Porto adalah Pilihan yang Masuk Akal bagi Casillas

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Porto adalah Pilihan yang Masuk Akal bagi Casillas

Dikirim Oleh: Irzandi Ali*

Isak tangis mengiringi kepergian Iker Casillas menuju pintu keluar Santiago Barnabeu dan juga disertai 18 trofi yang ia raih selama 25 tahun membela Los Blancos. Gelar La Liga sebanyak 5 kali, Copa Del Rey 2 kali, Piala Super Spanyol 4 kali, Liga Champions 3 kali, Piala Super Eropa 2 kali dan Piala Dunia antar Klub serta Piala Intercontinental yang masing-masing sekali.

Lalu setelahnya ia memutuskan pindah stadion lain yakni Estadio do Dragao dengan bergabung klub raksasa asal Portugal, FC Porto . Pria kebangsaan Spanyol yang bernama lengkap Iker Casillas Fernadez yang lahir di Mostoles, 20 Mei 1981 telah memantapkan pilihannya untuk meninggalkan Real Madrid setelah berhembus isu bahwa Madrid akan melakukan pembugaran skuat dan siap mendepaknya dari tim utama serta mencari kiper baru yang untuk sementara santer dikabarkan dengan David De Gea. Yang memang usianya jauh lebih muda dengan Saint Iker yakni 24 tahun terpaut 9 tahun di antara keduanya.

Isu hengkangnya Casillas dari Bernabeu bukan kali ini saja. Pada era kepelatihan Jose Mourinho posisinya sebagai kiper utama mulai terpinggirkan sejak kedatangan Diego Lopez. Namun setelah Mourinho hengkang dari Madrid dan digantikan oleh Carlo Ancelotti, ia kembali merebut posisinya lagi sebagai kiper utama Madrid. Tapi setelah kepergian Don Carlo posisinya kembali tidak aman.

Meski demikian Casillas tetap memutuskan untuk menjalani sisa karirnya di Eropa dan tidak mengikuti jejak pemain veteran lainnya, yang setelah memasuki usia senja mereka memutuskan untuk bergabung di Mayor League Soccer Amerika Serikat mungkin ia seolah memposisikan dirinya sebagai ‘hipster’ di antara maraknya sikap mainstream. Dan seolah mengikuti jejak seniornya Raul Gonzales si Pangeran Barnabeu yang kesetiaannya tercampakkan sama dengan yang dia alami. Raul yang setelah keluar dari Bernabeu memutuskan bergabung dengan Schalke 04 untuk menjalani sisa karir di Eropa meski pada akhirnya pensiun bersama klub asal Qatar, Al-Sadd.

Ada banyak pertimbangan dalam keputusan yang diambil oleh Casillas setelah meninggalkan Spanyol menuju Portugal selain letak geografis di antara kedua negara tersebut yang saling berdekatan, yakni sama-sama terletak di wilayah Eropa barat daya di semenanjung Iberia.

Negara Sepakbola

Ketimbang bergabung dengan Mayor League Soccer Amerika Serikat yang baru dikenal dalam 5 tahun terakhir ini, Casillas lebih memilih hijrah ke Portugal. Di mana permainan sepakbola adalah olahraga yang paling terkenal di negara ini dan telah banyak melahirkan pemain bintang seperti Eusebio, Luis Figo dan Cristiano Ronaldo. Bahkan di Amerika Serikat, sepakbola masih kalah tenar dengan olahraga lainnya seperti basket, golf dan rugby.

Tradisi

Selain sepakbola menjadi olahraga paling populer di Portugal, orang-orang Spanyol dan Portugal juga memiliki kemiripan dalam persoalan budaya di mana adu banteng menjadi festival tahunan yang paling banyak digandrungi oleh masyarakat di sana. Dan jika Saint Iker ingin menonton festival tersebut ia tak perlu bolak-balik dari Portugal ke Spanyol.

Bahasa

Bahasa Portugal termasuk ke dalam rumpun bahasa Roman, seperti halnya Spanyol, Italia dan Prancis. Bahasa ini erat kaitannya dengan dialek Galician Spanyol, yang tentunya akan membantu Saint Iker dalam berkomunikasi mengingat banyak pemain yang gagal dengan klub barunya dikarenakan masalah komunikasi baik dengan pelatih maupun pemain lainnya.

Kompetisi Liga

Jika di Spanyol bersama Real Madrid ia mengahadapi Barcelona sebagai rival abadi maka bersama FC Porto di Liga Sagres ia akan menghadapi Sporting Lisbon dan Benfica sebagai rival mengingat liga Portugal sangat didominasi oleh ketiga klub tersebut bahkan ketiganya dijuluki Os Tres Grandes ( The Big Three) karena dominasi mereka sangat kental yang telah menguasai 79 gelar ( Benfica 34 gelar, Porto 27 gelar dan Sporting Lisbaon 18 gelar) -sehingga Casillas tetap akan merasakan atmosfer pertandingan yang tensinya sangat tinggi dan tidak jauh berbeda dengan El Clasico.

Bukan Satu-satunya Spaniard

Bersama Porto Casillas tak akan merasa kesepian dan merasa terasingkan sebab ia bukan satu-satunya orang Spanyol di Porto. Di sana ada Ivan Marcano, Cristain Tello, Jose Angel, Adrian Lopez, Andres Fernandez dan Alberto Bueno (dengan catatan tak ada yang hengkang di bursa transfer); yang semuanya merupakan warga Spanyol yang akan lebih mempercepat proses adaptasinya dan akan bahu-membahu membawa Porto meraih sederet gelar.

Langganan Liga Champions

FC Porto telah 2 kali meraih trofi Liga Champions Eropa pada musim 1986-1987 dan musim 2003-2004. Dan hampir selalu berpartisipasi di ajang tersebut sebagai wakil dari Portugal. FC Porto yang musim lalu mengakhiri liga dengan finish sebagai runner-up akan tamnpil lagi di Liga Champions dan tak menutup peluang Casillas akan bertemu dengan Real Madrid klub yang telah membesarkan namanya.

Jadi patut dinanti petualangan Casillas bersama klub negara tetanggnya, Futebol Clube do Porto !

*Penulis merupakan mahasiswa fakultas ekonomi berakun twitter @iccchank

Komentar