Arsenal: Skuad Rantau Terus Membuktikan Diri kendati Rumah Terancam Runtuh

Cerita

by Redaksi 7 Pilihan

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Arsenal: Skuad Rantau Terus Membuktikan Diri kendati Rumah Terancam Runtuh

Sejumlah pemain Arsenal yang dipinjamkan terus tampil apik di sisa musim 2020/21. Joe Willock kerap berperan krusial bagi Newcastle United pada momen-momen genting. Ainsley Maitland-Niles diandalkan West Brom di lini tengah dan lebih sering dipilih daripada gelandang senior macam Romaine Sawyers dan Jake Livermore.

Selain itu, kiprah Matteo Guendouzi cukup memuaskan bagi Hertha Berlin. Ia bahkan mencetak gol liga pertama sepanjang karier seniornya bersama die Alte Dame.

Di Jerman, perantau Arsenal tak hanya Guendouzi. Kostantin Mavropanos tampil cukup baik di VfB Stuttgart. Sedangkan Sead Kolasinac juga ambil peran di mantan klubnya, Schalke 04 — kendati klub ini mengalami musim yang sangat buruk.

Satu-satunya pinjaman Arsenal yang gagal tampil reguler adalah Lucas Torreira. Gelandang Uruguay ini tak mendapat cukup menit bermain di Atletico Madrid.

Di antara “pasukan rantau” The Gunners, satu yang paling prospektif adalah William Saliba. Bek berusia 20 tahun ini mendapat kesempatan bermain di OGC Nice. Datang pada Januari lalu, Saliba hanya absen dua kali di ajang Ligue 1.

Nice memang melakoni musim yang mengecewakan pada 2020/21. Mereka dipastikan gagal ke kompetisi UEFA musim depan, tertahan di peringkat sembilan hingga pekan 36. Namun, kesempatan yang didapat Saliba berharga bagi perkembangannya.

Bersama skuad asuhan Adrian Ursea, Saliba menempa kemampuan defensif sekaligus ball-playing. Dalam skema Nice, para bek tengah dituntut aktif dalam build-up. Musim ini di Ligue 1, ia rata-rata membuat 68,2 umpan per pertandingan dengan akurasi 68,2%.

Lebih dari setengah umpan-umpan Saliba dikategorikan umpan medium, yakni umpan yang menempuh jarak 15-30 yard (sekitar 14-27 meter). Ini menandakan bahwa ia tak hanya pandai memainkan umpan simpel, tetapi juga mengindikasikan teknik dan visi operan yang semakin matang. Untuk umpan jauh (berjarak tempuh lebih dari 30 yard), Saliba pun tampak menjanjikan. Ia rata-rata mengirim 14,5 umpan jauh per pertandingan dengan akurasi mencapai 80,2%.

Progres Saliba adalah kabar baik bagi Mikel Arteta. Ia dapat diandalkan jika Arsenal ingin membangun serangan dari belakang. Ketika pulang ke Emirates, eks penggawa Saint-Etienne ini dapat menjadi tandem potensial Gabriel Magalhaes.

Di Newcastle, Willock pun menampilkan prospek apik. Ia selalu mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir The Magpies. Di lingkungan dengan tekanan dan ekspektasi yang lebih rendah, gelandang 21 tahun ini mampu tampil brilian. Pertanyaannya, bisakah dia berkembang di lingkungan yang lebih menuntut?

Selain Willock, Arsenal juga masih punya Maitland-Niles. West Brom memang akhirnya terdegradasi. Namun, gelandang kelahiran London ini membuktikan bahwa dia pantas untuk Premier League.

Di bawah Sam Allardyce, Maitland-Niles ditugaskan menjadi pelindung lini belakang. Duetnya bersama Okay Yokuslu menjaga stabilitas The Baggies.

Sejak duo Maitland-Niles dan Yokuslu datang pada awal Februari, pertahanan West Brom lebih baik. Dua pemain ini selalu tampil bersama sejak pekan 23 (vs Tottenham Hotspur). Maitland-Niles dan Yokuslu menjaga lini tengah dalam 12 pertandingan terakhir, kecuali saat menghadapi Arsenal, 10 Mei 2021. Saat keduanya bermain, West Brom hanya kebobolan total 13 gol. Sebelum itu, mereka telah kebobolan 52 gol dari 22 pertandingan. Perbedaannya sungguh ekstrem.

Saliba, Willock, dan Maitland-Niles patut dipertimbangkan untuk memperkuat tim Arsenal musim depan. Arteta sendiri telah menyatakan bahwa skuadnya perlu pembaharuan. Ketiga pemain itu berpotensi mengklaim tempat di tengah pembenahan skuad.

Bagaimana dengan yang lain? Guendouzi, Kolasinac, dan Mavropanos menjalani masa peminjaman yang tak mengecewakan. Namun, kemungkinan mereka akan dilibatkan cukup kecil.

Bagi Guendouzi, ia memiliki riwayat yang tak menyenangkan dengan sang manajer. Ia berselisih dengan Arteta sebelum dipinjamkan. The Gunners “menyingkirkannya” bukan karena kemampuan, tetapi kelakuan.

Sementara itu, Kolasinac akan sulit menembus tim inti. Mavropanos pun demikian. Dua pemain ini agaknya hendak dilego klub pada bursa transfer mendatang.

Untuk kasus Torreira, situasinya lebih rumit bagi Arsenal. Pada April lalu, sang pemain mengumumkan keinginannya pulang ke Amerika Latin. Ia terpukul karena ibunya meninggal. Eks penggawa Sampdoria ini ingin lebih dekat kepada keluarga dan bermain di Argentina demi mewujudkan impian sang ayah.

The Gunners seyogyanya mengizinkan Torreira pulang. Namun, klub yang ditujunya, Boca Juniors, sepertinya akan sulit menebus valuasi sang pemain.

Para pemain pinjaman telah menunjukkan perkembangan diri. Mereka potensial untuk dilibatkan dalam proyek kebangkitan Arsenal. Pertanyaannya, apakah The Gunners benar-benar bisa bangkit?

Di musim penuh pertama Mikel Arteta, Arsenal tak menunjukkan perkembangan berarti. Musim lalu, mereka tertahan di peringkat ke-8. Sekarang, Arsenal ada di peringkat sembilan, kemungkinan besar hingga akhir musim. Peluang mereka bermain di kompetisi Eropa masih terbuka, sama halnya dengan peluang mereka disalip Leeds United atau Aston Villa.

Arsenal memang menunjukkan sedikit perkembangan dibanding 2019/20. Setidaknya, mereka memiliki rekor defensif yang lebih baik, kebobolan 0,97 gol per pertandingan dibanding 1,26 pada musim lalu. Namun, secara keseluruhan, mereka sama mengecewakannya.

Kekalahan dari Villarreal di semifinal Europa League melengkapi musim buruk Arsenal. The Gunners tanpa trofi, tanpa kompetisi kontinental musim depan, dan tanpa perkembangan signifikan dibanding musim lalu.

“Skuad [Arsenal] perlu perubahan. Sudah ada banyak perubahan pada Desember, sesuatu yang tidak dilakukan selama bertahun-tahun. Itu menunjukkan di posisi macam apa kami sebenarnya. Banyak hal yang harus berubah dan sang pemilik [Kroenke Sports & Entertainment] akan mendukungnya,” kata Arteta usai timnya dibungkam Villarreal.

Arteta menegaskan bahwa timnya akan berbenah. Namun, perlu berapa kali pembenahan agar The Gunners bisa bersaing? Layak disimak!

Komentar