulitan bersaing memasuki paruh kedua. Usai berhasil merengkuh 30 poin di paruh pertama, Miguel Veloso dan kolega hanya mampu menambah 14 poin hingga giornata 37.

Membawa Napoli ke Liga Champions dapat menjadi bakti terakhir Gattuso di Naples. Kendati sukses mengangkat performa tim, pelatih berusia 43 tahun ini memiliki hubungan yang kurang baik dengan presiden klub. Masa depannya di Napoli tidaklah jelas. Walaupun demikian, membawa Partenopei ke UCL akan menjadi portfolio apik jika sang pelatih hengkang pada akhir musim.

Bologna vs Juventus

Usai dibungkam AC Milan pada giornata 35 lalu, asa Juventus finis di empat besar seolah telah sirna. Namun, Si Nyonya Tua justru berhasil menyapu bersih kemenangan lawan Sassuolo dan Inter Milan, sedangkan Rossoneri justru ditahan imbang Cagliari.

Di pekan terakhir, skuad besutan Andrea Pirlo menggantukan nasib kepada hasil tim lain. Mereka akan berupaya mengalahkan Bologna sembari berharap Milan kalah atau imbang lawan Atalanta.

Di atas kertas, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan diprediksi bisa mengatasi I Rossoblu. Juventus tercatat selalu menang dalam 10 pertemuan terkini lawan Bologna. Pada putaran pertama lalu, Si Nyonya Tua menang 2-0 di Stadion Juventus.

Bologna sendiri menjamu sang kampiun Coppa Italia tanpa kekuatan terbaik. Bek Mitchell Dijks dan gelandang Roberto Soriano tak bisa tampil akibat akumulasi kartu. Sedangkan Nicolas Dominguez masih dibekap cedera.

Meskipun demikian, Pirlo tak bisa meremehkan Rodrigo Palacio dan kawan-kawan. Terlebih lagi, musim ini, Juventus kerap hilang konsentrasi di momen-momen genting ketika menghadapi klub-klub di luar tujuh besar. Si Nyonya Tua gagal mempertahankan nirbobol dalam 13 pertandingan terakhir Serie A. Kegagalan menjaga pertahanan terbukti krusial dalam beberapa kesempatan, yakni ketika Juventus ditahan imbang Verona, Torino, dan Forentina, serta kalah tipis dari Benevento.

Pertandingan pemungkas Juventus, Milan, dan Napoli menarik disimak. Di atas kertas, Milan berada di posisi paling sulit. Namun, bukan berarti kejutan tidak mungkin terjadi.

Milan sendiri menyimpan hasrat besar untuk lolos ke Liga Champions. Juara Eropa tujuh kali ini telah absen sejak 2013/14. Gagal lolos di pekan terakhir tentu menjadi pukulan telak bagi Stefano Pioli dan skuad mudanya.

Komentar