Februari Sunday Oliseh

Backpass

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Februari Sunday Oliseh

Valentine sepatutnya menjadi hari yang romantis. Namun pada 14 Februari 2018, Valentine menjadi hari yang kelam bagi Sunday Oliseh. Pada tanggal tersebut ua dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Fortuna Sittard. Kejadian itu menambah panjang daftar konflik yang selalu menghiasinya pada Februari.

Sebelum melompat ke masa lalu, kejadian 14 Februari 2018 ini bukan tanpa sebab. Pemain kelahiran 14 September 1974 ini sudah menghadapi Februari yang bermasalah sejak awal bulan. Isu pemecatannya sudah muncul ke permukaan dan menjadi pemberitaan sejumlah media ketika ia tak mengetahuinya. Oliseh sendiri tahu dirinya akan atau sudah dipecat dari asistennya.

"Saya membuka pintu ruang ganti untuk mulai bekerja, lalu asisten pelatih berkata, `Apakah kamu sudah baca berita hari ini, coach? Kamu sudah dipecat`. Ia menunjukkan pemberitaan itu lewat ponselnya. Saya langsung berkata dalam hati, `senang mendengarnya`. Tapi 10 menit kemudian, pihak klub membuat rilis untuk membantah isu tersebut," kata Oliseh, sebagaimana dikutip dari Guardian.

Oliseh tentu mulai tak nyaman dengan situasinya yang tak jelas. Setelah meraih 8 kemenangan dari 8 pertandingan, Fortuna langsung menelan 3 kekalahan beruntun. Pada 6 Februari, ia sudah pasrah akan masa depannya. "Mungkin pekan depan saya tidak di sini lagi. Besok, ketika saya datang ke kantor, mungkin saya akan diberitahu kalau saya dicepat. Ini minggu yang membuat saya stres."

Perkataan Oliseh tidak terbukti. Keesokan hari usai ia memberikan komentarnya itu, ia tetap bekerja seperti biasa. Sampai pada akhirnya tanggal 14 Februari keputusan Fortuna untuk memecat Oliseh benar-benar diumumkan. Alasannya, Oliseh dianggap tidak bisa bekerja sama dengan baik bersama manajemen. Padahal sebenarnya, Oliseh justru menolak melakukan tindakan melanggar hukum yang direncanakan pihak klub.

"Saya klarifikasi: Dikarenakan saya menolak untuk terlibat pada aksi ilegal di Fortuna Sittard yang sebenarnya melanggar aturan, saya dihentikan dari tugas saya sebagai pelatih oleh Pemilik Asing di Fortuna. Sangat disayangkan untuk fans, pemain saya, dan kerja keras yang luar biasa kita sejauh ini," tulis Oliseh pada akun Twitternya.

Kinerja kepelatihan Oliseh memang tidak bermasalah di Fortuna. Bahkan kemampuan taktikalnya membuat Fortuna punya kans promosi ke Eredivisie pada musim 2017/18. Saat pertama kali ditunjuk menjadi pelatih, Fortuna berada di posisi ke-18 dari 20 kesebelasan. Saat dipecat, Fortuna ada di zona play-off promosi ke Eredivisie. Penampilan Fortuna yang kerap menciptakan banyak gol dengan permainan yang indah membuatnya dijuluki "Guardiola dari Afrika". Tak ayal Oliseh kecewa dengan pemecatannya.

"Ini seolah menjadi beban tim dan cara mereka untuk melalui ini semua adalah hal yang saya tidak tahu. Sangat sedih ketika melihat lagi hasil kinerja yang telah Tuhan anugerahkan pada saya. Tapi saya tidak punya apa pun yang bisa disalahkan. Semua yang saya lakukan adalah yang terbaik untuk klub, karena saya bekerja sangat keras."

Perlu diketahui, Fortuna pada akhirnya promosi ke Eredivisie 2018/19. Itu merupakan promosi pertama dalam 16 tahun.

Februari 2004

Sebagai pemain, Oliseh punya popularitas tinggi di Nigeria. Ia merupakan bagian dari Timnas Nigeria yang menjuarai Piala Afrika pada 1994 dan meraih emas pada Olimpiade 1996. Tidak banyak, memang, pemain yang sepertinya: pernah bermain di sejumlah kesebelasan besar yakni Ajax Amsterdam, Juventus, dan Borussia Dortmund.

Tapi Oliseh mengalami penurunan karier setelah gagal di Juventus sampai akhirnya bergabung dengan Dortmund. Kemampuannya yang tidak sesuai ekspektasi tim membuat Dortmund berusaha keras menjualnya. Akhirnya ia hengkang namun sebatas pemain pinjaman ke Vfl Bochum.

Tanggal 28 Februari 2004, sialnya, membuat Oliseh dipecat dari kedua kesebelasan. Ia dipecat oleh Dortmund dan Bochum karena membuat hidung rekan setimnya di Bochum, Vahid Hashemian, berdarah-darah di ruang ganti usai Bochum ditahan imbang Hansa Rostock tanpa gol. Keduanya terlibat cekcok setelah Hashemian diduga menghina kulit hitam Oliseh.

"Saya sangat kacau," ujar Hashemian pada Bild. "Ada darah di mana-mana. Saya langsung bilang padanya, `Sunday, manusia tidak melakukan hal seperti ini, ini tindakan binatang!`"

Oliseh sempat percaya diri bahwa ia akan tetap diminati banyak klub, setidaknya kesebelasan Bundesliga. Nyatanya ia baru kembali mendapatkan kesebelasan satu setengah kemudian ketika RC Genk merekrutnya. Namun Oliseh menyatakan pensiun setahun kemudian dengan "alasan pribadi".

Februari 2016

Setelah pensiun, Oliseh tidak langsung melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Tapi ia sempat menjadi Direktur Olahraga di kesebelasan Belgia, Eupen. Ia mulai melatih setahun setelah itu, namun hanya bertahan semusim. Panggilan untuk melatih baru kembali datang enam tahun kemudian dari Timnas Nigeria.

Hanya 14 pertandingan Oliseh memimpin Nigeria. Ia mengundurkan diri pada Februari 2016. Sepanjang Februari 2016 ini, ia menghadapi satu bulan yang penuh masalah.

Saat Nigeria mulai terancam tidak lolos ke Piala Dunia 2018, kritik deras mengalir pada Oliseh. Ia tak terima. Toh, dari 14 pertandingan yang dijalani Nigeria bersamanya, Elang Super hanya kalah dua kali. Nigeria juga berhasil mencetak 19 gol dan hanya kemasukan 6 gol. Namun ia mengutarakan pendapatnya, melalui media sosial, dengan cara yang salah: ia menyebut para pengkritiknya sebagai "orang gila". Federasi sepakbola Nigeria, NFF, langsung menyuruhnya untuk meminta maaf secara terbuka. Tapi walau sudah meminta maaf, para pendukung Nigeria kadung jengah dengan Oliseh.

Ketika masalah ini belum reda, Oliseh kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Lewat YouTube, ia mengkritik NFF yang tidak profesional karena pelit mengeluarkan uang untuk para pemain Nigeria. Bahkan ia juga bercerita ia dimarahi istri dan anaknya karena menggunakan uang pribadinya sebesar 4 ribu dollar (sekitar 55 juta rupiah) untuk biaya perjalanan timnya ke pemusatan latihan.

NFF berang bukan kepalang dan meminta Oliseh untuk meralat kata-katanya. NFF pun meminta Oliseh untuk lebih fokus pada laga melawan Mesir yang akan datang. Tapi Oliseh justru memilih mengundurkan diri dari Timnas Nigeria pada 28 Februari, seminggu jelang pertandingan melawan Mesir.

***

Oliseh bisa terlihat sebagai sosok yang positif dan negatif secara bersamaan. Karakternya yang kuat, percaya diri, dan jujur atas perasaannya, membuat Oliseh akan melakukan segala hal semaunya. Beberapa orang menyebut banyak orang yang tak menyukai Oliseh karena karakternya itu tak mencerminkan orang Nigeria.

"Pada kenyataannya Oliseh hanya berbicara jujur. Tapi orang di Nigeria, sayangnya, tidak menghargai itu," ujar Enefiok Udo-Obong, atlet lari Nigeria yang cukup memerhatikan sepak terjang Oliseh, kepada ESPN. "Kami, orang Nigeria, menyukai orang yang `iya-iya saja`. Makanya kami membenci orang yang terlalu blak-blakan."

Oliseh bukannya hanya bermasalah di bulan Februari. Toh, ia juga sebenarnya kerap terlibat masalah karena kejujurannya itu: ia membuat mantan rekan setimnya di Timnas Nigeria, Vincent Enyeama, pensiun dari Timnas ketika dirinya menjadi pelatih karena mengatakan Enyeama sudah tak layak ada di level top, ketika ia menjadi kapten Timnas Nigeria pada 2002 ia dimusuhi media dan hampir seluruh rekan setimnya karena perbedaan pendapat masalah bayaran untuk pemain Timnas. Perbedaan pendapat juga yang membuatnya pensiun dari Timnas Nigeria.

Komentar