Blunder Penutup Karier Shilton

Backpass

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Blunder Penutup Karier Shilton

Sampai 2018, Peter Shilton masih menjadi peraih caps terbanyak untuk Tim Nasional Inggris. Penjaga gawang kelahiran Leicester itu memiliki 125 caps. Angka itu masih di atas Wayne Rooney (119 caps), David Beckham (115), dan Steven Gerrard (114).

Ia dipanggil ke Timnas Inggris asuhan Alf Ramsey pada November 1970. Saat itu ia membawa Inggris menang 3-1 atas Jerman Timur. Ia kemudian terus bermain bagi Inggris selama dua dekade, dan akhirnya menjalani pertandingan terakhirnya pada 7 Juli 1990.

Pertandingan terakhir Shilton bersama Inggris, pertandingan ke-125-nya, idealnya adalah sebuah final Piala Dunia. Sayangnya di semifinal Piala Dunia 1990, Inggris harus kalah adu penalti dari Jerman Barat—yang akhirnya menjadi juara.

Akhirnya Shilton memainkan pertandingan terakhirnya di laga "paling formalitas" dunia: perebutan tempat ketiga. Saat itu Inggris melawan tuan rumah Piala Dunia, Italia.

Bermain di hadapan 62.628 penonton di Stadio San Nicola (Bari), Inggris dan Italia bermain sangat ketat. Skor baru berubah pada menit ke-71, sayangnya, dari blunder Shilton.

Saat itu aturan backpass belum berlaku. Shilton mendapatkan operan dari rekannya di dalam kotak penalti. Shilton menangkap bola, kemudian menjatuhkan bola itu kembali. Ia tak sadar di situ ada Roberto Baggio yang mengincar dari belakangnya.

Baggio kemudian mencuri bola dan mengopernya kepada Salvatore Schillaci. Di saat Shilton mengejar bolanya, Schillaci mengoper bola kembali kepada Baggio yang kemudian mampu mencetak gol mudah.

Inggris berhasil mencetak gol penyama kedudukan 10 menit kemudian melalui David Platt. Namun Schillaci mampu mencetak gol kemenangan Italia di menit ke-86 dari titik penalti setelah ia dijatuhkan oleh Paul Parker di dalam kotak penalti. Itu adalah gol yang mengantarkan Schillaci menjadi top skor, sekaligus memulangkan Shilton dan Inggris tanpa medali dari Piala Dunia 1990.

Sejak pensiun dari timnas, Shilton masih terus bermain di level klub. Ia baru benar-benar pensiun dari sepakbola pada 1997.

Bukan Momen Terburuk Shilton

Sebenarnya tak ada yang tahu jika Shilton sudah merencanakan pensiun dari timnas. Namun sesaat setelah laga perebutan peringkat ketiga tersebut, ia baru mengumumkan kepada dunia jika ia pensiun dari The Three Lions. Dari 125 pertandingannya berseragam Inggris, 15 di antaranya ia jalani sebagai kapten, termasuk di laga terakhirnya itu.

Meski menjalani pertandingan terakhirnya dengan blunder, momen yang paling diingat oleh Shilton saat berseragam Timnas Inggris tentu pada edisi Piala Dunia sebelumnya (1986) saat kebobolan oleh "Gol Tangan Tuhan" Diego Maradona.

Pada Mei 2018, penjaga gawang kelahiran 18 September 1949 ini mengatakan: "Sudah 32 tahun, sebenarnya ada banyak kesempatan baginya (Maradona) untuk meminta maaf, tapi ia tak pernah [minta maaf soal gol menggunakan tangan tersebut]. Jika ia tidak minta maaf sekarang, maka aku anggap ia memang tak akan pernah melakukannya."

"Itu berkebalikan dengan keyakinanku jika sepakbola seharusnya menyatukan dunia," kata Shilton, dikutip dari Mirror. "Aku rasa Maradona sudah menggunakan ini untuk agenda pribadinya sendiri."

"Aku tak pernah mau bertemu dengannya, tak sekalipun, sejak Hand of God, karena aku selalu merasa ia seharusnya sudah minta maaf karena berlaku curang. Aku tak akan pernah bersalaman dengannya."

Baca juga: Dari Mana Asalnya Istilah Caps?

Blunder di pertandingan terakhir bersama timnas tentu merupakan momen buruk. Namun bagi Shilton, peraih caps terbanyak Inggris, blunder adalah bagian dari menjadi penjaga gawang.

"Yah, menjengkelkan saat itu terjadi. Menjadi kiper, kadang kamu membiarkan dirimu terbuka untuk diejek. Diejek tidak pernah menyenangkan."

Komentar