Demi Merenovasi Stadion, Saham Crystal Palace Dijual

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Demi Merenovasi Stadion, Saham Crystal Palace Dijual

Crystal Palace dikabarkan telah menyetujui kerja sama dengan pemilik New Jersey Devils dan Philadelphia 76ers, Josh Harris. Penjualan saham tersebut dilakukan sebagai bagian dari rencana pembangunan kembali kandang Palace, Selhurst Park.

Penjajakan pembelian Palace sebenarnya sudah tersiar sejak lebih dari setahun lalu. Kala itu, Harris ingin berinvestasi di Inggris dengan rekannya, David Blitzer. Awalnya, Harris ingin membeli Aston Villa yang dimiliki oleh rekan bisnisnya, Randy Lerner. Harris pun turut membuka percakapan dengan co-chairman Palace, Steve Parish, meski kala itu pemilik Palace belum bersedia melepas saham yang mereka miliki.

Harris sendiri dianggap sebagai pebisnis yang tepat untuk menjalankan sebuah klub olahraga. Salah seorang agensi yang dilansir Bloomberg, menyatakan kalau Harris ingin menjadi investasinya di Inggris sebagai investasi jangka panjang. “Premier League adalah liga sepakbola terbaik di dunia dan memiliki nilai yang begitu tinggi. Premier League tumbuh di beberapa bagian dunia lainnya, terutama di Amerika Utara,” tutur sumber tersebut.

Harris kembali mengontak Parish pada musim ini. Setelah melalui berbagai percakapan, kedua belah pihak percaya diri kalau kerja sama tersebut akan sukses.

Palace sendiri saat ini dimiliki oleh CPFC 2010, sebuah konsorsium yang dimiliki empat orang dengan masing-masing memiliki saham 25%. Selain Parish, terdapat nama Stephen Browett, Jeremy Hosking, dan Martin Long, yang membeli Palace pada 2010 silam.

Berdasarkan proposal kontrak yang baru, Paris, Harris, dan Blitzer, masing-masing memiliki saham 18%. Sementara sisa 46% saham dimiliki oleh tiga pemilik sebelumnya. Ini membuat tidak ada yang memiliki saham lebih dari Parish. Para pemilik saham tersebut setuju untuk fokus pada pembangunan stadion.

“Ada sejumlah percakapan serius dan aku akan tetap sebagai pemilik terbesar bersama David dan Josh,” tutur Parish dikutip dari The Guardian, “Manajemen day-to-day akan tetap sama. Mereka akan membawa sejumlah ide segar bagi kemajuan tim.”

Perlu Tambahan untuk Stadion

Kandang Crystal Palace berkapasitas 26 ribuan penonton. Jika melihat desain stadion, Selhurst Park terlihat kuno ketimbang Stadion St. James Park, misalnya. Ketiga tribun stadion hanya terdiri dari satu teras, dan satu tribun di belakang gawang punya teras dua tingkat dengan masing-masing memiliki atap.

Dalam wawancara dengan The Guardian pada September silam, Parish setidaknya membutuhkan 80 juta pounds untuk membangun ulang stadion dan 30 juta pounds untuk pengembangan akademi.

Untuk Selhurst Park, rencananya Palace ingin membangun ulang tribun utama yang bisa meningkatkan berbagai pemasukan. Tribun di seberang tribun utama pun rencananya akan mendapatkan sejumlah perbaikan. Parish memastikan untuk meningkatkan jumlah penonton dari 26 ribu menjadi 40 ribu kursi.

“Kami membutuhkan investasi yang tepat, dengan tata kelola yang tepat juga sehingga saya masih bisa membuat keputusan,” tutur Parish.

Dengan menempatkan Parish sebagai perwakilan dari “Pemilik lama” membuatnya masih bisa membuat keputusan apakah akan melepas semua saham Palace kepada pemilik asing. Terlebih sejumlah klub di Inggris justru bermasalah dengan perbedaan kultur yang dibawa oleh pemilik asing. Meski sukses mengelola klub olahraga di Amerika Serikat, bisa saja terdapat kultur yang berbeda sehingga Palace justru tak berkembang atau berjalan mundur.

Baca juga: Tentang Leeds United dan Permasalah dengan Pemilik

Hasil dari kesepakatan rencananya akan diumumkan sebelum Natal. Jika berhasil membeli Palace, Harris akan menjadi warga negara Amerika Serikat keenam yang memiliki kesebelasan Liga Primer, setelah Aston Villa, Manchester United, Liverpool, Sunderland, dan Arsenal.

foto: selhurst-park.co.uk

Komentar