Marian Pahars yang Mengharumkan Latvia dan Pahlawan Bagi Southampton

Backpass

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Marian Pahars yang Mengharumkan Latvia dan Pahlawan Bagi Southampton

Liga Primer Inggris adalah rumah bagi banyaknya pemain dari negara-negara berbeda. Tidak terkecuali bagi pesepakbola Latvia yang penduduk negaranya cuma sedikit di Eropa. Jumlah penduduk Latvia saat ini pun cuma 2.070.371 jiwa yang menempati wilayah seluas 64.589 persegi.

Pada 1990-an, ada pemain berbakat bernama Marian Pahars dari negara kecil tersebut. Ia mulai terkenal sejak memperkuat Skonto pada 1995. Skonto merupakan salah satu kesebelasan di Liga Latvia. Pahars memulai karirnya sebagai pemain tengah, kemudian diubah menjadi penyerang. Perubahan posisinya itu sanggup membuatnya semakin berkembang sebagai seorang pesepabola.

Buktinya, pemain yang lahir dari pasangan orang Ukraina itu langsung mencatatakan rasio gol terbaiknya. Pahars mampu mencetak delapan gol dari sembilan pertandingan beruntun pada awal perubahan posisinya. Selama tiga musim memperkuat Skonto, ia mencetak 44 gol dari 85 pertandingan.

Penampilannya selama di Skonto membuat kesebelasan-kesebelasan dari Austria, Inggris, Italia dan Jerman tertarik merekrutnya. Kebetulan Pahars ingin mencari tantangan baru di luar Liga Latvia setelah mengakhiri musim 1997/1998 dengan mencetak 19 gol dari 26 pertandingan.

Ketertarikan kesebelasan-kesebelasan dari luar Latvia itu pun dicobanya dengan mengikuti sesi latihan terlebih dahulu. Selama 1998 sampai 1999, ada empat kesebelasan yang dicobanya, yaitu Casino Salzburg, Salernitana, Southampton dan Werder Bremen. Sampai pada akhirnya ia memilih Southampton setelah direkomendasikan Gary Johnson, pelatihnya di Tim Nasional Latvia pada waktu itu.

Resminya Pahars memperkuat Southampton karena mencetak hattrick ketika latihan bersama skuat reserve melawan Oxford United pada 10 Februari 1999. Ia pun resmi dikontrak Southampton dengan harga 800 ribu paun untuk Skonto dan menjadi pemain Latvia pertama yang berkarir di Liga Inggris. Situasi Southampton pada waktu itu sedang berjuang untuk menghindari degradasi Liga Primer Inggris.

Akhirnya ia pun menjalani debutnya di Southampton ketika bermain sejak menit 70` melawan Coventry City pada 5 April 1999. Barulah pada pertandingan berikutnya, Pahars mampu mencetak gol ketika bermain imbang 3-3 melawan Blackburn Rovers. Kemudian, momentum krusialnya bersama Southampton pun tiba jelang pertandingan terakhir Liga Primer Inggris 1998/1999.

Sebab saat itu Southampton membutuhkan kemenangan melawan Everton agar lolos dari degradasi. Dan pada Pahars menjadi pahlawan kesebelasannya karena mencetak dua gol kemenangan ke gawang Everton. Gol dan kemenangan itu memastikan Southampton selamat dari zona degradasi sekaligus menjadikannya favorit para pendukung kesebelasan tersebut.

Musim berikutnya, Jose digantikan Glenn Hoddle di jabatan Manager Southampton. Hoddle mengubah posisi Pahars menjadi pemain sayap. Walau mengalami perubahan posisi, ia mampu menjadi pencetak gol terbanyak di Southampton pada musim 1999/2000 dan media Inggris sampai menjulukinya sebagai Michael Owen dari Latvia.

Kemudian pada musim 2001/2002, Pahars kembali dijadikan penyerang untuk berduet dengan James Beattie. Duet itu bisa dibilang salah satu pasangan penyerang terbaik pada awal Liga Primer Inggris 2001/2002. Hanya saja malapetaka datang kepada Pahars karena mendapatkan serangkaian cedera.

Diawali dengan operasi hernia, kemudian mengalami cedera pergelangan kaki pada November 2001. Cedera pergelangan kaki itu harus membuatnya banyak melewatkan sisa musim 2001/2002. Selama itu juga Pahars harus lebih sering berada di ruang rehabilitasi atau bangku cadangan. Barulah pada musim selanjutnya ia bisa kembali ke skuat utama.

Alhasil, Pahars bisa mendapatkan tempat di skuat Latvia pada Piala Eropa 2004 walau harus tersingkir pada fase grup. Jejam rekam Pahars di Southampton selalu dihargai para pendukung kesebelasan tersebut. Pria yang lahir dari pasangan orang Ukraina itu akhirnya dilepas pada akhir musim 2005/2006. Pahars mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah saat ia berjalan di lapangan setelah pertandingan terakhirnya.

Setelah pergi dari Southampton, Pahars direkrut Anorthosis Famagusta yang merupakan kesebelasan dari Cyprus. Ia sempat kembali ke Skonto pada 2008. Tapi Pahars justru mengakhiri karir sepakbolanya di Jurmala yang sama-sama dari Latvia pada 2010 lalu. Baru pensiun, tidak lama kemudian ia diminta menjadi asisten pelatih Skonto dan memenangkan Liga Latvia 2010/2011.

Musim berikutnya pun Pahars langsung dipromosikan menjadi pelatih utama Skonto. Hal itu karena pelatih sebelumnya, Aleskandrs Starkovs, menerima jabatan pelatih Azerbaijan. Setelah melatih Skonto, Pahars menjadi pelatih Latvia U-21 sebelum promosi ke skuat senior pada 2013. Pahars adalah contoh dari adanya raksasa dari negara sekecil Latvia.

Karena itu Latvia wajib berterima kasih kepada Pahars karena mengharumkan nama negara. Toh beribu-ribu pendukung Southampton saja pernah mengucapkan terima kasih kepadanya. Apalagi sekarang merupakan tepat hari kelahirannya pada 41 tahun yang lalu. Meskipun sempat mengalami penurunan karena cedera, Pahars tetaplah orang besar bagi sepakbola Latvia.

Sumber: Football Fan Cast.

Komentar